05. The wedding party
Happy reading all
🍃🍃🍃
Resepsi pernikahan sudah di mulai sejak beberapa jam yang lalu, kini Cyra dan Arsen tengah berkumpul di salah satu meja tamu undangan bersama kawan-kawannya.
"Gue masih gak nyangka kalau sahabat gue sendiri jadi ipar gue." Celetuk Violetta.
"Sama, gue juga masih gak nyangka satu bestai gue udah jadi istri orang. Mana lakinya incaran cewek-cjewek SMA Alaska pula."
"Dek Luna kan ada babang Calvin, nanti kita nyusul Cyra sama Arsen ke pelaminan." Tuh kan sifat playboy nya mulai keluar, padahal baru sepuluh menit yang lalu mereka kenalan.
"Huwek, jijik gue dengernya." Ujar Vio yang merasa ingin muntah mendengar janji manis dari mulut Calvin.
"Lo mah gitu mulu ke gua." Kesal Calvin yang selalu di ejek Vio ketika ia hendak mencoba merebut hati para wanita.
"Stop jangan ribut, gak malu apa dilihatin sama para tamu undangan yang lain." Ujar Sky menengahi, takutnya jika dibiarkan saja malah akan menjadi-jadi.
Sedangkan tuan rumah acara tersebut hanya diam menikmati perdebatan di hadapan mereka.
"Ini juga pasutri baru, diem-diem mulu." Ujar Sky dengan memutar kedua bola matanya malas.
"Kalian kerja di satu perusahaan?" Tanya Cyra yang dari tadi hanya diam.
"Gua sih nerusin perusahaan keluarga gue, Fernandez company. Sky juga sama dia nerusin perusahaan keluarganya Alexander company, tapi lebih ke bidang kuliner dan perhotelan milik keluarganya." Jawab Calvin.
"Gue kira kalian kerja di perusahaan yang sama." ujar Cyra manggut-manggut.
"Kak lo sama bang Arsen di panggil Mamah tuh, disuruh balik ke pelaminan." Ujar Elvano yang muncul dari arah berlawanan.
"Okey, guys kenalin ini adik gue Elvano. Dia jail banget orangnya, jadi kalian sabar aja ya sama tingkahnya. Gue sama Arsen balik ke pelaminan dulu,"
"Ya udah sana, lo kan lagi jadi ratu semalam." ujar Luna dan Violetta bersamaan.
Karena para tamu semakin banyak yang berdatangan, Cyra dan Arsen pun berpamitan ke yang lain untuk pergi menuju pelaminan.
Arsen dan Cyra tak henti-hentinya menerima para tamu dan entah sudah berapa kali Cyra mengeluh sakit pada kakinya karena sudah terlalu lama berdiri.
Arsen yang menyadari Cyra mulai tidak nyaman pun tanpa basa-basi menemui orang tuanya untuk izin pergi beristirahat.
"Bun, yah. Arsen sama Cyra ke kamar hotel duluan ya, lagipula acaranya sebentar lagi juga selesai."
"Ya udah, bawa Cyra istirahat sana. Biar Bunda sama yang lain yang urus," ujar bunda Riri mengerti, kasihan juga dengan menantunya yang sedari tadi terlihat kelelahan.
Pasutri tersebut mulai meninggalkan area pelaminan, tapi di saat perjalanan menuju kamar Arsen mendapati panggilan dari sekertaris nya. Alhasil Cyra pergi duluan meninggalkan Arsen.
🍃🍃🍃
A
rsen mendudukkan dirinya di samping ranjang kamar hotel, tanpa dia sadari dirinya memandang cincin yang melingkar di jarinya. Membuatnya tersadar bahwa dia benar-benar sudah menikah, meskipun karena perjodohan. Namun perlahan tapi pasti, ia yakin kelak akan ada waktunya di mana dia dan Cyra akan saling mencintai dan saling bergantungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Husband [On Going]
General Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] PLEASE JANGAN JADI PEMBACA GELAP GUYS❤️ [Budayakan Vote, comment and share ya guys] [Cerita akan direvisi setelah End] ------------ Bagaimana jadinya jika kalian dijodohkan dengan guru kalian sendiri? ini lah yang dirasakan...