0.21. Semua akan baik-baik saja
•
•
•
•
•Happy Reading🦀
Sekarang Vio dan Cyra juga Luna berada di kamar Vio, rencananya malam ini mereka akan menginap untuk menemani Vio."Lakik lo gapapa tidur sendiri? Sedangkan lo sama kita berdua." Tanya Luna.
"Gampang, gue kicepin (kedipin) dikit juga pasti langsung luluh terus langsung diijinin deh." Jawab Cyra enteng.
"Vi, gue bener-bener minta maaf harusnya malam itu gue gak ninggalin lo sendiri." Ujar Luna sambil menggenggam tangan Vio.
"Gue gapapa kok, mau disesali juga percuma toh udah kejadian juga. Gak bakal bisa ngebalikin waktu," Vio tersenyum lemas, Vio memang sudah menceritakan kejadian yang menimpa ia dan Elvano.
"Semua akan baik-baik aja Vi, tenang kita berdua bakal selalu ada buat Lo." Ujar Cyra diikuti anggukan kepala oleh Luna.
Flashback On
Samar-samar Vio melihat seorang laki-laki memasuki kamar yang sama dengannya, Vio tidak bisa melihat jelas karena efek alkohol yang terlalu tinggi.
Laki-laki itu mulai menelanjanginya, ingin sekali ia berteriak tapi di lain sisi ia juga menikmatinya karena obat perangsang yang tercampur dalam minuman nya.
"Stop it, please." Pinta Vio dengan nada lemah.
"Nikmati aja, kita berdua sama-sama saling membutuhkan." Ujar lelaki itu.
Vio rasanya ingin menangis, ia harus menyerahkan mahkotanya untuk orang yang bahkan tidak ia kenali wajahnya masih sangat samar-samar.
Pagi nya...
Vio terbangun lebih awal, dan ia melihat ke samping dimana ada lelaki yang semalam telah merenggut keperawanannya.
Namun, ada sesuatu yang membuat nya tercengang. Laki-laki di sampingnya itu terbangun dan menatap ke arahnya. Kini Vio bisa melihat dengan jelas siapa laki-laki itu, ya dia adalah Elvano adik kelas sekaligus adik dari sahabatnya.
"Mau Lo hamil atau enggak, gua bakal tanggung jawab. Dan, gua juga bakal cari tahu siapa yang udah naruh obat perangsang di minuman kita." Jelas Elvano meyakinkan.
Flashback off
🦀🦀🦀
Sinar matahari menerobos masuk melalui celah-celah jendela kamar, para gadis cantik eh maksudnya dua orang wanita dan satu orang gadis yang masih tertidur dengan pulasnya perlahan-lahan mulai mengerjapkan kelopak mata mereka."Hoamm, enak banget tidur gue semalem. Masa nih ya, semalam gue mimpi dikejar-kejar orang gila tapi orang gilanya ganteng bangetttt, gue kan jadi gak takut." Ujar Luna dengan mata berbinar, membayangkan mimpi yang entah itu mimpi buruk atau malah menjadi mimpi indah baginya.
"Rada-rada Lo ya, di kejar orang gila malah seneng. Kayaknya nih ya, gue mesti bawa lo ke RSJ." Jawab Cyra sambil menjitak kecil kepala Luna, niatnya sih untuk menyadarkan ketidak warasan sahabatnya.
"Ada-ada aja deh Lo, sekarang selera Lo pindah gitu jadi orang gila bukan berondong lagi?" Timpal Vio terkekeh.
Saat sedang asik-asiknya ngobrol, mereka bahkan lupa sekarang sudah pukul 08.20 dimana nanti jam 09.00 mereka akan pergi ke Dokter Ana, ya dokter kandungan Cyra. Eitss, tapi bukan untuk cek bayi Cyra ya melainkan cek bayi yang di kandungan Vio.
"Gue mau ke kamar lakik gue, udah Sono kalian gantian mandi hahaha bye bitch."
"Uhhhh enak banget nyonya Cyra gak perlu nunggu buat gantian mandi, udah sana Lo huss huss." Usir Luna.
Selang beberapa menit....
Sekarang Ketiga sekawan itu sedang menikmati hidangan sarapan mereka yang tertinggal, Bunda Riri sedang ke rumah tetangga untuk memberikan beberapa kue buatannya. Sedangkan Arsen dan Ayah Bimo sudah duluan pergi ke kantor, oh iya for your information Arsen udah berhenti jadi Dosen karena urusan di kantor semakin banyak.
"Udah dari Dokter Ana, kita ke mall yok." Ajak Luna bersemangat.
"Gaskeunnn!" Seru Cyra dan Vio bersamaan.
🦐🦐🦐
Hai Nioress or MPH semoga kalian sehat dan bahagia selalu ya.
Aku lagi ada mood nulis nih, selamat menikmati kelanjutan cerita NIORA or MPH🍒
I hopes you like it💕
Salam manis
Shesheluv🦐
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Husband [On Going]
General Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] PLEASE JANGAN JADI PEMBACA GELAP GUYS❤️ [Budayakan Vote, comment and share ya guys] [Cerita akan direvisi setelah End] ------------ Bagaimana jadinya jika kalian dijodohkan dengan guru kalian sendiri? ini lah yang dirasakan...