Keadaan kamar sangat kacau, Makanan berserakan di lantai, kamar ini bak kapal pecah...
Dor..dor..dorrr .. ia tak berhenti menggedor pintu agar orang-orang di luar mau membukakannya..
"Hei keluarkan aku kalian tuli?"
Brakk...
Ia menendang kuat pintu kamar dengan prustasi "Sial!" Umpatnya tak terima..
Jaehyun mendengus menghela nafasnya melihat kesekeliling kamar yang berantakan oleh ulahnya..
Kemarin malam ia ingat dibawa untuk menemui Krystal namun ia malah di suntik bius, dan sadar-sadar sudah terkurung di kamar ini...
"Apa yang sebenarnya terjadi!" Ia memijat jidat ya yang benar pusing, ditambah rasa khawatirnya pada Krystal sang ibu membuat perasaan Jaehyun kian kacau..
"Ini pasti ulah Appa, dia pasti yang mengurungku disini asih kurang ajar!"
Matanya memicing tajam memikirkan jika ini ada perbuatan ayahnya, dia tak habis pikir jika ayahnya akan sejauh ini..
"Bagaimana keadaan Eomma dan Seonsangnim!" Jaehyun sangat khawatir tentang keduanya setelah rumor itu tersebar pasti telah terjadi kekacauan antara keduanya dan Jaehyun takut sesuatu yang buruk terjadi pada mereka yang di sebabkan oleh Kai..
Jaehyun semakin kesal juga prustasi ia benar tak bisa berbuat apa-apa, ponselnya di sita, ia bahkan tidak bisa keluar dari ruangan ini yang sudah di sulap bak penjara mewah..
"Aku harap kalian baik-baik saja, Eomma Seonsangnim, aku mohon tuhan!" Tak terasa airmatanya mentes ia hanya lelah juga takut, tidak Jaehyun sangat takut...
____
Krystal masuk kedalam rumah dalam keadaan yang sangat kacau, matanya begitu sembab, tak sengaja ia berpapasan dengan Kai..
Ia tatap tajam pria itu "Brengsek!" Ucapnya berlalu meninggalkannya jujur melihat wajah Kai membuat ia semakin sakit..
Kai berbalik melihat Krystal yang berlalu, ada sesuatu yang berbeda dari tatapan Kai, ia menunduk merasakan sesak dari dalam dadanya..
Ia menghela nafas sebelum kembali mendongkak "inilah yang telah kita sepakati sejak awal Krystal, dan kau harus menerimanya!" Setelah itu berlalu untuk pergi kesuatu Tempat..
Di dalam kamar Krystal langsung terjatuh di lantai dan bersandar pada pinggiran ranjang...
"Hikss, aku benci kau Kai, hikss aku benci!" Tangisnya masih tak terbendung, Krystal meremas seprei dengan dada yang kian sesak...
"Hikss, Amb maafkan aku!" Matanya kosong menatap kedepan dengan pikiran yang ntah kemana..
Yang jelas saat ini Krystal tengah hancur, separuh jiwanya telah pergi, ia berantakan...
Amber masih berlutut di tempat tadi, tempat Krystal pergi meninggalkannya..
"Apakah ini keputusan yang memang kau inginkan Noona? Apakah ini akhir dari kita, hah?" Matanya masih tak berhenti mengeluarkan airmata..
Amber kembali terisak memgang kuat dadanya yang kian sesak "Haah, kenapa kau pergi disaat aku sedang mengusahakan kita, kenapa Noona?"..
"Hikss kenapa?" Amber mengusap airmatanya sudah satu jam lebih dia berada disini menangis dan berteriak seperti orang gila..
Ia membawa tubuhnya untuk bangkit meski lututnya terasa begitu lemas, ia bahkan ragu apakah ia bisa berdiri dengan tegak lagi..
Perlahan tubuh itu kembali berdiri, Amber menangkup wajahnya yang masih tak bisa berhenti menangis..