Nyonya Gaeun menatap tubuh putranya dengan hati yang hancur, pemuda manis yang selalu sok kuat dimatanya kini terbaring dengan tubuh penuh perban juga alat penunjang kehidupan. Firasatnya selama ini benar, kegelisahan dan kegundahan yang selalu menghantuinya satu minggu belakangan ternyata adalah tanda dari tragedi yang akan menimpa putranya.
Dipangkuannya kini tertidur sosok Logan yang memang tidak mau berpisah dari Jaemin. Bahkan keduanya di jadikan satu brangkar karena sedikit saja jauh dari Jaemin bocah kecil itu langsung menangis histeris.
Kondisi Logan memang mulai pulih, lebih baik dari sebelumnya dan juga ia sama sekali tak mendapat luka serius karena di lindungi tubuh Jaemin. Butuh waktu yang lumayan untuk nyonya Gaeun dan tuan Harold untuk meluluhkan hati Logan agar mau mereka dekati.
Sudah hampir satu minggu ini Jaemin dan Leon terbaring diatas brangkar rumahsakit, Leon mungkin sudah sadar setelah operasi namun sayangnya Jaemin masih koma meskipun masa kritisnya sudah terlewat. Orangtua Jaemin bahkan di beri kabar dua hari setelah kejadian karena agensi masih berusaha keras meredakan emosi Edward lebih dulu. Dan terbukti, saat mendapat kabar putra tunggalnya terluka parah hingga mengalami koma, tuan Harold benar-benar melakukan ancamannya, membuat pemerintah Amerika menghentikan sementara suplai dana ke agensi, membuat para atasan langsung kalang kabut bahkan berlutut di depan tuan Harold.
Acuh, bahkan hingga matipun tuan Harold tidak akan mendengarkan permintaan mereka.
Kembali ke saat ini, hanya nyonya Gaeun yang menunggu anaknya, tuan Harold harus menghadiri rapat besar Unicef yang tidak bisa ditinggal dan jika boleh jujur ia benar-benar tak sanggup melihat kondisi anaknya yang terbaring lemah seperti itu.
" U-uh, grandma"
Nyonya Gaeun menunduk dilihatnya Logan yang terbangun dan mulai mengucek matanya.
" Hey, jangan di usap begitu nanti memerah." Tangan lembutnya menghentikan gerakan si mungil,
" Kenapa terbangun? Logan lapar?"" Iya, grandma."
Nyonya Gaeun tersenyum kemudian meletakkan tubuh Logan di samping Jaemin dan bergerak mengambilkan makanan. Kedua orangtuan Jaemin sudah tak akan kaget dengan Logan yang memanggil mereka dengan nama panggilan kakek dan nenek karena mereka sendiri yang meminta. Hal ini di mulai karena Justin mengatakan Logan adalah anak yang sengaja di jual kedua orang tuanya, nyonya dan tuan Harold awalnya hendak mengangkatnya anak namun karena nampaknya Logan terasa sangat nyamannya dengan Jaemin jadi mereka malah mengangkatnya cucu, berdoa saja Jaemin saat sadar tidak serangan jantung karena di panggil Buna oleh si kecil.
" Jja, makan yang banyak supaya cepat besar."
Sedikit demi sedikit nyonya Gaeun menyuapi Logan yang menerimanya dengan anteng, beberapa kali mata tua nyonya Gaeun melirik sang putra yang masih saja tertidur dengan lelap seolah tak terganggu dengan gerakan dan celotehan random Logan.
" Sudah, Logan sudah kenyang." Nyonya Gaeun mengangguk, menyodorkan segelas air putih dan meletakkan bekas tempat makan Logan kembali keatas meja.
" Logan sekarang ingin apa? Tidak baik loh jika tidur setelah makan" si kecil tampak memberengut karena sebenarnya ia kembali merasa kantuk setelah perutnya kenyang.
" Bagaimana jika kita jalan-jalan? Logan memangnya tidak bosan terus menerus berada di kamar?"
" Ehm, Logan mau jalan-jalan tapi bagaimana dengan buna? Nanti siapa yang menemani?" Tanyanya dengan sedih, nyonya Gaeung tersenyum dan menunduk mengusap lembut surai hitam milik ' cucunya '.
KAMU SEDANG MEMBACA
☑️BEAUTIFUL GUARD [Nomin]
FanficKehebohan para anak asuhan SM Entertainment setelah kedatangan ketua bodyguard baru untuk idol boygrup mereka.