00:02

1K 65 0
                                    

Dering ponsel untuk yang kesekian kali akhirnya berhasil membangunkan Reyhan dari mimpinya. Hari ini hari minggu, sudah kebiasaan Reyhan setelah subuh akan melanjutkan tidurnya sampai lelaki itu bangun dengan sendirinya.

Reyhan berdecak, menyipitkan mata untuk memperjelas deret nama di layar ponsel.

"Hm"

"....."

"Waalaikumsalam, kenapa bang?"

"....."

"Hm"

"....."

"Iya Bang Raka"

"....."

"Waalaikumsalam"

Percakan singkatnya dengan Raka pagi itu tak membuat Reyhan membuka mata sepenuhnya, saat ini Reyhan malah merapatkan selimut tebalnya dibiarkan menutupi seluruh tubuh remaja lelaki itu.

10.30 jarum jam dinding di kamar raka menunjuk pada angka tersebut, Reyhan masih terduduk di atas kasur dengan pandangan kosong ke depan. Lelaki itu mencoba mengumpulkan nyawanya sebelum akhirnya memutuskan untuk mandi.

"Pagi Pak Tomo"

Pak Tomo tersenyum memandang remaja jangkung yang berdiri di ambang pintu.
Belum sempat Pak Tomo menjawab sapaan darinya, Reyhan kembali berucap.

"Eh salah inimah siang", guman Reyhan yang masih bisa di dengar Pak Tomo

"Ulang ya Pak"

Pak Tomo hanya tertawa mendengar celotehan majikannya itu.

"Siang Pak Tomo"

"Siang mas Rey, maaf atuh mas tadi malem Bapak ketiduran"

"Gapapa Pak, kapan-kapan aja main caturnya", Reyhan duduk di samping Pak Tomo.

"Mbak Nining kemana Pak?"

"Ada tadi barusan nyapu"

"Besuk bang Raka gak jadi pulang Pak"

"Walah beneran mas? Nanti bapak gak jemput mas Raka nya pulang"

"Iya Pak, tadi pagi abang nelfon Rey"

Pak Tomo hanya mengagguk-anggukkan kepala setelah mendengar penjelasan singkat Reyhan.

"Bapak udah sarapan?"

"Nanti aja mas"

Reyhan berpura-pura kaget, "lah!! Kan udah Rey bilang kalo hari minggu jangan nungguin Rey yang sarapan dulu. Bakalan siang nanti"

Pak Tomo hanya tersenyum, sambil nyemil kacang bersama juga Reyhan.

Reyhan berdiri dari duduknya, melangkah masuk ke dalam bermaksud untuk sarapan.

Reyhan menengok kebelakang, "Lah bapak, kenapa masih duduk aja ayo sarapan sama Rey sama mbak Nining juga"

Belum sempat Pak Tomo membuka mulut, Reyhan melanjutkan ucapannya.

"Enakan makan bareng Pak, sambil nonton tipi, yok"

Pak Tomo tersenyum, beliau sangat bersyukur bisa bekerja dengan majikan yang memperlakukannya seperti keluarga.

"Bapak panggil mbak Nining dulu kalo gitu mas"

"Aseap Pak"

****

"Pagi ayang", tau kan siapa yang bicara. Sudah pasti Deon!

"Tumben lo udah di kelas", Jio meletakkan tasnya di depan meja Reyhan dan Deon

REYHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang