04. Wedding day
HAPPY READING ALL
🍃🍃🍃
23 Februari 2022
Hari ini adalah hari bersejarah bagi dua insan yang tidak saling mencintai, ah mungkin lebih tepatnya belum saling mencintai. Dimana keduanya akan melangsungkan ijab kabul pernikahan yang diadakan secara indoor. Dan untuk acara resepsi akan diadakan secara outdoor.
Kini Cyra duduk manis di depan cermin rias sambil menikmati usapan lembut di wajah cantiknya. Kalau boleh jujur, sejujurnya Cyra sangat gugup terlihat dari mimik wajahnya yang tegang. Namun ia berusaha tetap tenang, untung nya ia tidak hanya berdua dengan MUA dari keluarga Arsen. Ada Sepupunya yang dari Surabaya yang turut menemaninya.
"Jangan terlalu tebal make up nya ya tan." Pinta Cyra pada Tante Maya, MUA yang dipilih untuk merias wajahnya.
Tak terasa hampir sejam Cyra duduk berdiam diri di sini.
"Nah sudah selesai, coba lihat wahh cantik banget. Perfect deh, nak Arsen pasti langsung terpikat ketika melihat kamu nanti." Goda Tante Maya dan hanya di balas dengan senyum malu-malu tai kucing oleh Cyra.
Dan benar sekali sesuai dengan perkataan Tante Maya. Saat Cyra melihat wajahnya di cermin, matanya refleks terbelalak kaget. Ini sih bukan perfect lagiii tapi bener-bener perfectooo, Ah lebay sekali Cyra ini.
"Daebak..." Tanpa disadari, Cyra meloloskan begitu saja kata yang keluar dari mulutnya.
"Ah terima kasih, kamu itu memang sudah cantik dari sananya. jadi tinggal di poles sedikit saja sudah sangat bagus hasilnya."
Rere, sepupu Cyra yang sedari tadi sibuk berkutat dengan handphone nya lantas memalingkan wajahnya ke arah Cyra.
"Wow you are so beautiful!" Puji Rere setiba di samping Cyra.
"Thank you, by the way setau gue lo bukannya udah ada gandengan ya? Kemana gandengan lo? Gak ikut?" Tanya Cyra karena memang setahu nya, Rere ini sudah memiliki gandengan blasteran Jepang-indonesia gitu.
"Raeden lagi sibuk sama perusahaan keluarganya akhir-akhir ini." Jawab Rere dengan wajah menunduk lesu.
Cyra pun hanya ber 'oh' ria. Ternyata nama kekasih Rere adalah Raeden.
"Sudah jangan sedih, walaupun Raeden gak ada bukan berarti kamu gak bisa happy-happy kan." ujar Cyra berusaha menghibur.
"Hm iya, enjoy aja. Gue juga harus ngertiin posisi Readen,"
"Cyra, ayo yang lain sudah menunggumu di bawah." Mamah Agatha tiba-tiba muncul dari balik pintu. Beliau terlihat begitu cantik dengan balutan gaun berwarna putih.
Betul memang Cyra dan Arsen memilih acara ijab kabul pernikahan mereka bernuansa putih, karena menurut mereka warna putih mengandung banyak arti. hal ini berarti, secara tidak langsung keduanya telah siap memulai awal yang baru bersama-sama. Klasik, namun warna ini dipercaya perlambang kesucian dalam sebuah hubungan. Walaupun nyatanya rasa cinta belum hadir diantara keduanya.
Cyra sudah di apit oleh Mamahnya juga Bunda Riri untuk menuju ke lantai bawah tempat acara di mulai. Dari arah undakan anak tangga Cyra bisa melihat dengan jelas, banyak sekali orang-orang yang menghadiri acara ijab kabul pernikahan nya bersama Arsen. Padahal ini baru ijab kabul belum lagi nanti acara resepsi yang pastinya para tamu undangan akan lebih banyak lagi yang berdatangan.
Tamu yang diundang rata-rata kebanyakan dari para kolage bisnis keluarga Arsen dan keluarga nya. Pihak sekolah sudah dipastikan akan menutup mulutnya, karena ternyata sekolah tempat nya menempuh pendidikan itu milik keluarga Arsen. Bahkan guru-guru serta petinggi di sekolah Cyra turut hadir.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Husband [On Going]
General Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] PLEASE JANGAN JADI PEMBACA GELAP GUYS❤️ [Budayakan Vote, comment and share ya guys] [Cerita akan direvisi setelah End] ------------ Bagaimana jadinya jika kalian dijodohkan dengan guru kalian sendiri? ini lah yang dirasakan...