Now playing: Pamit-Tulus
Nata menempel ke pembatas balkon, menatap lurus ke arah lantai satu pada gedung seberang. Di kursi panjang depan Mipa 2, duduk segerombolan gadis yang terlihat sangat bersemangat melihat pertandingan di lapangan basket depan kelas mereka.
Tidak ada Lea.
Padahal biasanya gadis itu yang paling mencolok heboh diantara teman-temannya.
Nata sudah berdiri di sini sejak bel istirahat berbunyi, sebelum guru di kelas XI Mipa 2 keluar kelas. Tapi Lea belum terlihat.
Nata menghela napas panjang.
"Kak, Kak Yasmin ada di kelas nggak?"
Nata menoleh ketika mendengar suara yang tak asing. Dan benar saja, di depan pintu kelasnya ada Nayu yang sedang bertanya pada teman kelas Nata.
"Ada kok. Masuk aja, nggak papa."
Nayu tampak mengangguk lalu masuk, gadis tinggi itu sempat melirik Nata sekilas tapi tak menampilkan raut apapun.
Nata berpikir mungkin dia bisa menanyakan soal Lea kepada Nayu. Mengingat sedekat apa mereka, Nata yakin bahwa Nayu pasti tau keberadaan Lea saat ini.
Tak lama pintu kelas kembali terbuka, menampilkan figur Nayu berjalan melewatinya tanpa menoleh.
"Hei," panggil Nata sambil berlari kecil mengejar langkah panjang Nayu.
Tapi gadis itu tak menoleh sama sekali, membuat Nata mendengus keras. "Nayu!"
Akhirnya Nayu menoleh, membiarkan rambutnya berkibas indah mengikuti arah kepala bergerak seperti iklan shampoo.
Nata mengumpat dalam hati. Tahu bahwa gadis ini sengaja tidak menoleh sebelumnya, menunggu Nata memanggil namanya.
"Kenapa, Kak?" Tanya Nayu dengan alis yang terangkat dan entah kenapa itu terlihat seperti kerlingan mengejek bagi Nata.
"Gue mau nanya."
"Lea?" Tebak Nayu dengan tepat.
Nata mengangguk, "dia hari ini nggak masuk?"
"Lo nggak tau?" Alis Nayu bergerak samar lalu menyatu heran, "chat dong."
"Kalo chat gue dibales, kenapa gue repot nanya ke elo?"
Mata Nayu melebar dan bibirnya terbuka lebar membentuk senyum, baru sadar akan hal itu setelah mendengar kalimat bernada sinis Nata. "Hehe, iya ya."
"Jadi Lea di mana?"
Nayu menipiskan bibirnya, "dia sakit dari semalem."
***
Nata terengah, tubuhnya membentuk sudut 90° tertekuk dengan kedua tangan bertumpu pada lutut. Dia habis berlari jauh, panik sendiri mendengar cerita Nayu.
"Lea tu punya gangguan kecemasan gitu dari lama. Semalem nggak tau kenapa, tiba-tiba kambuh."
Nata menegak lalu berjalan menyusuri deretan single bad berseprei putih dengan gorden putih tipis sebagai pembatas.
Langkahnya berhenti tepat di depan kasur di paling ujung. Bibirnya terangkat samar setelah menghembuskan napas lega.
Lea berbaring di sana, tertidur lelap dengan napas yang membuat tubuhnya bergerak naik turun dengan teratur. Wajah cantiknya tenang memejamkan mata dengan bulu mata lentik yang beberapa kali bergerak kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gossip Us - Go Ship Us
Teen FictionGosip, ghibah, rumpi, dan rempong itu identik banget sama cewek. Bukan berniat menyekat ya, tapi emang empat hal ini udah melekat banget ke para cewek. Kayak nggak lengkap kalo lagi sama temen tapi nggak ngegosip. Iya kan? Dan kalian pasti punya te...