chapter 22

727 87 14
                                    

Setelah kegiatan semalam nampaknya mereka berdua benar kelelahan ntah berapa lama semalam mereka bercinta mereka juga tidak tau, yang mereka tau mereka menikmati setiap momen yang tercipta semalam...

"Eugh!" Leguh Krystal membuka matanya, ia tersenyum mendapati wajah Amber yang masih tertidur pulas..

Ia mengusap wajah tenang Amber "jadi ini rasanya, tidur dalam pelukan seseorang yang kita cintai!" Senyumnya dengan elusan lembut di wajah sang kekasih...aciee kiw...

"Euuungghh!" Sang empu terusik bangun dari tidur nyenyaknya, matanya langsung menangkap wajah cantik wanita di sampingnya yang tengah tersenyum hangat, "Pagi sayang!" Sapanya lembut mempererat pelukan di pinggang Krystal...

"Tidak Mau bangun huh?" Krystal mencolek hidung Amber yang malah kembali menutup matanya..

"Eum, aku masih ngantuk!" Jawabnya menarik Krystal untuk semakin menempel padanya...

Krystal tersenyum menurut kembali membaringkan kepalanya di dada Amber, mendengar detak jantung Amber yang berdebar seirama detak jantungnya...

Wajah cantik itu kian menampilkan kebahagian, akhirnya untuk seumur hidupnya dia bisa merasakan hangat pelukan dari orang yang begitu ia sayang, Tak lagi ada kesepian kini hidupnya menjadi lebih berwarna..

Krystal melakukan hal yang sama memeluk erat Amber, membuat tubuh polos mereka semakin menempel intim, Untuk hari ini tidak ada pekerjaan, tidak ada kegiatan apapun, mari lupakan semuanya mereka hanya menikmati waktu mereka untuk berduaan, hanya hari ini saja...

_______

Sementara pasangan yang lainnya sudah memulai hari mereka dengan berjalan mengitari pusat perbelanjaan..

"Apa yang ingin Guru Bae beli?" Tanya Seulgi pada sang kekasih, saat Ini mereka tengah bersama di sebuah Mall, Seulgi tengah menemani Irene yang ingin membeli sesuatu untuk ibunya yang tengah berulang tahun..

"Ntah aku juga bingung!" Ia juga tak memiliki ide, itulah kenapa dia meminta Seulgi menemani untuk memberikannya saran barang apa yang kiranya cocok untuk hadiah ulang tahun...

Seulgi sedikit berpikir lantas ia menemukan sebuah ide,  ia tersenyum menarik tangan Irene "ikut aku!" Ajaknya..

Irene menurut, mengikuti Seulgi...

Ternyata Seulgi membawanya menuju toko perhiasan,  Irene tersenyum kenapa tidak terpikir olehnya..

Mereka melihat-lihat perhiasan yang terpajang mulai dari cincin, kalung, gelang, anting dan masih banyak lagi...

Mereka terpisah Irene nampak melihat tumpukan gelang sementara Seulgi matanya tertuju pada berbagai kalung indah, Tiba-tiba saja ia ingin membelikan satu untuk Irene, anggap saja hadiah jadian..

Seulgi tersenyum melirik sang kekasih yang masih sibuk memilih,  Meski tak sepenuhnya ia merasa Irene kekasihnya karena sikapnya kadang masih dingin, juga masih memberi jarak padanya, tapi tidak apa-apa selama status mereka berkencan Seulgi tetap bahagia, dia tidak akan menyerah...

"Bisa lihat yang itu?" Tanya Seulgi kepada pelayan toko untuk mengambilkan kalung yang ia tunjuk..

Pelayan toko tersenyum ramah lalu mengambil kalung yang di maksud Seulgi "Ini nona!" Seulgi menerima kalung itu dan tersenyum puas..

"Cantik,!" Sebuah kalung berliontin bulan terbelah, "Dia pasti akan terlihat lebih cantik saat memakai ini!" Senyumnya membayangkan kalung ini terpasang indah di leher Irene..

"Guru kang?" Panggil Irene..

"Ne Guru bae?"..

"Kemari?" Irene melambaikan tangannya menyuruh Seulgi untuk menghampiri dia..

"FALL IN LOVE"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang