Leon dan Edward menatap pesawat yang di tumpangi Cadie dengan tatapan sulit diartikan, pemuda manis yang baru saja menjalani operasi pengambilan peluru yang bersarang di perutnya itu dengan keras kepalanya nekat kembali ke Korea saat Yuta memberinya kabar bahwa member Dream dengan Yangyang, Sungchan dan Shotaro baru saja mengalami kecelakaan akibat serangan dari orang yang tak di kenal. Beruntungnya tempat kejadian perkara sudah sepi dan para member 127 juga Wayv datang lebih cepat, jadi tidak ada orang luar yang mengetahui telat terjadi kejadian naas yang menimpa idol besutan SM itu.
Semua member selamat, hanya mendapat luka kecil karena pecahan kaca juga Jeno dan Jisung yang terhantuk badan mobil mengakibatkan dahinya tergores dan berdarah sedikit. Yang paling parah adalah Haechan, mengingat ia melompat ke belakang untuk melindungi Chenle yang duduknya paling pinggir dari gencatan badan mobil yang di tabrak dari samping mengakibatkan ia harus mengorbankan dirinya sendiri, kakinya harus mendapat penanganan serius karena terjepit badan mobil juga lengan dan kepala bagian belakangnya berdarah karena menghalau pecahan kaca untuk tidak menyentuh membernya.
Chenle dan Shotaro adalah member yang benar-benar shock, keduanya bahkan pingsan setelah mobil pelaku kabur. Sungchan dan Yangyang hanya mendapat memar juga shock, Shotaro dan Chenle bebas luka karena mendapat penjagaan dari tubuh Sungchan, Renjun dan Jisung. Untuk dua member tertua diantara mereka, Mark baik-baik saja karena yang tertabrak adalah bagian belakang, jika seandainya Haechan duduk diam dibelakang mungkin ia tidak akan mendapat luka seserius itu. Renjun yang mendapat perlindungan dari Haechan pun kakinya juga sedikit memar namun tak separah Haechan yang terjepit.
Setelah kedatangan para hyungdeul, para member Dream di keluarkan dari mobil dengan hati-hati Mark yang tidak mengalami cidera membantu para hyungnya, sementara Taeyong ditemani Doyoung dengan Kun pergi ke Agensi untuk melapor.
Para member membawa para anak muda ke rumahsakit yang sudah menjamin keamanan dan privasi para idol. Sampai di sana semua langsung mendapatkan penanganan dan diijinkan pulang kecuali Haechan yang harus mendapat perawatan intensif juga menunggu hasil rontgen kakinya. Yuta dan Taeil mendapat tugas untuk menjaga Haechan hingga Taeyong, Doyoung dan Kun datang bersama manager. Untuk Johnny dan Jaehyun juga Mark mengurus mobil yang penyok parah di bagian sampingnya itu. Member yang lain di pinta untuk pulang, Ten, Winwin dan Jungwoo yang menjadi member tertua yang tidak mendapat bagian menemani para dongsaeng untuk di rumah.
" Aku berharap kakinya tidak cidera," Yuta menoleh pada Taeil yang menatap maknae 127 dengan sayu,
" Hyung benar, aku tidak sanggup untuk kehilangan senyum cerah juga sikap jahilnya jika dia cidera."Kedua member itu menghela nafas berat, dokter belum juga memberi tahu mereka tentang hasil rontgen Haechan dan tanpa di beritahupun mereka bisa menebak ini bukanlah sesuatu yang baik. Yang mereka takutkan bukan tentang konser, agensi, maupun grub mereka namun tentang kondisi sang Maknae usil yang mungkin akan terguncang dengan kondisinya nanti.
" Aku berharap semuanya baik-baik saja."
Yuta mengangguk tegas, " Haechan adalah orang yang kuat kita tidak boleh melupakan itu." Jawab Yuta sembari menunggu balasan pesan dari seseorang.
Kau kemana sih?
.
.
.
.
Dentum langkah kaki yang bergerak terburu nampak bergema di lorong rumahsakit yang sudah sepi, saat ini jam telah menunjukkan pukul 1.35 dini hari waktu tak lazim untuk berkunjung. Namun sang empu pemilik langkah kaki cepat itu tak mau peduli, dalam dadanya berdebar keras karena rasa khawatir juga bersalah yang teramat sangat bahkan membuatnya mengabaikan anjuran dokter yang menanganinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
☑️BEAUTIFUL GUARD [Nomin]
FanficKehebohan para anak asuhan SM Entertainment setelah kedatangan ketua bodyguard baru untuk idol boygrup mereka.