𝐒𝐇𝐀𝐃𝐎𝐖, 𝘚𝘶𝘯𝘢 𝘙𝘪𝘯𝘵𝘢𝘳𝘰𝘶.
-bagian 19 : kerinduan-
*
Pagi ini terdapat seorang gadis yang baru saja tidur.
Ya.
Bukannya baru bangun, melainkan baru tidur.
Dikarenakan kemarin, saat kakinya baru saja menginjakan rumahnya gadis ini langsung berlari ke kamar dan menidurkan diri hingga sore menanti.
Alhasil malamnya ia tidak bisa tidur sampai pagi lagi.
"Rooooo!"
"...Ngggg.."
Bantal ia ambil untuk menutup telinganya, gadis ini mendesah tak senang. Kakaknya datang dan memanggilnya tepat pada gendang telinganya.
"Ro—"
"Ganggu, Roro banting."
Tooru meneguk ludahnya saat itu juga, mengingat bahwa adiknya dulu sempat menjadi atlet bela diri, bahkan piagam emasnya masih digantung di kamar ini.
Padahal ini adalah kamar sang kakak...
Akhirnya Tooru memilih untuk merebahkan diri di kasur bersama adiknya, ia berbalik untuk melihat si adik yang sedang menyembunyikan diri di balik bantal.
Tak lama keduanya tertidur.
Hingga siang hari datang.
Tanpa sadar saat bangun kasurnya tidak hanya berisikan dua orang.
Tooru membuka mata, dan yang menjadi hal pertanya yang dilihatnya adalah jarum jam yang sudah menunjukan jam 12 siang, ia melirik ke samping.
Bukan Roro.
"Iwok?"
"Oh. Dah bangun?"
Tooru menutup matanya lagi.
"Belum."
"..."
"Ampun, Ro!!!"
"Stop, Ro! jatoh nih gue!"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐇𝐀𝐃𝐎𝐖, 𝘚𝘶𝘯𝘢 𝘙𝘪𝘯𝘵𝘢𝘳𝘰𝘶.
Fanfiction𝒔𝒉𝒂𝒅·𝒐𝒘 //𝑆𝐻𝑎𝑑𝑜̄// ' ᵇᵃʸᵃⁿᵍ ᵇᵃʸᵃⁿᵍ ' - (Radirintaro_): INABAKTIFESS_ want to send you a massage. (INABAKTIFESS_): | Rin, besok kerkom pas pulsek ya hah | ...