32. title removed

47K 8.3K 4.1K
                                    

Cie kangen ya? Maaf lama update nyaa, aku habis bertapa terus diculik waktu mau balik makannya lama nulisnya 😔👍🏻

.
.

UP LAGI ASALKAN KOMENTAR NYA SAMPE 3K😍

• •

Damarez menghembuskan asap rokok nya kearah atas. Dengan minuman alkohol yang ada di meja kamarnya, cowok itu membuka ponselnya untuk menghubungi Teja mengenai sesuatu.

"Ja. Lo tau kabar gimana mereka?" tanya Damarez.

"Masih berduka. Papa mama lo ada hubungan sama papa mama Deva? Tadi mereka ngelayat kesini. Gue liat papa lo ngomong sama Deva, siang tadi."

Damarez mengerutkan keningnya. Memang benar tadi siang orang tuanya pergi menggunakan baju serba hitam. Disaat itu ia tak bisa ikut karena ada Teya dirumahnya dan ia diwajibkan menjaga adiknya. Damarez menghisap rokok nya kemudian membuang sisa hasil abu nya di asbak kaca.

"Serius?"

"Yakali gue bercanda. Mama lo nyapa gue tadi. Yaa cuma senyum sih."

"Temennya kali. Papa Edgar punya perusahaan kan? Mitra bisnis kali, ntar dah gue tanya," kata Damarez.

"Yoi. Gue tutup. Geli gue telponan sama lo lama lama."

"Dih si anjing. Ya."

Damarez langsung mematikan panggilan ponsel itu sebelum Teja sempat menekan tombol merah. Cowok itu merebahkan punggungnya di sofa yang empuk. Ia mencari kontak Teya lalu menekan icon telepon.

Beberapa detik ia menunggu suara telepon yang berdering. Damarez memeriksa kembali panggilannya, di detik detik terakhir, suara manis terdengar menyapa Indra pendengarannya.

"Halo?"

"Kamu pake pelet apa sih? Kenapa aku bisa sayang banget sama kamu?"

"Hah? Pelet? Kok Kak Ajaa tau kalo Eyaa habis makan pelet ikan?"

"H-hah? Kamu makan pelet ikan?! Ngapain sayang?"

"Eyaa penasaran soalnya baunya enak tapi ternyata hiyekk gak enak!"

"Ya Allah....untung sayang."

"Gak boleh ya. Kalo bukan dianjurkan buat dimakan ya  jangan dimakan. Ntar kalo ketelen itu kamu berubah jadi duyung loh."

"Nanti Eyaa jadi duyung? Yeayy nanti Eyaa minta papa beliin ekor ekoran!" kata Teya dengan antusias.

"Ga gitu maksudnya kakak, dek."

"Kak Ajaa lagi kenapa? Kok suaranya gitu?" tanya Teya karena suara Damarez terasa lebih berat dan serak dari biasanya.

"Gak apa apa. Lagi flu aja dikit."

"Kak Ajaa pasti lagi ngerokok. Terus minum. Terus sekarang lagi bingung."

"Loh kok tau? Kamu ngintip ya?"

"Eyaa terbang kesana wiiii!"

Damarez tertawa kecil menanggapi nya. Demi Tuhan ia sangat sayang perempuan ini. Entah mengapa, walaupun sebagian orang meragukan namun ia sangat yakin Teya adalah satu satunya perempuan yang bisa menarik hatinya.

Terdengar suara batuk dari sisi Damarez. Ia menjauhkan teleponnya sekejap lalu kembali mendekatkan ke telinganya.

"Tuh kan Kak Ajaa batuk! Gak boleh minum minum lagi yaa nanti gak sembuh sembuh!" omelnya.

"Hahah iyaa sayang."

"Ngantuk banget..."

"Bobo sana. Pake baju biar gak masuk angin. Pake selimut juga terus ac nya jangan terlalu dingin."

DAMAREZ (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang