Bertahan Terluka

253 10 2
                                    

Tindakan operasi jantung akan di lakukan oleh tim medis setelah mendapatkan persetujuan dari keluarga pasien. Alvin dan keluarganya tampak menunggu jalannya proses operasi Rachel dengan harap-harap cemas.

"Mas, operasi Rachel berhasil kan mas?" Cea menggoyang bahu sang suami yang juga ikut menunggui proses operasi si bungsu.

"Kita berdoa saja ya, semoga semua berjalan dengan lancar dan Rachel bisa kembali sehat."

Alvin hanya diam seraya terus merapalkan doa untuk sang adik tercinta, tidak ada yang lebih penting dari kesembuhan Rachel, meninggalkan Becca pun Alvin rela hanya demi bisa bersama adiknya lebih lama.
Alvin sudah membicarakan ini dengan Becca, bagaimana dia sangat menyayangi dan mencintai adiknya. Jika memang Rachel belum bisa menerima Becca ataupun wanita lain menjadi bagian dari hidup Alvin, Alvin akan berlapang dada untuk mengikhlaskan Becca jika dia ingin mencari pengantinnya.

Semakin dewasa, Alvin menjadi lebih sadar bahwa kehilangan orang yang di sayang itu sangat menyakitkan, jadi jika masih bisa di pertahankan dan di usahakan keberadaannya, Alvin akan melakukan apapun untuk itu. Dia berusaha untuk ikhlas dan bersabar, mungkin belum waktunya saja dia di satukan dengan wanita yang Alvin cintai.

****

Satu tahun kemudian

Hari ini adalah momen terbaik selama tiga tahun menempuh pendidikan di bangku SMA. Seluruh siswa dan siswi angkatan tahun ini menghadiri acara kelulusan di sekolah mereka, tidak terkecuali gadis remaja dengan rambut tergerai indah di ujung sana. Mengenakan kebaya berwarna maroon menambah kecantikan yang sejak lahir ia miliki.

"Bokap, nyokap lo belum datang ya?" Gadis dengan rambut yang di sanggul itu melirik ke kanan kiri.

Semua siswa-siswi yang lulus di wajibkan membawa kedua orang tua atau saudara sebagai wali di perpisahan tahun ini. Dulu, perpisahan sekolah tidak mewajibkan orang tua untuk hadir, tapi mengizinkan siswa mengundang minimal dua orang untuk hadir di acara perpisahan.

"Belum datang, ya udahlah. Datang enggak datang yang penting gue lulus hehe."

Gadis dengan rambut tergerai itu Rachelia Jasmine gadis yang satu tahun lalu berjuang melawan penyakitnya di meja operasi. Sekarang setelah setahun berlalu, Rachel menjalani hidupnya jauh lebih baik lagi. Operasi yang di lakukan tahun lalu berhasil, dan Rachel telah dinyatakan sembuh.

"Chel, Devan datang nggak ya di acara kelulusan kita? Tahun ini kan sekolah ngundang alumni juga." Maria memandangi kerumunan siswa yang mengenakan pakaian terbaik mereka. Ada yang memakai long dress, kebaya dan juga gamis.

"Enggak tahu, sebagai mantan ketos harusnya sih dia datang."

Rachel menatap tak peduli dengan keriuhan yang terjadi di sepanjang acara kelulusan, mungkin teman dan sahabat Rachel tidak tahu jika Devan dengan dirinya sudah menjalin hubungan selama setahun terakhir ini.

"Kamu enggak jadi datang?"

Rachel mengirimkan pesan pada seseorang yang di beri nama kontak Loving You ❤️ dengan emoticon hati di akhir nama kontak itu.

"Jadi, ini on the way. "

Devan, tetaplah Devan si cowok cuek dan dingin. Seringkali Rachel bertanya-tanya pada dirinya sendiri, kenapa bisa jatuh cinta segitunya pada cowok lemari es seperti si Devan ini.

Vina dan teman-teman kompak mengenakan dress sewarna dengan model dress yang berbeda-beda. Katanya, ini hari terakhir mereka bersama-sama di sekolah bisa saja nanti ketika melanjutkan kuliah di perguruan tinggi mereka tidak bisa di terima di Universitas yang sama.
"Gue baru tahu Abian kalo dandan gitu cakep juga, hahahaha"

Hai Brother, I feel fineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang