[Enam Belas]

521 32 2
                                    

"Woy sarapan!!"

"Apan woy! Apan!"

"Sarapan baby Dipa. Bukan Apan."

"Apan Den? Apan tan?"

"Sa...ra...pan..."

"Aa...pan! Apan Den! Apan!"

"Hh iya iya apan juga boleh. Sesuka hati kamu aja."

Jaeden duduk di samping Dipa setelah selesai menyiapkan sarapan. Ia juga tak lupa memberikan sarapan untuk Dipa dan Difan, yaitu nasi tim.

Istri Veron pernah mengatakan kalau nasi tim buatan Jaeden sangat enak. Bahkan itu merupakan satu satunya nasi tim terenak yang pernah ia rasakan.

"Den, uap!"

"Uap?-" Jaeden melirik mangkuk makan milik Dipa. "-iya beruap, kan masih panas Dip."

"Dak! Uap! Den uap! Ya?"

"Hah?! Eden enggak beruap kok, Eden baik baik aja."

"Eh apa nih uap uap. Pagi pagi udah ribut aja nih bayi satu." Awan datang dengan mencubit pipi Dipa dengan gemas sebelum ia mengambil tempat duduk di samping Jaeden.

Kemudian disusul Zayden, Langit, dan tentu saja Difan yang masih setengah mengantuk.

Zayden mendudukan Difan di kursi makan khusus dekat Dipa, lalu ia duduk tepat di samping kanan Difan yang mana itu berada tepat di depan Jaeden.

● = Bara's twins
• = Jaeden
○ = Awan
■ = Zayden
□ = Langit

        •    ○
     __________________
●  [                                ]
●  [_________________]
         ■   □

"Ai, uap."

"Uap? Apanya yang beruap Fan?"

"Uap Ai."

"Ai enggak beruap lho." Bingung Zayden.

"Den uap! Uap Den! Uap!" Kesal Dipa karena Jaeden tidak segera mengerti kemauan nya.

"Ai! Uap Fan! Pat! Uap!" Tiru Difan dengan mengamuk pada Zayden.

"Apa sih maunya?" Bingung Jaeden.

"Uap uap apa coba." Lanjut Zayden.

"Itu mereka minta disuapin astaga. Ga peka banget jadi babu." Ujar Langit.

"Iya ih kalian payah. Ga peka peka. Lihat tuh muka mereka sampai merah gitu."

"Oalah...suap toh..!" Ujar Bara's brother bersamaan.

"Kalian mau disuapin toh makanya?" Goda Jaeden.

Dipa dan Difan mengangguk.

"Kalau kita ga mau gimana?" Tambah Zayden.

Seketika raut kedua baby itu merengut melas.

"Hiks...uap~"

"Fan uap maw hiks.."

"Hehehe iya iya udah jangan nangis. Masih pagi ga boleh nangis." Nasihat Jaeden.

"Iya, udah. Jangan awali hari dengan tangisan." Tambah Zayden lagi.

"Dasar ga sadar diri. Orang kalian yang duluan buat mereka nangis kok." Ucap Robert's twins bersamaan.

.

.

.

Karena masih dalam masa libur, Jaeden sengaja membuat jadwal 'Sehari penuh dengan baby Bara's.'

My Priorities [ JAZ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang