00:00

3.2K 95 2
                                    

"Rey!!"

"Sekolah woy!"

" sekolah aja bego, apalagi kagak"

Remaja lelaki itu masih menggeliat di balik selimut tebalnya, jam sudah menunjukkan pukul 06.30, namun ia tetap enggan untuk membuka mata.

Raka meninggalkan adiknya yang tetap diam tak bergeming, ia sudah angkat tangan jika berurusan dengan membangunkan Reyhan seperti ini.

-

Suara langkah kaki yang terburu-buru mengalihkan pandangan Raka dari beberapa berkas yang ada di tangannya.
Matanya menangkap Reyhan yang sudah menenteng tas dengan penampilan yang sangat tidak rapi.

Baju sekolahnya dibiarkan keluar dengan kancing yang masih terbuka, menampakkan kaos putih polos di dalamnya, rambut yang masih acak-acakan dan dasi yang masih ia sampirkan di bahu kanannya.
Anehnya ia tetap terlihat tampan dengan penampilan seperti itu.

"kok gak bangunin Rey sih bang", protes Reyhan sambil menyambar kunci motor, dan satu helai roti di meja makan.

"Kancing baju benerin dulu itu"

"Entar, kebutu telat"

"Emang udah telat Rey", gumam Raka yang kembali sibuk dengan berkas di tangannya.

" gak mandi?", tanya Raka pada adiknya yang tengah sibuk memakai sepatu

"Mandilah, gila kali gak mandi. Walaupun wajah, tangan sama kaki doang"

"Oh sama gosok gigi juga tadi, biar gak bau jigong", tambah Reyhan

"Kaya gitu disebut mandi!?", Raka memasang wajah malasnya memandang kembali adiknya yang kini sudah selesai dengan tali sepatunya.

"Yang penting udah nyentuh aer kan"

"Berangkat bang, samlekum", Reyhan berlari keluar rumah dan menghampiri motor besarnya

-

Plak

Reyhan mendaratkan tangannya cukup keras di kepala lelaki yang tengah asik dengan game di ponselnya.
Deon mengangkat kepalanya melihat Reyhan dengan tatapan tidak terima.

"Kaget goblok!", celutak Deon yang tidak dihiraukan oleh Reyhan

Reyhan menghentikan tubuhnya tepat disamping tembok pembatas rooftop sekolah, kemudian tangannya mengeluarkan sebatang rokok dan juga korek api dari saku celananya.

Deon yang melihat kegiatan sahabatnya itu mengernyitkan dahi, seakan hafal dengan gelagat sahabatnya itu.

Bruak

Suara seseorang dari arah pintu rooftop mengalihkan pandangan Deon yang semula tengah menatap punggung Reyhan. Tetapi tidak dengan Reyhan, ia tetap asik dengan barang berasapnya itu.

"Santai aja dong mas, lepas tu pintu"

Lelaki yang baru saja memasuki rooftop memandang Deon dengan wajah datar setelah berhasil meneguk habis air mineral ditangannya.

Jio yang melihat kegiatan Reyhan melempar pandangan bertanya ke arah Deon, namun hanya mendapat angkatan bahu Deon sebagai jawaban.

Jio menghampiri Reyhan, menatap lelaki itu dengan tatapan menuntut jawaban.

"Apa liat-liat, lo suka sama gue?", celutak Reyhan yang tengah ditatap oleh Jio

Jio menepuk belakang kepala Reyhan mendengar celutakan bodoh yang keluar dari mulut sahabatnya itu.

"Goblok", umpatan itu keluar dari mulut Deon yang saat itu tengah tertawa mendengar apa yang diucapkan Reyhan.

Paham dengan tatapan kedua sahabatnya, membuat Reyhan harus menjawab pertanyaan dari Deon dan Jio.
"Mending bakar rokok kan daripada bakar sekolah"

REYHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang