36. Title Removed

44.9K 8.4K 6.5K
                                    

APA KABAR?! MAAF LAMA BANGET NGGAK UP DISINI. HEHE DAMAI DEH KITA.



SIAP SAMA PART YANG MENGESALKAN INI?

....

Teya berdiri didepan lemari besar yang ada di kamarnya. Ia melompat lompat senang ketika ia diberi izin untuk pergi dengan Lio dengan bantuan Zean. Sebenarnya papa nya agak ragu memberikan izin apalagi dengan laki laki berbeda namun Zean membantu dengan mengatakan bahwa Lio adalah seorang laki laki bertanggung jawab.

Seminggu setelah undangan secara langsung yang diberikan Lio untuk menghadiri acara keluarganya, kini adalah waktunya. Butuh waktu 3 jam lagi untuk tiba di saat itu. Entah mengapa, Teya sangat ingin terlihat cantik. Ia sibuk memilih seluruh baju yang paling bagus menurutnya.

"Rel. Anak kamu lagi jatuh cinta," ujar Aeris yang berdiri di ambanh pintu kamar Teya.

Altarel datang dengan membawa susu khusus pria yang dapat membantu membentuk dan menutrisi tubuhnya. Cowok itu mengintip kedalam memperlihatkan putrinya yang sedang sibuk mencoba coba makeup dan baju baju. Ia menatap heran, tak biasanya Teya sibuk ketika akan pergi dengan Damarez.

"Kayaknya Teya juga ngambil sifat buaya kamu," gumam Aeris.

Altarel masih memperhatikan putri nya. Ia menaikkan alisnya untuk memastikan kembali perkataan Aeris. "Iya ya. Kayaknya gen aku kebanyakan," sahut Altarel.

Jarak mereka cukup dekat karena tubuh mereka menempel untuk mengintip kedalam kamar. Aeris mendongak memperhatikan suaminya yang masih saja tampan di usianya yang sudah menginjak kepala tiga. "Ish! Gak usah modus ya kamu," bisiknya.

Altarel menjauhkan dirinya. Ia mencium pipi Aeris sekilas lalu menuruni tangga. Aeris masuk kedalam kamar anaknya untuk membantu Teya yang kesusahan. "Wahh kamarnya kayak kapal pecah ya. Kenapa dikeluarin semua sayang?" tanya Aeris dengan senyuman palsu.

"Mamaa...Eyaa gak tau mau pake baju yang manaa," rengek nya.

"Itu kenapa pula mukanya cemong gitu?" tanya Aeris.

"Eyaa lagi coba makeup. Hehe. Tapi hasilnya kayak kucing...." gumam nya.

Aeris memutar mutar tubuh anaknya untuk memperhatikan. "Ada acara apa emangnya?" tanya Aeris. Teya menjelaskan semuanya. "Ada acara keluarga Lio, Eyaa diajak katanya biar dia gak gabut."

"Eyaa suka yaa sama Lio?" tanya Aeris sembari tertawa kecil lalu mencolek hidung putrinya. Teya langsung duduk di sebelah mamanya. Gadis itu langsung terlihat panik.

"Hah? Mama bisa baca pikiran? Keliatan ya di jidat nya Eyaa?" tanya Teya sambil menutup dahinya menggunakan tangan.

Aeris tertawa singkat. Sepertinya Teya meniru sedikit sifat papanya. Anak ini sangat cepat beralih ke lain hati. Aeris mengusap rambut anaknya. "Jangan jadi playgirl, sayang. Selesaiin dulu sama satu cowok kalo misalkan sudah selesai, kamu boleh cari yang lain. Jangan mencintai dua orang sekaligus diwaktu yang bersamaan. Kamu nyakitin salah satunya," ujar Aeris.

Teya menunduk untuk berpikir. Ia rasa ia harus menjauhi keduanya untuk memastikan hatinya. Rasanya pada Damarez mulai memudar, ia pun tak tahu kenapa bisa terjadi hal seperti itu. "Eyaa udah nggak suka sama Kak Ajaa," ujar Teya dengan polosnya.

"Loh kenapa? Dia baik sama kamu kan? Damarez sayang sama kamu," ujar Aeris.

"Eyaa udah nggak penasaran lagi. Udah pernah dapetin jadi udah nggak penasaran," kata Teya dengan polos.

Aeris menenguk ludahnya dengan susah payah. "Gawat nih....R-rel....anak kamu Rel," gumam Aeris lalu pergi dari kamar anaknya untuk memberitahu suaminya.

DAMAREZ (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang