Butterfly

1.6K 63 28
                                    

Butterfly terbanglah tinggi
Setinggi anganku untuk meraihmu
Memeluk batinmu yang sama kacau
Karena merindu

Butterfly fly away so high
As high as hopes I pray
To come and reach for you
Rescuing your soul
The precious messed up thoughts of me and you...

"Ganti ih lagunya, lawas banget"

Kepergian seseorang mungkin akan membekas dalam ingatan, tak ayal dari lirik lagu pun bisa mempengaruhi ingatan seseorang pada orang yang mereka sayang.

Begitu juga dengan gadis remaja 16 tahun itu, masih mengenakan seragam SMA. Rachelia Jasmine, menatap sebal pada si pengendara mobil.

"Lagunya enak, aneh kamu"

"Enak apaan, galau tau. Bikin Rachel kangen Bun,..."
Melihat raut wajah si pengemudi mobil berubah Rachel egan melanjutkan kalimat yang akan dia sampaikan, tertahan dan ilang begitu saja dari pendengaran si pengemudi.

Menghentikan musik yang berputar dari radio mobil, si pengemudi menghentikan laju mobilnya dan menghentikan mobil di jalan yang cukup sepi dari lalu lalang.

"Bisa, kita menjalani hidup ini tanpa bayang-bayang masa lalu? Apa harus aku memutar waktu, agar kamu bisa melepas rindu?"

Selalu begini jika salah satu dari mereka membahas mengenai masa lalu yang sudah berlalu hampir 7 tahun lamanya. Masih saja membahas tentang kejadian yang memilukan itu, apa harus begini selalu. Seharusnya, mereka sudah bisa berdamai dengan masa lalu. Harusnya, buktinya sekarang mereka tetap menjalani hidup dengan semestinya, menjadi anak kebanggaan orang tua.

"Bang Al, sampai saat ini belum bisa memahami aku. Bang Al hanya mengutamakan perasaan abang sendiri, masih. Abang masih egois dulu ataupun sekarang bang Al tetap saja egois. Aku enggak suka!"

Tak menghiraukan teriakan adiknya, Alvin menutup mata, menghela nafas berat. Mungkin usahanya 7 tahun ini untuk berubah menjadi seorang Abang yang baik, belum terwujud di mata Rachel adik satu-satunya itu.

" Apa belum cukup hingga detik ini Abang masih sendiri, belum mencari pendamping hidup demi membahagiakan dan memahami kamu Chel? Apa abang masih egois di mata kamu, bahkan abang menahan diri untuk keinginan Abang sendiri.

"Owh jadi Abang, udah capek urus Rachel. Abang mau nikah biar lepas tanggung jawab dari adik Abang ini, sana cari istri dan enggak usah anggap aku adik lagi. Bye!"

Rachel keluar dari dalam mobil menutup pintu dengan kekuatan super, mengagetkan Alvin yang tengah lelah dari drama menyebalkan remaja soplak seperti adiknya ini.

Jika kalian pikir Alvin akan mengejar dan meminta maaf kepada adiknya, jangan harap itu terjadi. Sebagai lelaki dewasa egonya masihlah sama seperti sewaktu dia kuliah dulu.
Ya, umur tidak jadi penentu kedewasaan seseorang begitu pula dengan ego.

Terima kasih tuk luka yang kau beri
Ku tak percaya kau tlah begini
Dulu kau menjadi malaikat di hati
Sampai hati kau telah begini

Berkali-kali kau katakan sendiri
Kini ku tlah benci
Cintaku telah pergi

Pergi saja kau pergi
Tak usah kembali
Percuma saja kini hanya mengundang perih
Cukup tahu ku dirimu
Cukup sakit ku rasakan kini.

Lagu galau adalah salah satu alternatif Alvin untuk tidak mengumpat dan berkata kasar, cukup dengan dia menyanyikan lagu-lagu galau dengan intonasi kesetanan itu sudah lebih dari cukup untuk Alvin melupakan kekesalannya.

Hai Brother, I feel fineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang