Go: 15. Persiapan Festival Olahraga

161 44 6
                                    

Sabtu malam, waktu yang paling disukai banyak orang. Ibarat tanda titik di akhir paragraf sebelum satu garis kosong penjeda untuk menulis paragraf berikutnya.

Besoknya adalah Hari Minggu.

Di Sabtu malam, semua orang tidak harus menyiapkan diri untuk beraktifitas keesokan harinya.


Biasanya Lea yang paling semangat ngajak teman-temannya buat nongkrong, tapi karena akhir-akhir ini masalah banyak memburunya-dari tugas sekolah, urusan ekskul jurnalistiknya, sampai perihal ancaman Hera- Lea berencana hanya akan berada di rumah dan menonton apapun yang bisa mengalihkan dari isi kepalanya itu.




Sayangnya, di sinilah Lea di Sabtu sore menjelang malam ini, menaiki tangga menuju rooftop Kafe Hide Out.

Sejak pagi tadi, teman-teman sekelasnya sudah sibuk mengancam siapapun yang berniat tidak hadir. Ya, mereka berencana mengadakan rapat kelas di kafe.
Di akhir pekan Lea yang berharga.





"Azalea sudah datang!"

Lea melirik sinis pada gerombolan laki-laki di dekat pintu masuk.


Padahal Lea lagi nggak selera meladeni sikap tengil ini. Tapi baru datang aja udah disambut suara bernada jahil Haidar dan disahuti sama anggota ubur-ubur lain, Karren dan Bima.




"Wih, kenapa nih dateng-dateng muka ditekuk kayak uang kembalian parkir?" Ledek Bima.


Lea tak menghiraukan dan terus berjalan menuju gerombolan utama tempat Sang Ketua Kelas, Yana, berada.

Tak banyak bicara, gadis berjaket denim itu duduk lesehan di samping Giselle yang sedang sibuk mencatat sesuatu di tabletnya.

"Hai, Lea!" Sapa Bening dengan ceria, sebagaimana gadis cantik itu biasanya.

Lea hanya berdehem dan menampilkan senyuman tipis. Dia melirik pada Yana yang tampak berpikir keras sambil melirik pada gerakan menulis Giselle, "ngapain sih tumben malem minggu malah ngajakin kumpul?"

Giselle dan Yana mendongak padanya bersamaan.



"Le, lo beneran anak jurnalistik?" Sinis Teri yang duduk di belakang Yana.

Lea mengernyit, "ha?"

"Minggu depan udah festival olahraga. Lo lupa?" Kata Giselle.

Lea mengerjap. Bagaimana dia bisa lupa?

Festival olahraga yang biasa digelar tiap tahun itu adalah salah satu event besarnya Darsa.

Itu jelas bukan acara pertandiangan beberapa cabang olahraga biasa. Para siswa akan dibagi menjadi 2 tim, selama sehari penuh, sampai acara festival berakhir, semua siswa harus memakai rompi warna yang menandakan dari tim mana mereka berasal-biasanya tim merah dan tim biru.

Tidak hanya itu. Festival itu juga melibatkan para siswa sekolah depan, SMA Garuda. Ini sudah menjadi tradisi turun-temurun.

Di hari festival olahraga, Darsa akan sangat penuh.




Tiba-tiba terbayang wajah Hera.

Mungkin tahun ini, Lea harus lebih berusaha keras menyembunyikan dirinya dari gadis itu.








Lea menghela napas panjang.

Hera, Hera, Hera. Nama itu selalu berputar dalam kepalanya. Kalau ada orang yang bisa membaca pikiran, mungkin orang itu akan berpikir bahwa Lea sedang jatuh cinta pada Hera. Gadis cantik itu terus mengusik pikirannya.

Gossip Us - Go Ship UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang