Chapter 16 - masalah

1.1K 41 0
                                    

Hai guys
Apa kabar kalian?? Sehat sehat terus ya
Makasih udah mampir ke ceritaku
Maaf kalo ada typo atau masih kurang jelas
Selamat membaca.....

Apartemen

"Mas.....bangun udah jam 06.00" Ucapku.
Dia langsung bangun dan mandi, setelah rapi dia keluar untuk ke kamar Bryan karena hari ini dia mau metting pagi.
"Saya sarapan diluar ya, soalnya mau metting" Ucapnya.
"Iya mas hati hati" Ucapku.
Dia langsung jalan ke kantor, sedangkan aku harus mandi habis itu siap siap, karena hari ini Bryan sudah mulai homeschooling 1minggu 3kali pertemuan.
"Abang sudah bangun, sayang" Ucapku.
"Sudah bunda" Ucapnya.
"Abang dimandiin sama mba Kiki dulu ya bunda soalnya juga blom mandi, kan hari ini kamu harus sekolah" Ucapku.
"Iya bunda" Ucapnya.
"Mba Kiki" panggilku.
"Iya Bu" Jawabnya.
"Mandiin Abang ya, bajunya sudah saya taro di kasur" Ucapku.
"Iya Bu" Ucap mba Kiki.
Aku langsung mandi, setelah aku siap siap, aku langsung sarapan bareng Bryan, tiba-tiba notifikasi Instagram bunyi.

Chintia_car

•kenalin saya mantannya Calvin
•jangan insecure ya sama saya

•maaf ya mba, mas Calvin lebih memilih saya daripada mba, jadi ngapain saya insecure sama mba, mba ngejar ngejar suami saya kayak gak ada cowok lain saja sih mba harus mencoba merebut suami orang

•jaga ya omongan kamu, saya tau kalian di jodohkan dan saya percaya Calvin masih suka sama saya

•mba maaf gak usah halu deh mba, saya istri sahnya mas Calvin

•dan dia pasti di paksa sama mamanya untuk menerima perjodohan itu

•sudah ya mba, tolong jangan pernah ganggu keluarga saya terutama suami saya

•saya tidak akan membuat kalian hidup bahagia
•liat saja, nanti

Off

Aku sebenarnya khawatir dengan ancaman tadi, tapi ya sudahlah, sekarang Bryan sudah mulai belajar, setelah selesai gurunya pamit untuk pulang dan aku menyiapkan makan siang.

Kantor

"Pak....maaf ada yang mau ketemu?" Ucapnya.
"Silahkan disuruh masuk saja" ucapku.
"Hai apakabar, masih kenalkan??" Ucap Chintia.
"Ngapain kamu disini....saya sibuk" Ucapku.
"Gak kok saya cuman mau makan siang saja sama kamu" Ucapnya.
"Gak bisa.....saya sibuk" Ucapku.
Chintia langsung memeluk tubuhku sambil menangis, aku tidak bisa menolaknya.
"Saya mau cerita sama kamu...boleh kita ke restoran depan kantor kamu?" Tanyanya.
"Iya sudah... silahkan" Jawabku, sebenarnya aku males makan bareng dia, tapi aku gak tega melihatnya.
"Untung saja aku pintar, karena aku tau dia pasti gak tegaan" Ucap Chintia dalam hati.

Restoran

"Kamu mau pesen apa?" Tanyanya.
"Samain, saja" Jawabku.
"Mas lemon tea ya dua, sama steak dua" Ucapnya.
"Ya sudah kak, tunggu sebentar" Ucap pelayan itu.
"Kamu sampai kapan disini?" Tanyanya.
"Tidak tau, liat nanti" Jawabku.
Chintia pamit ke kamar mandi.
"Silahkan Calvin minum" Ucapnya.
"Kok gak pelayan saja yang nganter kesini?" Tanyaku.
"Iya gak papa, kan kamu dulu suka kalo aku yang bawa daripada pelayan" Jawabnya.
"Itu dulu bukan sekarang" Ucapku.
"Ini Bu pak, makanannya" Ucap pelayannya.
"Makasih mas" Ucapnya.
Aku langsung memakannya setelah selesai aku meminum lemon tea itu.
"Minum yang banyak Calvin, kalo bisa abisin supaya kamu cepet tidurnya" Ucapnya dalam hati.
Setelah aku meminumnya mataku rasanya ngantuk sekali sampai gak sadar ketiduran.
"Akhirnya kamu tidur juga, tidak sia sia saya memberi obat tidur di minuman kamu" Ucap Chintia.
"Mas berapa?" Tanyaku
"2 juta Bu" Jawabnya.
"Ini ya mas, tolong bantuin saya bawa suami saya ke mobil" ucapku.

Singgle Dad'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang