Nata menatap jengah ke arah dua orang yang ada di depannya.
Dia sedang berada di bioskop, habis nonton film.
Tadi pagi Nata lagi main ke rumah Jeje, kayak biasa. Terus Bening tiba-tiba datang buat ngantar kue buatan Mamanya.
Jeje sama Bening emang udah baikan dan langsung jadian sejak dua mingguan ini.
Terus mereka berdua mau nonton dan Bening nawarin Nata buat ikut.
Bilang aja Nata nggak tau diri ngikuti orang lagi ngedate, Nata nggak peduli.
Soalnya emang Nata pengen banget nonton film itu dan pumpung ada barengan nonton, kenapa enggak kan?
Dari mobil, beli tiket, masuk studio bioskopnya, sampe film selesai Nata diem banget. Karena Nata cukup tau diri kalo di sini dia lagi jadi nyamuk.
Sekarang Nata lagi liatin Jeje yang lagi gandeng tangan Bening di tengah kerumunan orang-orang yang lagi rebutan buat keluar.
Nata menghela napas lagi.
Untungnya mereka udah keluar dari barisan panjang itu dan minggir ke samping pintu masuk studio. Nata sih cuma ikut-ikut aja, soalnya dia kan nebeng mobil Jeje.
Dia mengedarkan pandang untuk membunuh waktu menunggu dua orang yang entah sibuk benerin apa di depan poster film itu.
Matanya menatap lurus ke baris antrean pembelian tiket, sejurus kemudian menyipit.
"Itu Lea sama anak Mipa 2 kan?"
Mendengar kalimat Nata, Bening maju otomatis untuk memastikan penglihatan Nata.
Cewek itu langsung memekik kecil, "aduh, Je. Ada temen-temenku."
Nata melirik Bening, kenapa panik sih?
"Je, aku kan belum ngasih tau mereka kalo kita pacaran."
Jeje mengernyit samar, "terus gimana?"
"Sembunyi dulu."
Nata menghela pelan, mengingat Lea yang se-enggak suka itu sama Jeje, Nata paham kenapa Bening masih mau menyembunyikan hubungan mereka.
"Gue ajak ngobrol Lea. Nanti kalo mereka lagi fokus ke gue, kalian bisa keluar." Ucap Nata.
"Aduh, Nat, maaf ya jadi ngerepotin elo." Kata Bening.
Nata mengulum senyum tipis lantas berbalik menuju lurus ke arah ke-empat gadis di baris antrean.
Lea sedang merapat sambil tertawa dengan gadis yang Nata tahu bernama Giselle. Setahu Nata, Giselle adalah teman dekat Caraka sekaligus mantan pacar Jeiden.
Sedangkan di belakang mereka ada dua gadis yang sibuk dengan ponsel masing-masing. Di sebelah kanan adalah Sarah Winanta, anak wushu yang terkenal dengan gerakan indahnya dengan pedang saat demonstrasi ekskul dan klub pada awal semester.
Gadis di sebelah kirinya sedang memakan sebatang cokelat. Dia adalah Asani Senja Sayang, dia cukup dikenal dengan nama uniknya. Sani juga sering tampil dengan anggota ekskul musik.
"Ngapain lo di sini?"
Setelah mengitari antrean, Nata sampai kepada keempat gadis itu. Dan kalimatnya berhasil menarik perhatian mereka.
Mereka berempat kompak menghadap Nata, sehingga membelakangi jalan menuju pintu keluar yang akan Jeje dan Bening lewati.
"Mau beli paku." Ketus Lea, "ya lo pikir aja gue ke bioskop mau ngapain."
KAMU SEDANG MEMBACA
Gossip Us - Go Ship Us
Teen FictionGosip, ghibah, rumpi, dan rempong itu identik banget sama cewek. Bukan berniat menyekat ya, tapi emang empat hal ini udah melekat banget ke para cewek. Kayak nggak lengkap kalo lagi sama temen tapi nggak ngegosip. Iya kan? Dan kalian pasti punya te...