Setelah hari itu hari dimana mereka membeli hadiah untuk ibu Irene, Irene benar berubah drastis yang sebelumnya pendiam menjadi lebih-lebih diam lagi, Seulgi tak mengerti kenapa dengan mood kekasihnya itu, Sampai kemari mereka tidak jadi makan karena Irene yang memaksa untuk pulang...
Seulgi telah memberhentikan mobilnya saat sudah sampai di rumah Irene, dia memang tidak di undang untuk datang hanya saja dia ingin menemui kekasihnya itu..
Ia membawa beberapa makanan ringan juga ada dua boks besar Pizza untuk calon mertua tentunya...seul kalo di indo bawahnya martabak ama gorengan wkwk..skip..
Tok..tok..tok...
Ia mengetuk pintu beberapa kali hingga akhirnya terbuka..
Cklek...
Ia tersenyum ramah meski yang muncul bukan lah sang kekasih hati, tak masalah ini juga harus di sambut dengan senyum sebab calon ibu mertua yang membukanya..
"Selamat siang Bibi!" Sapanya membungkuk sopan..
Ny bae tersenyum lantas memeprsilahkan Seulgi masuk "Selamat siang Seul, ayo masuk?" Ajaknya dan Seulgi dengan senang hati menurut..
"Duduklah!" Titah Ny bae saat mereka sudah ada di dalam..
"oh yah aku bawakan ini!" Ia menyerahkan makanan yang tadi ia beli..
Ny bae menerimanya "Repot sekali terimakasih yah! Bibi buatkan minum dulu!"..
"Ne Bibi!"Seulgi memeprsilahkan lalu ia mendudukan pantatnya di soffa selagi menunggu Ny bae datang membawakan minum..
Ny bae datang dengan segelas teh hangat dan langsung menaruhnya di meja "Nah minumlah, Bibi panggil irene dulu!" Katanya lantas menuju kamar untuk memberitahukan sang anak jika kekasihnya datang..
Seulgi hanya tersenyum membiarkan Ny bae pergi, sebenarnya dia sudah memberitahukan Irene bahwa dia akan datang namun pesannya tak juga di baca tapi sudahlah toh dia sudah di sini...
Tak lama Irene datang bersama Ny bae, Seulgi langsung berdiri dan tersenyum menyambut kedatangan kekasih hatinya, Namun wajah Irene nampak jauh berbanding terbalik dengan wajahnya, tidak ada raut bahagia disana hanya datar tanpa ekspresi..
Seulgi memaklumi mungkin Mood nya masih tidak baik..
"Kalian mengobrolag Bibi tinggal dulu!" Ny bae ternyata begitu pengertian memberikan waktu untuk Seulgi dan Irene hanya berdua..
Keduanya duduk saling berhadapan dengan wajah Irene yang nampaknya malas melihat kehadiran Seulgi...
"Guru bae kau tidak apa-apa?" Jelas sekali nada kekhawatiran dari Seulgi melihat wajah Irene yang tak bersemangat, bahkan ini sudah berhari-hari..
"Tidak!" Datarnya sangat datar..
Seulgi kian bingung harus darimana dia memulai untuk mencairkan suasana atau untuk membuat Mood irene kembali baik..
Ia menimbang sesuatu "Hmm, mau pergi keluar?" Ajaknya siapa tau dengan jalan-jalan bisa sedikit membantu untuk mengembalikan Moodnya...
"Tidak!"..
Penolakan tanpa pikir panjang, sedikit nenyentil hati Seulgi hingga menimbulkan rasa sakit, niat baiknya tak di sambut dengan indah oleh Irene, bahkan ia menolak dengan nada yakin tanpa pertimbangan...
Seulgi diam tiba-tiba otaknya menjadi blank, apalagi yang harus ia coba apalagi melihat wajah malas Irene, membuatnya kian sungkan untuk kembali memberi saran..
"Eum, baiklah sepertinya kau sedang tidak ingin keluar, kalau begitu aku pulang saja kau bisa lanjut istirahat?"..
Tidak ada lagi yang bisa Seulgi lakukan untuk membuat Mood Irene kembali baik, selain meninggalkan nya sendiri, meksi berat dan rasa rindu yang masih menggebu di hati, dia tak bisa egois memaksakan kehendak hanya akan membuat semuanya menjadi buruk..