59. ENDING

46.1K 4.4K 404
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa bulan berlalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Beberapa bulan berlalu....

Damarez menghaentikan langkahnya ketika melihat seseorang tengah berada di dapur, mengaduk secangkir kopi. Wanita itu mengusap perutnya yang sudah terlihat besar. Usia kehamilannya sudah menginjak bulan ke delapan. Senyum laki-laki itu kembali mengembang. Ia menghampiri wanitanya, memeluknya dengan hangat lalu meletakkan dagunya di pundak wanita itu.

"Buat siapa, sayang?" tanyanya dengan sedikit tawaan.

Teya tersenyum kecil. "Buat kamu, lah. Masa buat tetangga," sahutnya lalu tertawa. Damarez melepaskan pelukannya, ia mengusap perut yang sudah membesar itu. "Duduk aja, sayang. Biar aku sendiri yang bawa," ujar Damarez.

"Enggak berat, kok," ujar Teya dengan polos.

Gadis itu hanya mengenakan daster berukuran jumbo. Ia baru saja selesai mandi dan memakai skincare formulasi baru karena selama kehamilan ia memperhatikan hal-hal kecil yang bisa membahayakan calon anaknya.

"Kak Ajaa udah mandi?"

"Udah, sayang. Nanti agak siang mau gym sebentar," ujar Damarez kemudian duduk diatas sofa diikuti oleh istrinya setelah menaruh secangkir kopi.

"Pagi ini gak ngapa ngapain? Tumben banget bisanya sibuk di depan komputer," ujar Teya. Wanita itu mencari sebuah film yang cocok untuk mereka tonton.

"Udah selesai semua. Sekalian kemarin aku kerjain supaya pagi ini bisa berduaan sama kamu."

Damarez melirik tv. Disana banyak terdapat pilihan film. Damarez tersenyum miring, ia melihat wajah polos Teya ketika memilih film itu, membuatnya gemas saja. "Sini, kakak yang pilih filmnya," Damarez berusaha merebut remote yang sedang dipegang Teya.

"No! Terakhir Kak Ajaa yang pilih film, filmnya mesum! Dan berakhir Eyaa harus bobo larut menjelang pagi!" bentak perempuan itu. Hal itu sontak membuat Damarez tertawa puas.

"Dih..dihh.. Hahaha. Engga, sayang. Aku udah puas sama yang kemarin malem," bisiknya tepat di telinga Teya.

Wanita itu melayangkan cubitan pada perut, lengan, dada, hingga paha suaminya. "Kamu puas?! Aku tewas! Bener-bener kamu ya! Ihhh!"

DAMAREZ (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang