Go: 24. Azalea adalah Akhir Bahagia Nata

275 35 20
                                    


"Pulang dulu. Makan sama mandi, baru balik lagi."

"Aku bawa baju ganti, Vin. Makan juga bisa nanti."




Lea, Nayu, Dofin, dan Soni menggerakkan kepala kompak menoleh pada Denara dan Melvin secara bergantian. Seperti sedang melihat pertikaian kedua orang tua mereka, tanpa bisa bersuara apa lagi melerai.






"Kamu udah dari pagi loh sibuk urus ini urus itu. Kalo kecapekan nanti sakit."

"Kan emang udah tugas aku," Denara berdecak kesal karena pacarnya ini tak mau memahami situasinya, "kalo aku pulang, siapa yang urus tiket OTSnya? Sebentar lagi juga pembukaan mau dimulai, Vin."

"Anak OSIS bukan kamu doang. Ada yang bisa gantiin kamu," kini Melvin ikut kesal, "kamu pulang bukan buat main, kamu cuma butuh istirahat bentar. Mandi sama makan."

"Kalo kamu nggak pulang, nggak makan, aku obrak-abrik acara OSIS kamu ini."

Keputusan Melvin sudah bulat dan tidak bisa ditawar lagi. Denara yang biasanya berani membalas setiap argumen juga menjadi ciut tidak ada lagi kalimat pembelaan.




"Pulang dulu aja, Den. Bener kata Yanto, lo butuh istirahat," sela Lea pada akhirnya, "gue bisa jagain bentar kok. Lagian pembukaannya masih lebih dari sejam lagi."

Denara melirik Melvin singkat. "Beneran nggak papa, Le?"

Lea mengangguk yakin. "Ada tiga bocil ini juga kok. Jadi gue nggak bakalan bosen."

"Nanti gue chat anak OSIS lain deh, buat gantiin."

"Take your time, nggak usah keburu-buru!"

"Makasih ya!"





Denara pergi sambil menyeret Melvin setelahnya.












"Udah lama nggak liat Kak Melvin marah," Soni menghela napas lega begitu figur Melvin tidak lagi terlihat, "serem banget."

"Tapi emang Denara kayaknya udah kecapekan gitu."

"Iyalah. Dari pagi ke sana ke mari, gimana nggak capek." Sahut Nayu.

"Riki juga udah keliatan kusut gitu tadi siang."

"Untung dulu gue nggak jadi ikut OSIS."

Nayu mendorong bahu Dofin dengan sengaja. "Emang karena lo nggak lolos pemilihan."

"Sok tau lo, anjir!"

"Ya emang tau, anjir!

"Udah jangan berantem!" Sergah Lea namun tak berhasil membuat keduanya diam. Mereka malah semakin menaikkan nada bicara.

Lea menghela napas. Hanya ada satu cara.







"Eh, Panji? Cari Nayu?"



Berhasil. Nayu diam, Dofin juga ikut diam setelah lawannya itu tiba-tiba menunduk khidmat.



"Tapi boong, pal pale pal pale."



Nayu mendongak sambil mencibir. "Sialan."

"Lah, lo beneran sama Kak Panji, Yu?" Tanya Soni kemudian tertawa keras, "katanya ogah sama yang pendiem?"

"Diem lo pada!" Nayu memelototi ketiga temannya bergantian, "jangan sebut nama itu lagi depan gue!"

Lea mengangguk sambil memasang wajah mengejek, kemudian memajukan kepala dengan kedua lengannya yang menarik Dofin dan Soni untuk mendekat. "Nayu lagi berantem sama Panji."



Gossip Us - Go Ship UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang