28. Bertemu

59.6K 10.4K 7.7K
                                    

i want 6k vote + 6k komentar for next 🤓

kalian masih inget sama manusia manusia ini?
Dion
Dirga
Haikal
Rifki
Altarel

saya kangen mereka.


.....

28. Bertemu

Damarez mengambil minuman yang ia pesan dari ibu ibu penjaga kantin. Ia kembali duduk bersama teman temannya di sebuah meja penuh coretan. "Extra Joss susu teross!" ujar Yesa. Namun setelahnya ia juga ikut ikutan membeli minuman yang sama juga ditempat yang sama. Damarez hanya tertawa menanggapinya.

*ganteng bgt waktu ketawa😩💓

Damarez membuka kancing baju bagian atasnya sehingga menampakkan kalung hitam dengan mainan taring berwarna putih. Seseorang menghampirinya untuk memberikan satu file makalah yang telah terjilid rapi dengan kertas mika berwarna putih.

"Rez! Nih, makalah sejarah," ujar anak laki laki itu lalu memberikan file itu pada Damarez. Laki laki dengan tubuh tinggi dan badan tegap itu menerimanya lalu mengucapkan terimakasih pada salah satu anak yang ia titipi utuk membantu mengeprintkan makalahnya. "Thanks ya!" ujarnya.

Seminggu setelah putusnya hubungan mereka, kini Damarez masih tetap teringat dengan mantannya itu. Ia selalu memeriksa ponselnya apakah Teya sudah membuka blokir pada kontaknya atau belum. Faktanya, Teya masih memblokir nomornya dari satu minggu yang lalu.

Damarez menggulung lengan seragamnya hingga menampakkan otot bagian lengannya. Tidak ada motivasi serius ia dalam melakukan hal itu, hanya sedikit kepanasan. Luka pada bagian tangannya sudah mulai mengering, juga sudah mulai membaik. Hanya saja masih terasa jika terkena benturan.

Suara getaran telepon mengejutkannya pada layar ponsel hitam itu tertera "mama". Tanpa berpikir panjang lagi, Damarez berlari kecil ke tempat yang bisa dibilang lumayan sepi untuk mengangkat telepon. Hanya sekitaran beberapa menit, karena mamanya hanya menitip untuk membelikan bubur untuk Ita sepulang ia sekolah nanti.

Damarez kembali memasukkan ponselnya kedalam saku celananya. Ketika ia berbalik badan ingin kembali, secara sengaja seseorang menabrak bahunya. Cowok itu memperhatikan orang yang menabraknya tak lain adalah mantan wakil ketua osis. Dananjaya. Danan tersenyum meremehkan karena melihat terdapat kotak rokok di saku Damarez, hal itu sontak membuat Damarez langsung terpancing.

Damarez menghampiri mereka, "Punya masalah apa lo sama gue?" tanya nya dengan nada menantang dan mengancam. Sementara Danan, orang nekat satu itu hanya tersenyum senyum meremehkan. Bukan kali pertama ia melihat Damarez dan teman temannya masuk ruangan bk karena dihukum. Jadi, ia mereka derajatnya lebih tinggi disini dibanding Damarez.

"Lo kali punya banyak masalah disini. Tau apa lo soal masalah?" ujar Danan nyolot. Tak sampai disitu, Danan kembali membahas perihal rokok yang Damarez bawa. Jika ada sidak atau dilaporkan pasti ia akan masuk bk lagi. "Itu rokok aman? Gue laporin bk mampus lo!" ujar Danan dengan percaya diri. Ketika hendak pergi dan berbalik badan, kerah baju bagian belakang nya ditarik dengan kencang. Satu hantaman berhasil membuat Danan terhuyung hingga terbentur kearah tembok.

"Nyari masalah lo anjing!" bentak Danan kemudian mulai berani menyerang karena merasa terancam. Ia tak berhasil menendang Damarez karena Damarez terlalu cekatan dalam hal berkelahi. Tentunya bagi orang awam seperti Danan yang mencoba coba berkelahi, ia salah memilih lawan.

"Kenapa? Panik?!" bentak Danan. Ia merasa terancam karena ternyata Damarez jago berkelahi. "Lo marah gara gara takut kan? Haha. Kebaca!" ujarnya lagi.

Damarez tersenyum remeh. Ia berdecih kecil lantas mencengkram keras seragam Danan. Tak disangka, Damarez menyeret Danan sejauh kurang lebih 100 meter menuju lapangan terbuka yang luas dan terik. Tepat berada di depan ruangan kepala sekolah, mereka berdua berdiri ditengah lapangan sementara siswa lainnya sudah terdengar panik karena sudah pasti akan ada perkelahian.

DAMAREZ (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang