52. Official, again

77.9K 8.4K 5K
                                    

Sekedar pengumuman, aku udah ga bisa update setiap hari karena kini adalah hari aktif (bukan hari libur). Sementara ngetik cerita 5000 kata ga bisa sehari doang, jadi maaf sekarang update berjangka yaa.

Join channel telegram biar tau kapan kapan aku kau update yaa. Diutamakan Sabtu minggu kalo bisa.
Keyword ch : "Thc wattapad"

And....

Bantu follow Ig Damarez yg baru karena yang lama yg dollar nya hampir 10k itu udah diambil orang lain/kena hack.

Kedua insan yang saling jatuh cinta tersebut duduk dibawah sebuah pohon besar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kedua insan yang saling jatuh cinta tersebut duduk dibawah sebuah pohon besar. Siang hari ini matahari sedang redup dan sedikit mendung. Damarez mengajak Teya untuk mengunjungi suatu pantai yang ada di dekat sini. Teya duduk disampingnya dengan kepala yang menyender di lengan cowok itu.

"Setelah kita pisah, kamu kemana? Gak pernah dateng lagi," tanya Teya sambil mendongak menatap laki laki yang tengah memperhatikan laut.

"Sekolah lagi. Sebelumnya gue ragu buat keluar wilayah tapi setelah kejadian itu, gue gak ragu lagi. Dulu gue ragu karena gue harus ninggalin lo."

Teya mengangguk paham. Ia merasa sangat bersalah mengingat perbuatannya. Ia hanya bisa menggantikan semua kesedihan cowok ini dengan cara membuatnya bahagia sebisanya.

"Tau nggak? Gue liatin semua foto lo sama dia setiap malem buat ngeyakinin diri gue sendiri kalau lo gak akan pernah jadi milik gue lagi."

"Kenapa?"

Damarez menggeleng. Ia tak mau jika mereka berakhir dengan beradu argumen. Jadi lebih baik ia diam saja. Teya mengusap punggung Damarez dengan lembut. Cowok itu melepaskan jas nya untuk menutupi tubuh Teya akibat angin yang kencang dan gadis itu masih dalam kondisi kurang fit.

"Sebulan di sana gue sempet masuk rumah sakit."

"Kenapa? Sakit apa?"

"Kebanyakan minum obat tidur ditambah pulang mabok, jatuh dari motor."

Teya langsung terkejut. Ia tak mengetahui itu bahwa Damarez pernah kecelakaan hingga membuatnya masuk rumah sakit. "Kenapa suka banget mabok sih...buang buang minuman nantinya juga dimuntahin. Belum lagi resikonya besar kalo nggak ada orang sadar yang nemenin."

"Mungkin lo nggak suka ini, tapi itu cara gue biar bisa tidur nyenyak, nggak inget apapun, nggak ngerasain apapun."

Teya masih terdiam. Ia tak tahu harus berbicara apa selain mengusap lembut lengan cowok itu. "Nahan kangen sama nahan cemburu udah kayak mau mati rasanya."

"Itu alasan waktu awal kita ketemu lagi kamu malah marah marah?" tanya Teya.

Damarez mengangguk. "Antara kangen sama dendam. Setiap habis bentak bentak lo gue ngerasa bersalah tapi setiap inget yang dulu dulu gue dendam. Makannya gue bilang kasih gue waktu buat ikhlasin dulu biar kita mulai yang baru nanti tanpa noda apapun," katanya.

DAMAREZ (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang