00:05

1K 60 0
                                    

Suara tawa khas milik Deon menyeruak masuk ke indra pendengaran Reyhan bahkan sebelum ia mendekat pada pintu masuk kelasnya.

"Ketawa Lo kaya kuntilanak njing" Reyhan memukul kepala belakang Deon

Seketika tawa Deon dan Jio terhenti melihat lelaki yang sudah berdiri di tengah-tengah keduanya

Sebelum kedua mulut Jio dan Deon kembali terbuka, Reyhan terlebih dulu mengangkat tangan kirinya mengisyaratkan untuk keduanya diam
"Gue gak terima bacotan Lo berdua"

Jio dan Deon melempar tatapan tak terima ke arah Reyhan yang saat ini sudah duduk di sebelah Jio.

Keduanya masih kesal dengan Reyhan yang tiba-tiba tidak mau dibawa ke rumah sakit, alhasil hanya istirahat di rumah tanpa mendapatkan penanganan yang pasti dari ahlinya.

"Lo buat gue jantungan kemaren cung"

"Dibilang gue ga terima bacotan juga"

"Buodo amuat! pake acara kaga mau gue sama Jio temenin lagi"

"Tetep aja Lo tidur depan tipi rumah gue"

"Yaiy..."

"Udah stop, jangan lebay"

"Ini bukan lebay goblok, kita yang takut" Jio mendaratkan buku tulisnya pada kepala Reyhan

"Sory lah, gue juga juga kaga tau kalau asam lambung gue bakalan kambuh", Reyhan beralasan

"Makanya makan kalo masih bisa makan, tinggal makan juga kaga disuruh masak dulu, susah bener"

Reyhan melempar senyum tengil pada Jio.

+++

Langkah kaki remaja berseragam itu terhenti pada sebuah batu nisan bertuliskan nama seseorang.

Diletakkannya buket bunga anyelir putih di atas gundukan tanah basah karena guyuran hujan sore itu.

"Sore yah, Bun", sapa Reyhan dalam hati
Bibirnya terangkat samar menatap dua nama seseorang yang sangat berarti dihidupnya pada sebuah batu nisan di depannya.

"Lama banget ya Rey kesininya,hehe"

"Kabar Rey baik kok, bang Raka juga baik. Sering bolak balik Surabaya, LA juga"

Seolah-olah mendapatkan jawaban Reyhan kembali bermonolog dalam hati. Sesekali memandang nisan bertuliskan nama ayah dan bundanya.

Terdengar tarikan nafas dari Reyhan, matanya menatap lekat langit sore yang menenangkan.

"Hari ini mbak Nining masak rawon, pak Tomo kaya biasanya suka main catur sendiri kalo lagi bosen. Kadang Rey main juga sama pak Tomo"

"Sekolah Rey juga lancar kok yah, bun, kadang bosen jadi bolos di rooftop sama Jio, Deon juga"

Sudah biasa seperti ini, Reyhan hanya bermonolog dalam hati tanpa mengeluarkan suara dari bibirnya.
Manik mata yang sesekali memandang batu nisan milik ayah bundanya, sesekali juga bibir itu tersenyum kala memori lama terputar kembali.

"Maafin Rey ya yah, bun, karena Rey semuanya jadi berubah. Maaf karena Rey belum bisa ajak Resa kesini"

-

"Mas Rey makan dulu, dari tadi siang belum makan loh", mbak Nining mengingatkan Reyhan yang tengah duduk santai dengan Pak Tomo

"Nanti aja mbak, sekalian makan malam", Reyhan menampilkan deret giginya

"Jangan telat makan Mulu mas, nanti asam lambungnya kambuh kaya kemaren", Mbak Nining mencoba mengingatkan Reyhan

"Iya atuh mas, Bapak kaget tau kemaren mas pulang-pulang udah pingsan", sambung Pak Tomo

"Iya mbak, bapak. Nanti makan kok, beneran", Reyhan mengangkat kedua jarinya mengisyaratkan tanda peace

"Yaudah mbak lanjutin siram kebun dulu", pamit mbak Nining

"Mau Rey bantuin mbak Ning?"

"Gapapa mas, mas Rey istirahat aja", jawab mbak Nining sopan

"Okedeh, nanti kalau ada apa-apa panggil Rey aja mbak ning"

"Siap mas"

Reyhan berjalan menuju balkon kamarnya setelah berpamitan dengan Pak Tomo, fokusnya masih setia pada deret nama yang tertera di ponselnya.

Deret kalimat pesan yang sejak lama selalu tak kunjung mendapat balasan dari seseorang diseberang sana.

---

Ini Grup!

Deon
Hai teman-temanque..

Jio
🖕

Deon
Ada masalah ape sih Ji, emot itu mulu

Jio
💅

Deon
Rusak ni anak otaknya emang

Reyhan
Samlekum

Jio
Kumsalam

Deon
Giliran Reyhan aje pake kalimat😒

Reyhan
Cemburu mulu lo sama gue De

Deon
Lagian Jio kaga bisa adil sama bini-bininye

Jio
Najis anjng

Reyhan
Astaghfirullah mas kok kasar

Deon
Istighfar mas jio

Reyhan
Gaada niatan ke rumah nih?

Reyhan

Mumpung banyak😏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mumpung banyak😏

Deon
Meluncur bosquee

Jio
Sotewe

Deon
Nginep ya ji

Jio
Ngohe seap

Deon
😘

Jio
🖕

---

Jam masih menunjukkan pukul 03.20, tidurnya terganggu saat nyeri hebat kembali menyerang tiba-tiba dada kirinya, Reyhan mencoba untuk bangun dari tidurnya, meminimalisir suara karena ada dua sahabatnya yang tengah tidur pulas di sebelah Reyhan.

"Akh..", rintih Reyhan saat tangannya berhasil memutar kran kamar mandi untuk menyamarkan suara.

"Sshh.." Reyhan mencoba menstabilkan nafasnya, berharap rasa sakit di dadanya menghilang

Buku-buku tangan remaja itu memutih, saat memegang kuat pinggiran wastafel membantunya tegap berdiri.

Satu tangan yang masih setia meremat dadanya, Reyhan kembali menggigit bibir bawahnya menyisakan sedikit darah di sana Bukannya menghilang, justru nyeri yang dirasanya kian menjadi.

Reyhan menatap pantulan dirinya di cermin, memperlihatkan bagaimana wajahnya yang kini dipenuhi keringat, sekian detik kemudian kembali menunduk merasakan gejolak aneh di menguasai tubuhnya.

...

,

Terimakasih🖤

-pena

REYHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang