Part 1

6.1K 61 3
                                    

Seorang pria tampan dengan kemeja hitam elegan, sedang menatap arloji nya yang seperti lama berputar.

Ia sudah tidak sabar untuk bertemu dengan kekasihnya.

Tepat jam 3 sore, ia berangkat untuk menjemput pujaan hatinya.

"Mau kemana?" tanya Adela saat mendapati anaknya menuruni tangga dengan terburu-buru.

"Aku ada janji dengan Tamara ma." Jawab Leon lalu menghampiri mamanya, meraih tangan Adela lalu menciumnya.

"Aku berangkat." Ucap Leon cepat, lalu beranjak menuju pintu utama.

Adela menatap datar ke arah Leon yang sudah menghilang dari pandangannya.

Wanita paruh baya itu menghembuskan nafas panjang lalu menaiki tangga menuju kamarnya.

Saat sampai di depan gerbang rumah Tamara, Leon menekan klakson nya.
Tidak lama Tamara keluar dari rumahnya, dengan pakaian yang sangat sexy dan kurang bahan.

Leon hanya mendesah pelan, karena sejujurnya ia sedikit kecewa dengan penampilan Tamara hari ini.

"Maaf, aku lama honey." Tamara mendaratkan kecupan manja di pipi Leon.

"Tidak sayang." Leon membalas ciuman Tamara.

"Lihat aku. Apa aku cantik?", tanya Tamara dengan sedikit memperlihatkan belahan dadanya.

Leon mengalihkan tatapannya, ia enggan untuk melihat belahan dada Tamara yang sengaja di pamerkan.

"Leon. Ada apa? Kamu tidak suka?" Tamara cemberut sambil meraih wajah Leon agar kembali menatapnya.

Leon hanya terdiam.

"Kita sudah berpacaran selama 3 tahun. Tapi kamu belum pernah menyentuhku." Ucap Tamara yang membuat Leon tercengang.

"Apa maksudmu?" tanya Leon datar.

"Kita belum pernah melakukan hubungan seks. Aku ingin.."

"Cukup Tamara! Aku sudah pernah membahas masalah ini jauh-jauh hari kan?"

Tamara menyentakkan tangannya lalu duduk menghadap ke depan.

Leon merasa bersalah, telah membentak kekasihnya.

"Sayang.."

"Diamlah!" Bentak Tamara.

"Aku minta maaf. Jangan marah." Leon meraih tangan Tamara lalu menggenggam nya.

"Jangan membahas ini lagi. Oke?" Leon mencium punggung tangan Tamara dengan sayang.

Tamara tetap diam lalu menyentak tangan Leon.
"Ayo jalan!"

Leon menghembuskan nafas perlahan, lalu mulai melajukan mobilnya.

Sepanjang perjalanan mereka hanya diam. Tidak ada yang bersuara, hanya ada suara klakson mobil yang bersahutan.

Selama berkencan, tidak ada hal romantis. Dari menonton film di bioskop, ke taman hiburan, dan makan malam biasa.

Membosankan, itulah yang di pikirkan Tamara. Ia pikir kencan hari ini akan intim sesuai bayangannya. Lalu untuk apa ia memakai baju sexy kalau Leon saja tidak tergoda.

Tiba-tiba seseorang tidak sengaja menyenggol bahu Tamara, hingga membuat tas nya terjatuh dan membuat isi tas itu berhamburan.

Leon dengan sigap membantu Tamara merapikan isi tasnya. Hingga sebuah benda yang tidak asing itu ada di antara barang-barang milik Tamara.

Tamara yang menyadari raut wajah Leon, segera memungut benda kecil itu.

"Tamara.."

Dengan santainya, Tamara membalas tatapan tajam Leon.
"Kenapa?!"

I'm Not Impotent(18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang