0.28. Rumah Luna
•
•
•
•
Happy Reading🦐"Mas, sini bentar." Arsen yang tengah main PS bergegas mempause gamenya, dan menghampiri Cyra yang duduk di sofa ruang keluarga sambil memegang sesuatu yang tidak ia ketahui.
"Apaan itu?" Tanya Arsen heran, Cyra tersenyum dan langsung menarik Arsen untuk tiduran di sofa.
"Merem mas, aku hari ini mau maskerin kamu biar makin glowing kayak Wang Ziqi." Arsen pasrah saja, sedangkan Cyra asik mengolesi gel mask di wajahnya.
"Kita tinggal tunggu 10-15 menit, udah gitu kamu langsung bilas." Arsen mengangguk mengerti, lalu Cyra sendiri asik dengan Snack di tangannya.
Setelah 10 menit Arsen bergegas ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya, Cyra mengekor di belakang untuk melihat apakah step cuci muka Arsen benar atau salah.
"Tuh kan jadi makin cerah, makin ganteng lakik aku. Ini tuh masker Charcoal, banyak banget khasiatnya." Cyra menjelaskan satu persatu manfaat dari masker tersebut, Arsen yang sebenarnya tidak terlalu berminat mengetahuinya hanya iya-iya saja agar tidak terkena amukan.
"Sudah ya, sekarang kamu harus minum susu ibu hamil dulu." Arsen memapah Cyra untuk duduk kembali dengan tenang di sofa, selagi menunggunya membuatkan susu.
"Aku males tauu, buat mas aja susunya." Cyra tuh paling malas jika sudah di suruh minum susu, ia tidak suka karena manis banget. Moli, kucing tabby jantan berwarna oranye yang mempunyai jenis corak Mackerel. Alias hewan peliharaan Cyra menggesekkan bulunya ke kaki Cyra yang tengah menunggu susu.
"Moli udah lama banget gak ketemu Bucy ya?" Cyra menggendong Moli dan mendudukinya di pangkuannya. Apakah kalian masih ingat ketika Arsen membelikan Cyra seekor kucing? Kalau lupa bisa baca lagi di chapter tujuh yaaaaaa.
"Habiskan, jangan membantah." Cyra mengerucutkan bibirnya kesal, Arsen mengambil alih Moli dari pangkuan Cyra. Sudah lama mereka tak bermain dengan Moli, karena Arsen sudah mencarikan orang yang cocok untuk menjaga Moli di rumah belakang mereka mengingat kesibukannya dengan Cyra yang tidak mungkin bisa menjaga Moli setiap harinya.
Cyra dengan sebelah tangan mencubit hidung nya dan satu tangan lagi memegang gelas, Lalu Cyra meminum susu tersebut hingga tandas.
"Huwek, manis amat." Arsen menggeleng-geleng saja melihat tingkah Cyra, minum susu saja sulit.
"Hari ini jadi kan ke rumah Luna?" Tanya Cyra sambil menggelayut di lengan Arsen yang sibuk mencuci gelas bekas susu tadi, berhubung pagi ini para bibi tidak ada di rumah sedang berbelanja kebutuhan bulanan.
"Jadi, mau bawakan apa untuk Luna?" Cyra tampak berpikir terlihat dari gestur tubuhnya, tangan satu di dagu dan sebelahnya bersidekap itu ciri-ciri Cyra ketika berpikir keras.
"Aku mau beliin dia cemilan kesukaannya aja, dia kan doyan makan." Arsen menyodorkan sebuah kartu ke hadapan Cyra, dengan antusias Cyra mengambilnya.
"Mas kartu yang kemaren juga uangnya masih banyak, ini beneran buat aku lagi?" Dengan wajah berseri-serinya, Cyra menatap ke arah Arsen yang tengah meneguk air.
"Buat kamu, yang kemaren jangan lupa habisin." Cyra berlonjat kegirangan memeluk Arsen, ini adalah hal yang di senanginya yaitu menghabiskan uang suaminya.
"Siap komandan, aku pasti bakal habisin kok." Arsen menjawil hidung Cyra gemas, dan menguyel-uyel pipi chubby Cyra.
🍯🍯🍯
Hypermart...
"Mas mending rasa cokelat atau strawberry ya?" Cyra bingung memilih susu kotak untuk Luna.
"Ambil semuanya aja, bebas terserah kamu sepuasnya." Cyra mengangguk, dan kembali memilih makanan yang sangat di sukai Luna.
Cyra menyusuri satu persatu stand samyang, karena Luna juga Vio dan dirinya memang pecinta samyang. Jika bukan karena kondisinya sedang hamil, Cyra pasti akan diam-diam memakan samyang ketika Arsen tidak di rumah. Sayangnya, tempat penyimpanan rahasia jajanan permicinan Cyra sudah diketahui Arsen. Otomatis, Arsen akan menjadi lebih ketat mengawasinya.
"Kamu tidak boleh makan pedes, apalagi samyang itu tidak sehat." tuh kan benar saja, Arsen mengetahui isi pikiran Cyra tentang persamyangan ini.
"Aku tau kok, ini tuh buat Luna bukan aku lah mas tenang aja." Arsen menatap Cyra, dengan tatapan yang mengisyaratkan bahwa dirinya tidak percaya dengan ucapan Cyra barusan.
"Aku udah selesai, ayok bayar."
Butuh waktu 5 menit untuk sampai ke rumah Luna, dan kini mereka sudah duduk santai di ruang tamu rumah Luna.
"Nih buat Lo, baik banget kan gue sebagai bestie. Oh iya ini tuh sebagai ucapan permintaan maaf gue karena rencana buat surprise in ulang tahun Lo gagal, happy birthday luluuuuu." Ujar Cyra panjang kali lebar.
"Uhhhh baiknya bebeb gue, gapapa kok kita kan gak tau musibah kapan datengnya. Makasihhh banyak ya, tau aja gue doyan banget yang beginian." Luna antusias melihat isi paper bag besar yang di bawa oleh Arsen dan Cyra, Arsen sedari tadi hanya menyimak sambil memainkan gadgetnya memantau pekerjaannya di kantor.
🍯🍯🍯
HALLO NIORESS OR MPH SEMOGA KALIAN BAHAGIA DAN SEHAT SELALU❤️
I HOPE'S YOU LIKE IT❤️
Salam manis
Shesheluv🍑
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Husband [On Going]
Ficción General[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] PLEASE JANGAN JADI PEMBACA GELAP GUYS❤️ [Budayakan Vote, comment and share ya guys] [Cerita akan direvisi setelah End] ------------ Bagaimana jadinya jika kalian dijodohkan dengan guru kalian sendiri? ini lah yang dirasakan...