39. Rahasia besar #1

43.2K 7.9K 2.2K
                                    

haloo sudah saatnya saya kembalii ke lapak Altarel untuk satu Minggu kedepan yaa. Sampai ketemu Jumat depan di Damarez lagi!

spoiler: next part Damarez bakal ketemu sama teya. pastinya ada sweet moments, jadiii tetep tungguin yaa! 🦋🌻
Part ini harus rame pokoknya!!!!


•••••••

Satu minggu telah berlalu, mereka tak lagi pernah saling bertemu ataupun saling berkabar seperti dulu. Damarez merasa jejak Teya sudah semakin hilang karena satu minggu terasa sangat menyiksa baginya. Ada banyak hal yang dipikirkannya terutama masalah ketika ia mengacak acak ruang kerja papanya beberapa hari lalu. Besok pagi adalah hari dimana papanya pulang dari tugas keberangkatannya.

Damarez menyelip masuk ke dalam ruangan kerja papanya. Disana terdapat satu meja yang dipenuhi oleh surat surat yang ia tak mengerti maksudnya. Ia memeriksa satu persatu laci dari atas sampai bawah. Di bagian loker loker tersebut, hanya ada satu bagian yang dikunci sementara yang lainnya tidak. Damarez mencurigai hal itu, ia menarik gagangnya sekencang mungkin namun ia malah mental kebelakang. "Kenapa Cuma ini yang dikunci?" tanya nya pada dirinya sendiri.

Suara langkah kaki seseorang terdengar mendekati ruangan, Damarez segera bersembunyi dibelakang pintu. Gagang pintu terbuka, menampakkan mamanya yang mengintip dari luar kemudian kembali membuka pintu. "Aish kemana anak itu?" tanya mamanya sambil ngedumel karena mencarinya kemana mana.

"Damarez! Jagain Ita sementar mama mau belanja keluar!"

Ia sengaja tak menyahut, Damarez mencari cari kunci namun tak menemukan apapun. Tangannya menggapai bagian atas loker lalu menyapu dibagian sana mungkin saja papanya menyimpan kunci di bagian atas. Ia tersenyum ketika menemukan benda pipih yang dicarinya. Ia harap ini adalah jalan untuk membuka loker bagian ini.

Ia mencoba beberapa kali. Percobaan ketiga, suara keberhasilan terdengar ketika loker itu terbuka. Didalam sana terdapat beberapa tumpukan kertas, ia mengambil dan membacanya satu persatu. Di bagian atas terdapat surat pengalihan kekuasaan atas apartement dengan nama Sathya Devara Arbyshaka Raja. Kertas berikutnya adalah beberapa bukti pengirimin uang selama belasan tahun pada Devara dan juga ibunya. Bukti uang keluar tersebut juga setara dengan uang bulanannya.

Damarez terlihat membeku di tempatnya. Ia masih tak bisa mencerna semua ini. "Ini alasan Deva gak pernah suka sama gue?" gumamnya. Ia mengambil ponselnya dan mengambil foto setiap surat itu. Di bagian akhir, ia menemukan surat pernyataan yang disetujui oleh kedua belah pihak.

Berisikan bahwa mama Devara harus menyembunyikan marga sebenarnya dan mengganti nama belakang Devara dengan nama lain, maka, Andrew akan membiayai hidup mereka. Damarez memegang dadanya karena sedikit terkejut akan rahasia yang sama sekali tak ia ketahui.

Ia meremas surat tersebut lalu membuangnya hingga semua surat penting itu berantakan di lantai. . Setelah mengetahui semuanya, ia bahkan tak membenci Devara sama sekali. Devara harus kembali ke rumah ini, marga nya tak boleh disembunyikan.

Damarez sangat tak menyangka dengan kejadian masa lalu yang menimpa mamanya dan bagaimana sikap papanya selama ini. Ia menghantam rak dengan kaca sebagai pelindungnya. Kaca tersebut berhasil dibuat retak, tangannya sedikit tergores namun hanya sedikit sisanya pasti akan lebam dan sakit ketika digerakkan nanti.

Damarez terduduk di balkon kamarnya. Laki laki itu menghembuskan asap rokoknya untuk kesekian kalinya. Di dalam asbak yang ada di meja sudah terdapat beberapa batang rokok yang sudah pendek. Ia menonaktifkan notofikasi ponselnya agak tak ada pesan masuk yang mengganggunya. Sungguh menyedihkan ketika membayangkan jika selama ini cintanya sia sia. Ia menghabiskan waktu nya hanya demi perempuan yang masih ingin bermain. Belum lagi fakta besar yang baru saja diketahui oleh serang anak berusia delapan belas tahun.

DAMAREZ (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang