Stay Overnight

2.1K 45 4
                                        

Pagi ini Yela dan David akan berkunjung ke rumah neneknya. Karena memang sudah lama sekali mereka tidak berkunjung. Yela sedang bersiap-siap. Sedangkan David, lelaki itu menunggu Yela di bawah.

Outfit Yela

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Outfit Yela

Yela sengaja memakai pakaian yang panjang. Karena kalian tahu sendiri bagaimana sifat David. Selesai bersiap, Yela turun dan melihat David duduk di sofa depan televisi. Kemudian mereka berangkat.

Jarak rumah nenek mereka sangat jauh. Kira-kira memerlukan waktu seharian untuk sampai. Jadi lah mereka harus menginap di hotel untuk malam hari.

Ketika sudah sampai di hotel, mereka memarkirkan mobilnya dan turun. Mereka berjalan sampai ke lobby hotel dan menghampiri resepsionis.

"Bang, kita pesen satu kamar aja" ucap Yela

"Kenapa?" David mengerutkan keningnya

"Biar hemat, kan cuma semalam. Ngapain harus dua kamar, ngabisin duit aja"

"Serius?" Tanya David

"Iya lah, emang kenapa?" Tanya Yela heran dengan David

"Gapapa, yaudah lo tunggu di sana" balas David sambil menunjuk salah satu sofa yang berada di lobby itu.

Yela berjalan menghampiri sofa dan duduk menunggu David.

Saat sudah selesai, mereka mencari kamarnya yang berada di lantai 6. Ketika masih berada di lift, mereka bertemu dengan wanita yang ternyata kamarnya bersebelahan dengan mereka.

"Maaf kalian suami istri ya?" Tanya wanita itu yang bernama Selly.

Yela langsung membulatkan matanya. Kemudian ia menatap David seakan bertanya 'apa yang harus ia jawab?'. David yang mengerti tatapan itu pun menjawab pertanyaan wanita tadi.

"Bukan, kami saudara" jawab David

"Ohh kakak adik?" Ucap Selly

"Iya, lebih tepatnya itu" ujar David

"Kenapa sekamar? Awas hati-hati nanti khilaf" peringat wanita itu

"Yaelah Bu udah dari dulu khilafnya" batin Yela sembari memutar bola matanya.

"Tidak akan Bu" ucap David

"Ya siapa tahu, takutnya nanti malah di bisikin setan"

"Haha, tidak akan Bu. Yasudah, permisi kami pergi dulu" ujar Yela kemudian menarik David pergi ketika pintu lift sudah terbuka.

Setelah menemukan kamar mereka. Yela langsung merebahkan diri di kasur. Ia sangat lelah seharian ini. Sekarang sudah pukul 18.45. Sedangkan tadi pagi ia mulai berangkat pukul 08.00. Bayangkan berapa jam ia berada didalam mobil.

David menghampiri Yela yang sedang tiduran di kasur, "Mandi dulu habis itu baru tidur. Lo dulu atau gue dulu yang mandi?" Tanya David

"Gimana ya, gue males banget mandinya bang" jawab Yela

"Mau gue mandiin?"

"Ih enak aja, yaudah gue mandi dulu." Ucap Yela kemudian beranjak dari tidurnya dan berjalan ke arah kamar mandi.

Tidak butuh waktu lama untuk mandi. Yela mengambil bathrobe yang memang sudah disediakan hotel itu. Namun sialnya, ia lupa membawa baju ganti. Dia harus bagaimana? Apakah ia akan memakai bathrobe keluar kamar?

"ABANGGGG!!" Teriak Yela dari dalam kamar mandi

"Apa?" Tanya David

"Gue lupa bawa baju ganti. Gimana dong?"

"Pake aja baju yang tadi"

"Ih, gak mau bang"

"Yaudah, nanti gue pesenin baju. Tapi bakalan datang besok" ucap David

"Terus gue pake baju apa sekarang?"

"Gue cuma ada kaos, pake aja kaos gue"

Yela berpikir, apakah ia hanya akan memakai kaos? Lalu bagaimana dengan bawahannya? Setelah lama berpikir, akhirnya Yela ingin memakai kaos David.

"Yaudah, siniin kaos lo"

Yela membuka sedikit pintunya. Ia menerima kaos David lalu memakainya. Kaos itu kebesaran ditubuh Yela, hanya menutupi sampai setengah paha Yela.

Yela keluar dari kamar mandi dengan langkah pelan, ia sedikit ragu untuk memakai kaos ini. Apalagi bagian bawah nya yang terekspos.

Sampai di depan pintu kemar mandi, ia melihat David duduk di salah satu sofa hotel itu. David menatapnya lekat. Lelaki itu menatap Yela lama.

"Apa lo liat-liat?!" Ucap Yela yang wajahnya mulai memerah

David dan Yela menatap satu sama lain. Cukup lama mereka bertatapan, dan akhirnya David yang memutuskan pandangannya.

David berdiri dari duduknya, kemudian berjalan ke arah kamar mandi. Hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk David mandi. Ia pun keluar dari kamar mandi.

David menggelengkan kepalanya pelan ketika melihat Yela tertidur di sofa. Pasti gadis itu sangat kelelahan. Ia pun memutuskan untuk memindahkan Yela ke ranjang.

David mengangkat tubuh Yela perlahan. Dan sialnya, kaos gadis itu tersingkap hingga membuat pahanya terlihat.

"Oh shit!" Umpat David

David berusaha untuk tak menatap paha Yela. Dengan cepat ia memindahkan Yela ke ranjang dan menutupi tubuh Yela dengan selimut.

Kemudian ia merebahkan tubuhnya di samping Yela dan menyusul Yela ke alam mimpi.

***

Pagi harinya mereka bersiap untuk melanjutkan perjalanan. Pakaian yang mereka pesan pun sudah datang. Yela dan David bersiap dan setelah itu mereka berangkat.

Di mobil hening, hanya ada suara kendaraan di luar.

"Bang, nanti mampir ke supermarket dulu." Ucap Yela memecah keheningan

"Ngapain?" Tanya David

"Gue mau beli cemilan dan sekalian beli oleh-oleh buat nenek dan kakek."

"Hmm"

Saat melihat supermarket, mereka berhenti sejenak. Yela menyuguhkan tangannya di depan David. David mengerutkan keningnya bingung.

"Apa?" Tanya David

"Ih, uangnya mana?" Jawab Yela

"Oh" ucap David sembari merogoh sakunya untuk mengambil uang. Kemudian David memberikan Yela uang itu.

"Makasih" ujar Yela senang. Setelah itu gadis tersebut turun dan berjalan ke arah supermarket.

Yela berpikir, ia harus membeli apa untuk kakek dan neneknya. Setelah lama sibuk belanja. Akhirnya Yela keluar dengan dua kantung belanjaan.

Ia masuk ke dalam mobil dan mereka pun melanjutkan perjalanan.

LOVE SIBLING Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang