00:01

1.5K 68 0
                                    

Jio gelagapan tak lama setelah sadar bahwa waktu sudah siang, matahari sudah menyelinap masuk ke kamar milik Reyhan.
Ia sadar dengan posisi tidur diatas paha Deon yang terbaring dengan pantat Reyhan sebagai bantal karena posisi Reyhan saat ini tengkurap.

"Gilak jam 8 anjir, telat kita. Bangun bangun",Jio menepuk cukup keras di pipi Deon dan Reyhan

"Ini minggu goblok"

"Sianjing bego", tambah Deon melanjutkan tidur dengan berpindah posisi di samping Reyhan

Jio hanya berdiri bingung sambil mengacak rambut bagian belakang. Ia pun memutuskan untuk turun ke dapur yang ada di lantai 1.

"Pagi mbak Nining", sapa Jio kepada mbak Nining yang tengah sibuk dengan sapu nya.

"Eh mas Jio, pagi mas. Sarapannya udah siap mas"

"Ngoke mbak, nanti aja nunggu yang lain"

"Bang Raka belum turun mbak?"

"Udah tadi barusan nyiapin barang buat nanti siang"

Jio hanya menyaut dengan mulut membulat dan mengangguk anggukan kepalanya.

Hoooaamm

10 menit setelah Jio bangun, kini giliran Deon yang menuruni tangga dengan menguap lebar tanpa dosa.

"Ngapain lo?", tanyanya pada Jio yang jelas jelas sedang menonton TV

"Macul"

"Oh"

Deon ikut duduk di sebelah jio, kemudiam merebahkan dirinya di paha lelaki itu.

"Geli bangke!"

"Ambilin bantal buruan"

"Ngeselin lo", Jio melempar bantal ke wajah Deon, lelaki itu hanya cengar cengir

"Tencu benstie"

.
.

"Pagi Ji, De", sapa Raka yang tengah menenteng koper kecil menuruni tangga

Yang disapa kompak mengalihkan pandangan ke arah Raka yang saat itu melempar senyum.

"Pagi bang", jawab mereka bersamaan

"Sarapan yuk, Reyhan bangunin", ajak bang Raka yang meletakkan beberapa berkas di atas meja depan Jio dan Deon.

"Ngoks", jawab Deon

"Apaan ngoks? Suara babi?"

"Ngoke maksutnya bang", Deon menjelaskan sebelum berlari menuju kamar Reyhan

"Gue mandi dulu ye bang"

Raka mengangguk sebagai jawaban.

Raka menoleh ke arah Jio, "suruh Rey sama Deon mandi sekalian ya Ji"

"Seap bang"

-

"Geser sih De, bokong lo segede gaban nyadar napa sih"

"Gue kejepit ini anjir, suruh geser kemana? Keluar mobil ha!?"

"Ribet amat lo berdua", Jio beralih ke kursi paling belakang

Mobil putih milik Raka berhenti di parikiran Bandara, waktu penerbangannya kurang 1 jam lagi membuat Raka terburu-buru untuk mengejar waktu check-in

"Lo sih tidur kaya orang mati, bang Raka keburu telat noh", bukan Raka yang mengeluarkan suara tapi mulut Deon yang tengah sibuk memberi omelan kepada Reyhan

"Bang Raka aja santai, kenapa lo yang ngomel"

"Santai jidat lo!"

"Abang tinggal dulu ya, jangan main mulu", pesan Raka pada ketiga adiknya

REYHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang