Amarah David

1.9K 44 0
                                    

Sudah dua hari berlalu sejak kejadian dimana Lita memberitahukan bahwa ia hamil anak dari Devano. Dan saat itu pula Yela tidak pernah sekalipun berhubungan kontak dengan Devano lagi.

Di sekolah pun, Yela tidak bahkan enggan untuk menyapa Lita. Bahkan gadis itu sampai bertukar tempat duduk dengan temannya Ira, karena ia yang duduk bersebelahan dengan Lita.

Lita juga tidak dapat melakukan apapun, gadis itu malu sekaligus merasa bersalah karena sudah mengkhianati sahabatnya.

Ketika di sekolah, yang dilakukan Yela hanyalah mengobrol dengan teman-temannya yang lain kecuali Lita. Sesekali ia mengunjungi kakaknya ketika merasa bosan di kelas.

Sampai saat ini juga Yela masih belum menceritakan masalah yang terjadi di rumah Lita beberapa waktu lalu kepada David. Namun meskipun tidak diberitahu, David sudah mengetahuinya kemarin dari orang suruhannya.

Dan dari kejadian itu, David berjanji akan memberikan pelajaran kepada Devano dengan tangannya sendiri, karena lelaki itu sudah berani membuat gadisnya menangis.

Di sisi lain dari kejadian itu juga, kini David dan Yela semakin lebih dekat satu sama lain. Yela juga semakin jarang keluar rumah dan hanya menghabiskan waktunya bersama David.

***

Kini Yela sedang menunggu David di parkiran sekolah, karena sudah waktunya semua siswa pulang. Namun David tak kunjung datang.

Hingga beberapa saat, Yela merasakan ada seseorang yang memeluknya tiba-tiba.

"Yel, aku kangen sama kamu. Kenapa akhir-akhir ini kamu gak bisa dihubungi? Kamu marah sama aku?" Ucap pria yang memeluk Yela tiba-tiba

Yela yang mengetahui siapa pria itu, lantas berontak dan berusaha melepaskan diri dari pelukannya. Mendengar suaranya saja membuat Yela jijik apalagi ini dipeluk oleh pria brengsek yang bukan lain adalah Devano.

Jujur, Yela menyesal karena tidak mendengar perkataan David waktu itu. Akhirnya, kini ia yang menanggung sakit hatinya.

Devano mengernyitkan dahinya, merasa heran. Karena pelukannya yang dilepaskan secara paksa oleh Yela.

"Kenapa yel? Aku ada salah?" Tanya Devano

Yela tak menjawab, ia memilih untuk pergi ketempat lain. Namun baru selangkah, tangannya dicekal oleh Devano.

"Jangan gini dong yel. Ngomong sama aku" ucap Devano

Yela berusaha melepaskan cekalan tangan Devano. Namun, Devano malah semakin kuat memegangnya.

"Lepas!" Sentak Yela yang masih berusaha melepaskan cekalannya.

"Gak bakal aku lepasin, sebelum kamu jelasin semuanya." Ucap Devano

Yela semakin berontak, namun karena ia terlalu banyak bergerak membuat pergelangan tangannya hampir memerah.

Semua siswa yang berlalu lalang menatap ke arah Yela dan Devano. Tapi itu tak membuat Devano melepaskan cekalannya.

Yela meringis karena pergelangan tangannya terlalu kuat di cekal oleh Devano.

Tiba-tiba David datang dan langsung melayangkan tendangan ke arah Devano, hingga membuat lelaki itu terpental ke belakang.

"Beraninya lo sentuh adek gue, bangsat!" Bentak David yang kini amarahnya sudah di ujung puncak.

Devano yang tidak terima langsung memberikan pukulan di rahang David sehingga membuat beberapa memar tercipta di wajah lelaki itu.

Sehingga terjadilah perkelahian antara David dan Devano. Yela hanya diam mematung ditempat, ia terlalu takut untuk menengahi karena melihat amarah David dan Devano.

Namun, rasa kekhawatirannya terhadap David lebih besar. Jadi dia bertekad untuk menghentikan perkelahian itu. Di tempat parkir sudah sepi, karena memang ini sudah jam pulang sekolah. Bapak satpam yang biasanya jaga pun tidak ada disana.

Bruk

Terdengar suara Devano sudah tidak berdaya di aspal. Lelaki itu ambruk dengan luka yang hampir memenuhi wajah tampannya.

Sama seperti Devano, David juga memiliki banyak luka diwajahnya. Namun, David masih belum puas.

Lelaki itu terus menerus memukuli Devano, tak memperdulikan Devano yang sudah terkapar di aspal. Sedangkan Yela sudah berteriak untuk meminta David berhenti.

"Stop kak! Udah cukup." Teriak Yela

Namun David tak menggubris teriakan Yela. Segera Yela berlari ke arah David dan langsung memeluk lelaki itu dari belakang berharap semoga David berhenti.

"Udah kak, gue gak suka lo kayak gini" ucap Yela pelan didekat telinga David.

Seketika David berhenti memukuli Devano. Lelaki itu menatap tajam Devano di depannya.

"Kalau lo ganggu Yela lagi, gue pastiin orang tua lo bakalan kehilangan satu anak lelaki mereka." Ucap David sinis

Kemudian, ia menarik tangan Yela dan pergi dari sana meninggalkan Devano tanpa rasa iba sedikitpun.

David dan Yela memasuki mobil dan melaju meninggalkan pekarangan sekolah.

***

Malam harinya dirumah kediaman David dan Yela, kakak beradik itu sedang berada di ruang keluarga.

"Sshhh.." desis David

Kini Yela mengobati luka di wajah tampan David. Gadis itu tidak berhenti mengomeli kakaknya karena perkelahian tadi siang.

"Syukurin, sekarang sakit kan. Ngapain tadi dateng-dateng langsung nyerang Devano, hah? Sekarang liat muka lo, penuh dengan luka dan memar." Omel Yela

David hanya diam saja sembari mendengarkan ocehan Yela. Lelaki itu tak berhenti menahan senyuman kala Yela tak berhenti berbicara. Lucu, pikir David.

Yela yang merasa ditatap begitu lama oleh seseorang langsung menatap tajam David.

"Ngapain ngeliatin terus?! Gue tau gue cantik. Tapi sekarang gue lagi marah sama lo!" Ucap Yela

David yang mendengar itu tak bisa menahan tawanya. Lelaki itu menarik Yela dan membawa gadis itu ke pangkuannya.

"Iya lo emang cantik." Ucap David tersenyum seraya menatap wajah Yela

"Tapi lo hanya milik gue, awas kalau sampai gue liat lo bareng cowok lain di luaran sana." Lanjut David

"Iya, tapi gak janji" ucap Yela sembari memeluk David dengan wajah yang berada di ceruk leher lelaki itu.

David tertawa mendengar itu. Ia mengelus rambut Yela. Tiba-tiba otak Yela memikirkan sesuatu yang sepertinya cukup menarik untuk dilakukan.

Dengan jahil Yela menghisap leher David dan memberi tanda kepemilikan disana yang membuat si empunya mengerang tertahan. Tentu saja David terkejut, namun Yela malah cekikikan melihat raut wajah David.

"Udah mulai nakal sekarang, hm?" Ucap David

Dengan cepat Yela turun dari pangkuannya dan berlari ke arah kamar gadis itu dengan tawanya.

LOVE SIBLING Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang