Haechan menggenggam kotak kecil yang baru saja di ambilnya di toko yang ia dan Jaemin kunjungi. Kotak kecil berisi pesanan yang telah di buat dengan susah payah oleh Jaemin untuk kekasihnya yang sudah satu minggu ini memasang raut wajah lesu dan nampak tak punya semangat hidup. Haechan meringis, Jeno memang pria yang lumayan kalem dan tenang, tapi jika seperti ini kondisinya apa tidak kasihan?
Si manis itu menoleh saat pundaknya di tepuk pelan, tersenyum tipis untuk membalas senyuman yang di layangkan Mark padanya, pria tampan itu yang tadi menemaninya mengambil pesanan Jaemin.
" Sana berikan, setidaknya kau sudah melakukan permintaan Jaemin dan mengurangi setidaknya 15% kegalauan Jeno."Haechan mengangguk dengan yakin mendekati Jeno yang sering melamun dan nangkring di rooftop.
" Ini," Jeno mendongak, menatap bingung kotak yang di sodorkan juga wajah Haechan secara bergantian." Ini adalah hadiah Jaemin untukmu, awalnya ia hendak memberikannya saat kalian berkencan tapi masa depan siapa yang tau, kan, ya? Aku bahkan turut gemas karena keantusiasannya untuk pergi bersamamu, dia merecoki ku dan Renjun untuk merekomendasikan tempat yang bagus untuk kalian berdua. Hufh, tapi ternyata keadaan markasnya sangat mendesak." Haechan menatap Jeno yang kini menatap kosong kotak di tangannya,
" Jeno kau harus percaya dan yakin pada Jaemin. Dia pergi untuk melakukan misi kedamaian kan, kau tak perlu risau. Dari film yang ku tonton, tentara terlalu sibuk berperang hingga tidak punya waktu untuk berkencan, pun sekalinya berkencan ia tidak akan berkhianat. Tentara itu berpegang teguh pada sumpahnya, dan aku yakin Jaemin sudah mengatakan padamu kan? Tidak hanya kau yang sedih disini, setidaknya tetap tersenyumlah agar Jaemin tidak tersendat karena kesedihanmu disini. Kau orang hebat Jen, dan Jaemin begitu mencintaimu."Setelah menepuk pundak kokoh Jeno, Haechan lantas beranjak dari duduknya dan menghampiri Mark yang memang sejak tadi memilih menunggunya di luar.
" Kau juga orang hebat pudu, aku mencintaimu, sungguh."
.
.
.
.
Pagi yang cerah nampak menyambut rumah yang di tempati oleh 22 pemuda dengan wajah rupawan yang begitu diidamkan. Para member satu persatu mulai bangun dan memulai aktivitas seperti biasanya, terutama para member 127 yang tengah mempersiapkan konser mereka. Jaemin benar-benar menepati janjinya pada agensi untuk menyelesaikan semua masalah sebelum ia pergi, bahkan rumor tentang Jeno sekarang benar-benar sudah bersih.
Untuk member Dream comeback mereka akan di lakukan setelah konser 127 selesai. Mereka juga harus memberi jeda untuk Mark dan Haechan yang tergabung dalam 2 grup tersebut.
Member Wayv sendiri sedang sibuk dengan projek Cina mereka, hingga dua hari setelah kepergian Jaemin member Wayv juga ikut menyusul pergi ke Cina. Hal ini membuat rumah menjadi sedikit lebih lenggang dari biasanya. Hari inipun member 127 berangkat pagi-pagi buta untuk mempersiapkan konser mereka, membuat member Dream plus Sungchan dan Shotaro berada di rumah hanya berenam saja.
" Baru bangun kau, Jen?" Suara Renjun menyapa Jeno yang baru saja turun ke lantai dasar.
" Euhm, kemana yang lain?"
" Member 127 sudah pergi sejak tadi buta karena manager mengamuk, para maknae tengah bermain di kolam renang. Kau bisa bergabung kesana sementara aku akan menyiapkan sarapan sederhana untuk kalian semua." Jeno hanya mengangguk dan kemudian berlalu meninggalkan Renjun yang kini menatapnya lelah.
KAMU SEDANG MEMBACA
☑️BEAUTIFUL GUARD [Nomin]
FanfictionKehebohan para anak asuhan SM Entertainment setelah kedatangan ketua bodyguard baru untuk idol boygrup mereka.