Di dalam ruangan megah sebuah Perusahan besar di kota Seoul korea selatan, tengah duduk dua Orang yang saling berhadapan yang di pisahkan oleh meja yang sangat panjang di tengah mereka..Nampak kedua pria yang memiliki perbedaan usia cukup Jauh, Satu pria yang tak lagi muda dengan rambut hitamnya yang telah di dominasi warna putih, Kulit kriput yang menandakan usia yang tak lagi muda..
Sementara di sisi kursi di hadapannya duduk dengan tegap, Pria dewasa yang juga telah berumur namun masih terlihat gagah dan Kuat..
Pria tua itu berdehem dengan netra yang nampak serius menatap lawan bicaranya di depan "Hmm, kau telah berusaha dengan keras aku bangga padamu!" Pujinya Tersenyum kecil...
Sang lawan bicara Tersenyum menimpali "Terimakasih Abeoji!" Sopannya kepada pria tua yang ia panggil ayah itu..
Pria tua itu memperhatikan anak laki-laki nya, yang telah tumbuh menjadi pria hebat yang mampu membanggakan dirinya..
"Aku rasa aku benar-benar telah siap menyerahkan perusahan kita padamu!" Kai menatap serius Tn Kim selaku ayahnya..
"Di usiaku sekarang aku tidak lagi bisa untuk memimpin perusahaan, dan setelah aku melihat progres dari kerja mu, aku rasa ini waktu yang pas untuk mengundurkan diri dari jabatanku!"
Kai diam menimbang perkataan sang Ayah, kabar yang ia tunggu sejak lama, Namun anehnya dia tak lagi merasa bersemangat, tanggung jawab besar yang di embankan kepadanya akan semakin membuatnya tak bisa bebas menunjukan jati dirinya..
Haruskah ia tetap dalam kepura-puraan seperti ini..
"Ne Abeoji aku tidak akan mengecewakan mu!" Angguknya menundukan kepalanya...
Ia patuh menyetujui perintah sang Ayah, membuat Tn Kim tersenyum bahagia..
"Oh Yah bagaimana kabar istri dan anakmu, aku sudah lama tak bertemu mereka?" Pertanyaan Tn Kim membuat Kai diam, Jangankan Tn Kim dia saja tidak tau menau kabar tentang mereka..
Ia menatap dengan ragu Ayahnya itu "Mereka baik Abeoji, Jika Abeoji ingin bertemu Abeoji bisa langsung berkunjung!" Tidak ada pilihan lain selain berbohong, mungkin setelah ini Kai akan mencari mereka..
Tn kim kain tersenyum menatap putranya itu "Baguslah kau menjalani hidupmu dengan benar, Bukankah aku tidak salah hidup Normal itu menyenangkan, untung kau cepat sadar jika tidak aku tidak tau apa yang akan terjadi padamu!"..
Tidak taukan Kai mengepalkan kuat tanganya yang tersembunyi di bawah meja, Sekali lagi dia tak suka mendengar perkataan sang Ayah tenang orientasinya, Ia menatap sendu Wajah kriput Tn Kim selagi merutuk dalam hati, jika saja ayahnya itu lebih peka dan bisa melihat dirinya..
Kehidupan Normal yang Kai jalani sekarang tidak lebih menyesakan baginya...
Dia terpaksa berbohong seumur hidup dan terpaksa menyakiti orang yang begitu dia Cintai..
Namun Tn Kim nampak Acuh dia percaya kebohongan yang di ciptakan oleh anaknya itu, tersenyum dengan bangga minat hidup anaknya berjalan dengan baik selama ini...
"Baiklah lain kali aku akan mampir!" Tenangnya mulai bangkit dari kursinya "Tidak ada lagi yang ingin aku katakan aku pergi dulu!" Pamitnya..
Kai juga ikut bangkit lalu ia membungkuk Sopan melepas kepergian Ayahnya..
Pintu kembali tertutup seiring tubuh tua Tn Kim yang tak lagi terlihat, Kai menatap nanar keluar jendela melonggarkan sedikit dasi yang terasa mencekik lehernya...
Bayangan Krystal, Jaehyun juga kyungsoo tiba-tiba saja melintas di pikirannya, terlalu berat terlalu kompleks, sudah sangat jauh Kai tidak bisa bergerak mundur atau Maju, belum lagi tekanan dari Kyungsoo yang ingin hubungan mereka di ketahui publik, Atau dia akan pergi dari hidup kai, Juga ia yang tak bisa melepaskan Krystal atau Jaehyun selama Ayahnya masih hidup, apalagi sekarang tanggung jawab Kai semakin besar, Apa yang akan terjadi jika hubungannya dengan Kyungsoo terungkap, Kai akan kehilangan segalanya..