GODAAN MENDUA

110 12 21
                                    

Rachel meremas tiket konser yang jauh hari sudah ia beli agar tak kehabisan, tangannya terkepal kuat saat mata Rachel melihat pemandangan memuakkan di depan matanya. Ia pikir pertemuan di cafe kemarin dengan Vina dan teman-teman SMA nya dulu tidak akan ada pertemuan-pertemuan berikutnya. Salah, bahkan berselang sehari saja Abian kembali bertemu dengan Vina di cafe milik suaminya itu.

"Serakah!" Rachel menatap geram pada Vina, gadis itu tertawa lepas bersama suaminya.

Masih jelas di ingatan bagaimana dulu Devan sangat menyukai Vina, dan Rachel baru tahu jika Abian cowok nerd di sekolah mereka juga menyukai gadis itu.

"Apa sih kelebihan dia daripada gue. Cantik, gue jelas lebih cantik. Pintar, gue juga pintar jarang-jarang anak dokter yang bego.

Rachel sudah geram dan habis sabar dengan sikap Abian yang tidak mengerti-mengerti juga kalau Rachel tidak suka Abian dekat dengan Vina.

Kali ini Rachel akan melakukan hal serupa, mengajak Devan bertemu di cafe ini. Untung saja Rachel belum sempat masuk ke dalam jadi Abian maupun Vina tidak tahu keberadaannya.

Rachel berterus terang pada Devan, jika pertemuan mereka hanya sebatas bertemu untuk memberi pelajaran pada Abian yang masih saja bertemu dengan Vina, memang mereka tidak ada hubungan special sebelumnya hanya teman biasa. Beda dengan Rachel dan Devan, Rachel ingin tahu bagaimana reaksi Abian saat ia kembali bertemu dengan mantan. Rachel tahu bahwa sampai sekarang Devan masih menyimpan rasa untuk Vina, baguslah setidaknya ada yang akan menghalangi kedekatan Vina dengan suaminya.

"Gue mau kita masuk barengan seolah lo sama gue emang sengaja kesini bareng." Rachel menjelaskan skenario yang akan mereka perankan sebentar lagi.

"Chel, Abian udah jadi suami kamu. Kamu nggak harus ngelakuin ini segala, tinggal kamu bilang kamu nggak mau dia ketemu dengan Vina beres."

Devan jelas enggan menuruti maunya Rachel, karena ini menyangkut nama baiknya ya walaupun sudah nggak baik lagi setelah lari dari tanggung jawab sebagai cowok yang  menghamili Rachel. Devan tidak ingin di nilai perebutan istri orang jika mengikuti kemauan Rachel.

"Harusnya lo berterima kasih sama Abian karena mau menikahi gue dan setelah anak lo mati dia tetap mempertahankan pernikahannya dengan gue, bantu sandiwara murahan begini aja lo nggak mau?!"

"Tapi Chel, nggak kayak gini juga." Devan masih menolak.

"Lo nggak mau? Oke, lo musuh gue mulai sekarang dan gue bakalan kasih tahu semua orang kalo elo bukan cowok baik." Ancaman Rachel beralasan.

"Gue nggak mau sandiwara berlebihan, kita sekedar bertemu biasa." Devan kembali mengingatkan, Abian bukan cowok cupu seperti di sekolah dulu. Bisa saja Devan di hajarnya habis-habisan.

Rachel dan Devan masuk ke dalam cafe langsung bertatap dengan Abian yang terkejut melihat sang istri masuk ke dalam cafenya bareng mantan.

"Rachel," panggil Abian pada sang istri.

"Hai, Bi. Kamu sering ketemuan dengan Vina  di belakang aku? Boleh dong aku juga ketemu Devan tanpa sepengetahuan kamu."

Devan yang merasa namanya di sebut pun merasa tak enak melihat tatapan sengit yang di tunjukan Abian padanya.

"Nggak masalah kok sayang, kan cuma ketemu teman biasa aku pun dengan Vina juga cuma ketemuan karena ada urusan pekerjaan, kamu gimana butuh apa sehingga bertemu kembali dengan mantan?" Abian mengultimatum sang istri, jika Rachel mencari-cari kesalahan atas pertemuannya dengan Vina sekarang ini, jelas Abian punya alasan yang jelas mengapa mereka bertemu.

"Owh gitu, aku kebetulan ketemu di parkiran sama Devan sekalian aja masuk ke cafe bareng, ya kan Dev."

"Iya, gue pengen ngopi disini dan lihat Rachel di parkiran." Devan membenarkan.

Hai Brother, I feel fineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang