22. Kenangan & kenyataan

1.7K 87 10
                                    

"Kota D"

Alex bersama beberapa bawahan juga asistennya pun tiba di Kota D. Niat dan tujuan Alex hanyalah untuk menemui Diane beserta putranya.

Kini Alex berada tepat di halaman kediaman Diane dan baby Aland. Jantung Alex berdegup lebih cepat dari biasanya, dan Alex masih berada di dalam mobil miliknya. Tepatnya Alex hanya dapat memantau dari dalam mobil miliknya saja.

Selang beberapa menit kemudian, muncullah Diane dengan gaya kasual dan terlihat sangat anggun. Diane bersama baby Aland dengan menggunakan stroller berwarna hitam.

"Tuan, bukankah itu Nyonya Diane dan anak itu..." ucap salah seorang dari bawahannya yang saat ini bersama dengan Alex.

Seketika itu juga, Alex tertegun terdiam termangu dan tak dapat berucap sepatah katapun. Diane terlihat bahagia, dan mereka terlihat ingin berkeliling komplex kediaman mereka bersama salah seorang pengasuh baby Aland.

***

Setelah mengumpulkan keberanian, Alex akhirnya berniat untuk pergi menemui Diane di sebuah acara pertemuan.

Acara tersebut diadakan di sebuah hotel mewah berbintang. Alex terus mengawasi Diane, hanya saja Diane tidak menyadari kehadiran Alex di tempat tersebut.

Setelah selesainya acara utama, para tamu pun dipersilakan untuk saling bercengkrama dan menikmati hidangan yang ada.

Sangat kebetulan, Diane berdiri tepat di bekalang Alex.

Sebuah sentuhan di bahu Diane, mengejutkan Diane dan jauh lebih mengejutkan lagi, Alex lah yang melakukannya.

"Hai, apa kabar?" Tanya Alex dengan wajah tersenyum sendu.

Seluruh tubuh Diane serasa terhuyung kala itu, dan dengan suasana canggung Diane tetap memberikan respon yang baik.

"Kabarku baik-baik saja, bagaimana dengan tuan Alexavier?" balas Diane.

"Kurasa, kabarku tidak terlalu baik." Ucap Alex, yang terlihat menyimpan rasa penyesalan mendalam pada Diane.

"Diane, klien dari perusahaan kota E ingin berbicara pada kita." Ucap James yang datang secara tiba-tiba. Ketika melihat kehadiran Alex, James spontan merangkul bahu Diane, lalu mengajak Diane pergi dari sana.

"Kami mohon pamit, Tuan." ucap James dengan wajah tersenyum.

•••

"Maaf, aku terlalu lancang melakukan hal ini. Aku hanya tidak ingin pria bajingan itu mengusikmu lagi." Ucap James dengan suara setengah berbisik pada Diane.

"Yah, aku tahu. Tidak masalah." Ucap Diane dengan wajah tersenyum.

~ ~ ~

Ketika James ingin mengantarkan Diane pulang ke kediamannya, Alex sudah berdiri di depan loby utama.

"Diane, bisakah kita bertemu kembali?" Tanya Alex penuh harap.

"Maaf, tuan. Sungguh bukan hal baik, jika seorang pria yang sudah memiliki istri bertemu dengan seorang wanita berstatus single parent sepertiku." Ucap Diane yang secara langsung menyatakan status dirinya saat ini.

"Diane, kau sangat jauh berubah saat ini. Aku hampir kehilangan Diane yang dulu." Ucap Alex dengan tawa kelu.

"Setiap orang pasti akan mengalami perubahan selama hidupnya. Perubahan itu hanya ada dua, berubah ke arah lebih baik atau justru sebaliknya." Ucap Diane cukup ketus.

Belum sempat berbincang banyak, Diane terburu-buru pergi karena harus melihat keadaan baby Aland yang berada di rumah bersama sang pengasuh.

***

NERAKA dalam PERNIKAHANKU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang