00:03

1K 54 0
                                    

"Tan, siniin bukunya Reyhan gue duluan yang minjem!"

"Buruan anying"

"Lah elu yang lama make tadi!"

"Bil pinjem otak, eh penggaris maksut gue"

"Prut catetan minggu lalu mana"

"Nama gue PUTRI bukan PRUTI!"

"Ish geser gue gabisa nulis Mal"

Dan masih banyak lagi suara bising dari teman-teman sekelas Reyhan yang masuk ke telinganya, saat ini kelasnya tengah ribut mengerjakan tugas Kimia dari Bu Susi. Hanya beberapa siswa yang terlihat santai karena sudah selesai mengerjakan, termasuk Reyhan yang bisa dibilang cukup pintar di pelajaran Kimia.

"Rey lo gak ada niatan nulisin gitu?", Celutak Deon

"Capek jari gue megang pen mulu dari tadi", sambung Deon lagi

Jio menoleh ke arah buku milih Deon untuk melihat sampai mana lelaki itu menyalin jawaban milik Reyhan.

"Lo masih nulis dua baris dodol"

"Tapi udah lemes ini", ucap Deon dengan lebay mengipas-ngipaskan jari kanannya

"Udah ah jangan bacot lo"

"Caapek Ji", rengek Deon

Jio menutup bukunya, menghempaskan cukup keras di kepala Deon membuat lelaki itu kembali diam dengan menggerutu tak jelas.

"Jio kasar, Deon gasuka!"

"Gue juga gasuka lo bego!"

Reyhan masih asik dengan ponsel miliknya, entah apa yang membuat lelaki itu terfokus dengan benda pipih itu.

"Kemana Rey!?", Jio sedikit meninggikan suaranya melihat Reyhan keluar kelas.

"Masih jam pelajaran tolol", ucap Jio yang hanya bisa didengar oleh Deon.

"Apasih Ji marah mulu"

"Bintang 1, tidak ramah"

"Ye gak Rey?", Deon memutar tubuhnya kebelakang, sudah siap dengan tawa yang ia tujukan pada Reyhan.

"Lah, kemana tu bocah"

Jio tak menanggapi ucapan Deon, ia sudah kembali sibuk menyalin rumus senyawa kimia dari buku milik Reyhan.

--

"Ntar malem rumah Rey kuy", Deon berucap sambil mengunyah gorengan milik Reyhan

"Gabisa, ada acara", tolak Jio yang juga melakukan hal sama seperti Deon

"Sok sibuk amat lu"

"Daripada lo nganggur mulu tiap hari"

"Yee ngeselin lu babi"

"Bodo!"

Kali ini Reyhan hanya diam tanpa ada keinginan untuk menanggapi celotehan kedua sahabatnya

Lelaki itu sedang merasa aneh terhadap tubuhnya yang tiba-tiba lemas hari ini, sedikit rasa pening menjalar di kepalanya.
Ia memutuskan ke toilet sekolah tepat setelah rasa nyeri yang menjalar di dada kirinya bertambah.

Baru saja ia bangkit dari duduknya suara berdenging terdengar di telinga Reyhan membuat tangannya harus bertumpu pada pinggiran meja, menjaga keseimbangan dari tubuhnya.

Dengan cepat Jio yang berada tepat di depan Reyhan tadi duduk, menangkap tubuh sahabatnya itu

"Lo kenapa Rey?"

REYHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang