01:09

814 64 2
                                    

(Flashback on~)

Tiga Tahun Yang Lalu

Jam sudah menunjukkan pukul 11.07 diluar hujan bertambah lebat, namun Reyhan masih belum menunjukkan tanda-tanda kepulangannya

Terlihat Lisa dan Bram -orang tua Reyhan- yang tengah panik dengan keberadaan anaknya.

Begitu juga dengan Raka dan Resa yang terus mencoba menghubungi Reyhan, namun tak kunjung mendapat balasan dari lelaki itu.

"Belum bisa yang bang?", tanya Lisa kepada Raka

Raka menggeleng dengan tatapan tak kalah khawatir.

"Ayah coba tanya ke Pak Tomo", Bram beranjak dari duduknya berjalan ke depan menghampiri Pak Tomo

"Ada apa pak Bram?", Pak Tomo segera menghampiri majikannya yang terlihat sedang buru-buru menghampirinya

"Tadi Reyhan keluar ada pamit ke Bapak?"

"Tadi saya tanya cuma jawab keluar sebentar, begitu Pak"

"Saya kira mas Rey nya udah pulang, soalnya saya belum cek ke garasi", sambung Pak Tomo

"Belum pulang anaknya Pak, ujan deres gini kemana itu anak. Gak ada pamit sama saya atau bundanya juga soalnya"

"Walah, gak biasanya Mas Rey begini pak"

Bram mengangguk setuju dengan penuturan Pak Tomo, "yaudah pak saya masuk dulu"

"Iya pak"

-

"Gimana yah?"

Bram menggeleng sebagai jawaban dari pertanyaan Lisa

Kring... Kring... Kring...

Telepon rumah yang berdering nyaring memecah keheningan dari keluarga tersebut.

"Halo"

"....."

"Iya benar, saya sendiri"

"....."

Tubuh Bram menegang, setelah mendengar penjelasan dari seseorang diseberang sana. Sadar akan perubahan pada sang suami dan ayah, Lisa, Raka dan Resa menahan rasa cemas yang sebentar lagi mendapat jawaban.

"Baik Pak, saya segera ke sana"

(Flashback off~)

-

"super shy super shy, anenenene nene oma may oma may, awawa wawa wawa super shy super shy"

"Lo nyanyi apa cosplay jadi cihuahua sih De"

Jio tertawa mendengar celotehan Reyhan, "Udah ganti lagi aje tu lagu, gak lagi yang kemaren"

"Fyp gue udah ganti lagi lagunya yang ini ni, jadinya otak gue itu mulu yang diputer"

"Tobat-tobat deh De, kebanyakan nonton yang gak bener lo"

"Lo juga kemaren liat anying, yang lo bilang bening-bening banget dengkulnya"

Reyhan terlihat mengingat-ingat, "perasaan gak gitu lagunya, kenapa di mulut lo jadi rusak gitu liriknya"

"Ni anak emang udah rusak segalanya Rey. Mulai otak nya, mulut nya, badan nya, iman nya, keyakinan nya..."

"Nyaut ae lo babi", Deon melemparkan gumpalan kertas yang sudah ia buat ke arah Jio

"Futsal anying jangan bacot mulu", Deon beranjak dari duduknya setelah pandangannya melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya.

REYHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang