42. Pada Akhirnya....

37.1K 7.1K 2.5K
                                    

kalian yang punya telegram bisa join channel wp ini yaa. keyword nya "Altarel Offc Channel". Di ch itu udah ada rp nya Altarel, Aeris, Zean, Teya,Damarez sama Amorra.

•••••

Satu bulan setelah ia bertemu Damarez di halte. Itu adalah pertemuan terakhirnya, mereka tak pernah bertemu setelahnya. Teya semakin terbiasa dengan keadaan tersebut. Gadis itu menuruni tangga dan bertemu dengan papa mama nya yang berada di lantai bawah. Teya langsung menutup matanya ketika melihat papa mamanya yang sedang berpelukan di dapur mereka. Gadis itu langsung terdiam dan menutup matanya dengan taat.

Altarel menyadari hal tersebut. Ia langsung melepaskan pelukannya pada istrinya ketika ada satpam kecil yang mengawasi mereka. Aeris mencubit Altarel lalu mengancamnya melalui tatapannya. Altarel berdehem kemudian memanggil anaknya. "Sayang. Sini cepet papa kasi uang," ujar Altarel.

Teya membuka matanya kemudian mengintip kecil. Altarel sedang menyiapkan roti untuk dirinya sendiri kemudian Aeris sedang mencuci piring. "Kamu sih!" ujar Aeris sedikit berbisik sembari tertawa. Altarel ikutan tertawa. "Kan nggak tau ada anak disana," sahut Altarel.

"Halo bro and sist!" teriak seorang anak laki laki menurni tangga, ia merangkul bahu Teya kemudian sama sama menuruni tangga. Zean menghampiri papanya namun hanya Teya yang diberikan uang sementara ia tidak. Zean mengerutkan keningnya.

"Lah..Jean, pa?" tanya nya.

"Kamu udah papa kasi kemarin. Kemana tuh uangnya?" tanya Altarel.

"Ma! Papa pilih kasih!" teriak Zean mengadu. Altarel berdecak karena kemarin ia telah memberikan dua kali lipat namun anak ini malah meminta lagi. Altarel memberikan mereka nominal uang yang sama. Zean tersenyum manis lalu memasukkan uang itu ke dalam kantongnya.

Zean mengambil satu roti kemudian membawanya keluar rumah. "Eh?! Mau kemana sayang?!" tanya Aeris.

"Mau ngasi Lexa makan, Ma."

"Bener bener anak kamu, Rel," ujar Aeris. Altarel tertawa kecil kemudian memperhatikan Zean yang duduk didepan kandang kambing pagi ini padahal dirinya sendiri belumn sarapan. "Kamu sih ngidam kambing dulu makannya begitu jadinya," sahut Altarel.

"Dih...gen Zean kebanyakan dari kamu ya, Rel. Salah kamu lah," ujar Aeris.

"Yaudah Eyaa yang salah. Kenapa mama sama papa pacaran terus sih?! Eyaa sama siapa?" gumam anak kecil itu. Altarel mengusap rambut putrinya yang terlihat menunduk karena ia dilarang memperhatikan kemesraan orang dewasa.

Teya mengambil piringnya lalu menyusul Zean ke teras rumah. "Eyaa sama abang aja," gumamnya kemudian menyusul Zean dan ikut makan disana.

Altarel menaikkan alisnya pada Aeris ketika mereka ditinggal berdua. Aeris yang terlihat salting langsung menundukkan wajahnya. Ia berpindah posisi duduk di samping suaminya. Altarel tertawa kecil ketika Aeris malah makin menempel padanya.

"Aihh itu orang tua emang gak bisa ditinggal bentar doang," gumam Zean. Cowok itu menutup pintu agar Teya tak melihat hal itu. Ia sibuk memberikan kambingnya makan dan menemani adiknya sarapan.

.......

Damarez menerima tawaran papa nya untuk mengambil kuliah di luar daerah. Ia mempunyai dua pilihan. Luar kota atau luar negeri. Damarez telah memutuskan pilihannya hingga sekarang ia menghampiri papanya di ruang kerjanya untuk memberitahukan keputusannya.

Setelah mengetok pintu ruangan itu, ia langsung masuk dan disambut papanya yang sedang duduk di depan laptop dan juga Calistha yang bermain boneka di kursi sofa. Papanya menengok pada tamu yang hadir di ruangannya kemudian kembali pada tugasnya. "Gimana? Udah berubah pikiran?" tanya papanya.

DAMAREZ (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang