Praaaankkk...
"Aaah!" Krystal tak sengaja menjatuhkan gelas yang ia pegang hingga pecah, Tiba-tiba saja perasaannya jadi tidak enak..
"Apa yang terjadi!" Ia pegang dadanya yang bergemuruh tidak karuan..
"Ck, hanya perasaanku saja mungkin!"..
Ia berjongkok untuk memungut pecahan gelas yang berserakan di lantai..
Amber mengalami luka yang cukup parah, ia kini tengah di tangani oleh Tim medis di ruang IGD..
"Amb, aku mohon bertahan lah!" Panik Henry menunggu di luar, "Hiks aku mohon!" Ia menangkup wajahnya yang tak dapat berhenti menangis, Semuanya terjadi begitu cepat, baru saja dia melihat Amber baik-baik saja namun sekarang dia melihat sahabatnya itu di ambang sekarat...
Henry lemas ia jatuh terduduk bersandar di dinding, melihat tanganya yang barlumuran darah Amber, kembali ia tak dapat membendung airmata saat mengingat separah apa keadaan Amber tadi...
"Kau harus selamat Amb, Hiks harus!" Bukan hanya sedih dia juga menyesal andai dia menemani Amber tadi semua ini tidak akan terjadi pikirnya..
______
Di sebuah rumah yang begitu mewah Bak istana Namun terasa begitu kosong dan sepi karena hanya di isi oleh satu Orang, Itupun dengan usia yang tak lagi muda, memang naas di usia senjanya dia hanya hidup sebatang kara..
Harta yang berlimpah pun seolah tak ada artinya..
Menyesal Tak ada artinya sebab yang lalu memang sudah berlalu, Mungkin ini hukuman atas kesalahnya dulu, Yang menyia-nyiakan keluarganya..
Ia duduk di kursi kerjanya menatap Bingkai Foto keluarganya dulu..
Dia beserta istri dan kedua anaknya yang terlihat begitu bahagia, sebelum ia menghancurkan nya..
"Aku begitu merindukan kalian!" Ia ambil foto itu mengusapnya dengan suara yang begitu lirih..
Dia benar kesepian sangat kesepian..
Tok-tok...
Tak lama seseorang masuk kedalam ruangannya..
Ia membungkuk Sopan padanya..
"Sajangnim!" Sopannya menyapa sang majikan..
"Ada apah?" Tanyanya pada anak buahnya tersebut..
Ia membungkuk lantas menatap tak enak pada sang majikan...
"Apah?" Desaknya menunggu anak buahnya yang masih belum bersuara..
Ia geram ia membawa tubuhnya untuk berdiri, berjalan mendekati anak buahnya yang masih tak melanjutkan ucapannya..
Pria paruh baya yang masih terlihat gagah di usia tuanya itu perlahan mendekat hingga sampai di hadapan laki-laki muda itu...
"Amber-!" Ia memicingkan mata Saat anak buahnya menyebutkan Nama anak pertamanya itu..
"Dia-!" Kembali diam membuat Le Donghae geram..
"Kenapa dengan anakku?" Tegasnya yang ia tau Amber baik-baik saja selama ini..
Yah meski tak lagi berhubungan dengan baik, Namun Donghae masih memantau kehidupan Amber, meski ia tau anaknya itu tidak pernah mau kembali padanya, dan hanya dari jauhlah dia bisa memantau keadaan anak pertamanya itu...
Amber adalah anak dari Lee Donghae Dan Seohyun, mereka juga memiliki anak lain yaitu Ten, adik laki-laki Amber...
Sebelum pindah ke korea mereka hidup di Amerika Namun saat Amber memasuki kelas 2 SMA mereka pindah ke korea Sebab Lee Donghae harus mengurus perusahan milik keluarganya yang berada disini..