Lea berjalan gontai dengan kepala sedikit tertunduk untuk menyembunyikan matanya, yang mungkin masih merah sehabis menangis.
Dia mengintip keadaan kelas dari sela rambutnya.
Ini masih jam istirahat, jadi kelasnya lumayan sepi. Lea mendongak karena dirasa keadaannya aman.
Gadis berambut panjang itu langsung duduk di kursinya, lantas membuka gulungan kertas pemberian Nata tadi.
Ada beberapa kata yang digaris-bawahi.
Kombinasi angka dan hurufnya membuktikan bahwa itu bukan rumus matematika. Dan setahu Lea, tidak ada sandi dalam pramuka yang berpola seberantakan ini.
Lea membalik kertas, menampilkan sisi lain brosur yang menggunakan Bahasa Indonesia. Tapi di sana kosong.
Kertas dibalik lagi, kembali menampilkan coretan-coretan dengan pena hitam.
Lea melirik ke meja pojok paling depan. Ayana Michael, Si Ketua Kelas, sedang asik bermain hape ditemani Bima, Teri, dan Jeya.
"Apa gue tanya Yana aja ya? Yana kan anak pramuka."
Tapi kemudian Lea menggeleng.
"Di sana ada Jeya, pasti langsung kepo. Terus Bima sama Teri pasti rusuh banget nanti."
Lea melirik lembaran kertas itu lagi.
Dia mendecak, "tapi kepo... "
Akhirnya Lea berdiri dan berjalan dengan yakin ke tempat para cowok itu.
Lea berdesis, "sstt, Yan?"
Yana melirik singkat lantas kembali pada hapenya yang dimiringkan. "Kenapa?"
"Mau nanya."
"Nanya mulu lo, kayak Dora." Celetuk Teri.
Lea mendecak lalu menyenggol lengan Teri yang duduk lesehan di bawah. Teri hanya menggerutu tapi tak membalas, dan kembali fokus pada game.
"Ayanaaaa.... "
"Apa sih, Le?"
"Mau nanya... "
Bima menendang pelan kaki Lea melewati kolong meja sebagai tanda bahwa dia terganggu dengan kehadiran gadis itu.
Lea langsung membalas, menendang sisi samping meja. Membuat Jeya dan Yana ikut terlonjak kaget.
Yana mendesah keras, "ANJIR MATI!"
"Le, lo ganggu aja, sih?!" Gerutu Jeya tak terima.
Lea mendengus pelan dan berniat pergi.
Tapi Yana malah mematikan hape dan menghadap Lea sepenuhnya, "mau nanya apa?"
Senyum Lea merekah. Dia bergerak mendekat, menggeser kursi agar bisa duduk di sisi meja Yana.
Setelah itu Lea meletakkan kertas pemberian Nata di atas meja tepat di depan Yana. "Lo tau ini?"
Jeya yang duduk menghadap Yana jadi melirik ke meja, "lo batuk?"
Lea tak menjawab Jeya lantas menggeser kertas mendekat pada Yana.
Yana sendiri sudah menyipitkan mata, "apa nih?"
"Nggak tau. Makanya gue nanya elo, siapa tau lo ngerti." Lea menipiskan bibir agar terlihat memelas, "lo kan anak pramuka."
KAMU SEDANG MEMBACA
Gossip Us - Go Ship Us
Teen FictionGosip, ghibah, rumpi, dan rempong itu identik banget sama cewek. Bukan berniat menyekat ya, tapi emang empat hal ini udah melekat banget ke para cewek. Kayak nggak lengkap kalo lagi sama temen tapi nggak ngegosip. Iya kan? Dan kalian pasti punya te...