Amber membawa Mobilnya ke sebuah Bengkel, ternyata kerusakan mobilnya cukup parah..
"Woaaahh kau kecelakaan huh?"Tanya henry selaku pemilik bengkel tersebut dan juga teman Amber setelah melihat keadaan mobil temannya itu..
Amber tersenyum santai"biasa wanita gila yang baru belajar menyetir!"..
"Haha wanita gila? Seperti apa?"..
"Ck di bahkan tidak bisa mengukur jalanan, bagaimana dia bisa mengemudi!"..
"Yah itu terlihat dari bagaimana parahnya mobilmu!"ia terkekeh melihat kerusakan mobil Amber..
Amber menganguk..
"Lalu kau meminta ganti rugi?"..
Amber malah tersenyum mengingat kejadian tadi saat dia menggoda Krystal"tidak!"ia melirik saku kemejanya yang masih ada uang pemberian Krystal 'jika aku bertemu lagi dengannya aku akan mengembalikan uangnya' pikirnya, tunggu apakah dia mengharapkan pertemuan kembali dengan Krystal, dan dengan cepat Amber menggeleng..
Henry merasa bingung melihat sikap Amber"Aish lihat si bodoh ini, Jangan bilang wanita itu cantik, itulah sebabnya kau tidak meminta ganti rugi?"..tebaknya sudah tau sifat Amber yang selalu tidak tegaan apalagi pada wanita cantik, dasar!!
Amber malah terkekeh melihat sang sahabat yang malah marah-marah sementara dia saja santai"jangan di ributkan, lagipula aku masih punya uang!"..
"Baiklah- baiklah kau memang bodoh percuma bicara padamu!"
Henry kemudian memegang bagian mobil Amber yang rusak"heum, besok akan ku perbaiki sekarang aku mau tutup, lagipula ini tidak akan selesai satu atau dua jam!"jelasnya..Amber kemudian duduk bersila di atas mobil"aku mau sekarang!"..
"Haha kalau begitu kau kerjakan saja sendiri!"Henry lalu mulai membereskan alat-alat bengkelnya..
"Aku serius!"..
Puk..
Amber menangkap kunci mobil yang di lemparkan Henry, dan dia tersenyum"kau memang pengertian!"..
Henry hanya menggelengkan kepalanya, "pakailah selagi mobilmu masih ku perbaiki!"yah tadi dia memang melemparkan kunci mobil miliknya agar Amber bisa memakainya..
Henry berjalan ke arah kulkas mengambil dua kaleng minuman dingin, kemduian berjalan ke arah Amber, dia duduk di atas mobil seperti Amber dan memberikan minuman kaleng tadi..
"Bagaimana pekerjaanmu?"tanyanya selagi membuka minumannya..
"Sedikit lebih rumit, jika saja aku punya pilihan aku mungkin akan mengundurkan diri!"jawab Amber sambil memutar-mutar minuman kaleng miliknya..
Henry menautkan alisnya"wae? Terjadi masalah?"..
Amber menganguk, kemduian membuka minumannya..
"Irene lagi? Dia masih belum mempercayaimu?"..
"Ck..kurasa dia tidak akan pernah percaya padaku!"..
"Heum tenang kawan kau masih punya banyak waktu"ujar Henry menepuk pundak Amber..
"Tapi kali ini masalahnya lebih rumit!"Amber menunduk melihat minuman kalengnya yang masih belum ia minum..
Henry menyampingkan tubuhnya dan duduk bersila menghadap Amber"maksudmu? Aku tidak mengerti?"..
"Haruskah aku tetap memperjuangkannya?, Atau aku memilih mengalah membiarkan dia tetap salah paham!"katanya semakin membuat Henry tak mengerti..
"Wae? Katakanlah!"..