NERAKA dalam PERNIKAHANKU (END)

Part 8: Mencintai istri orang

"NERAKA dalam Pernikahanku"

Athor by Natalie Ernison

Diane akhirnya mulai beradaptasi dengan suasana pekerjaannya dan ia merasa sangat enjoy bekerja. Selain itu, Al juga lebih sering berada di luar mansion. Al bertugas ke luar kota dalam jangka waktu berminggu-minggu bahkan bulan. Namun, Diane sama sekali tidak merasa kesepian, ia justru merasa sangat bebas dan lebih menikmati hidup.

.

.

James pun mengetahui semua informasi tersebut, ia juga berinisiatif untuk mengajak Diane pergi melakukan meeting bersama.

"Tuan James, mengapa Tuan Joy tidak bersama kita?" Tanya Diane heran.

Namun James hanya diam, lalu melangkah ke arah Daine. James secara tiba-tiba memeluk Diane erat.

"Tuan James, kau.." Pekik Diane.

"Aku mencintaimu, dan akan melindungimu dari jerat pria iblis itu." Ucap James dan masih tidak ingin melepaskan dekapannya pada Diane.

"Tidak mungkin, Tuan..-" Diane berusaha untuk melepaskan dirinya.

"Aku sangat memahami, bagaimana penderitaanmu. Maka, perlahan aku akan membebaskanmu. Kau berhak bahagia, dan bukanlah objek." Tegas James menahan kedua tangan Diane.

"Bagaimana bisa tuan melakukan hal memalukan seperti ini pada wanita yang sudah bersuami?" Tukas Diane yang masih sangat syok.

"Kau hanya berpura-pura bahagia, kau sama sekali tidak bahagia. Kau hanya terjebak di dalam status pernikahan yang tidak jelas arah tujuannya."

"Tidak hentikan..."Diane menutup kedua telinganya menggunakan telapak tangan, ia tidak ingin lagi mendengarkan apapun.

"Aku sudah lama menyukaimu dan aku tahu perasaan itu tidak sekadar rasa suka, melainkan cinta.."

"Aku sudah memiliki suami, Tuan tidak mungkin bisa!" Pekik Diane semakin putus dengan dirinya sendiri.

"Suami yang hanya mengganggap kau objek! Kau wanita yang sangat layak bahagia. Ayah dan ibumu sudah membesarkanmu, bukan untuk disakiti dan diperlakukan semena-mena!"

"Diane, dengarkan aku! Aku akan terus mengejarmu, sampai aku bisa menghancurkan pria iblis itu!"

"Tidak mungkin!" Diane berlari ke luar dan tiba-tiba gemuruh di langit disusul dengan cahaya petir membuat Diane ketakutan. James meraih kedua tangan Diane untuk kembali ke dalam ruangan resort milik James.

"Hentikan, ini adalah perbuatan yang sangat memalukan!" Pekik Diane.

"Lalu bagaimana dengan hal ini?" James menyodorkan ponselnya dan memperlihatkan sepasang pria dan wanita sedang berpelukan mesra. Pria itu tidak lain adalah suaminya, pria yang selama ini ia cintai.

Diane gemetar dan kehilangan keseimbanga tubuhnya.

"Diane!" James lekas meraih tubuh Diane. Tentu saja hal itu sangat menyakitkan bagi Diane.

"Foto ini baru saja didapatkan, ketika Al sedang bersantai di area pelaksanaan meeting." Ucap James. Hal itu benar adanya, karena kemeja maupun celana yang Al kenakan ialah pakaian ketika ia pergi.

Diane menangis sedih, perasaannya sangat kecewa dan hancur. Apapun alasannya, hal itu tidaklah wajar bagi seorang pria yang sudah memiliki istri.

"Sudah cukup, jangan bersedih. Itulah kenyataannya, kau harus lebih kuat."

"Bagaimana aku bisa melanjutkan kehidupanku.." isak tangis Diane kian pecah, tatkala mengingat segala sikap kasar dari Al. rasa sakit itu kian menjadi-jadi dan sangat menyiksa dirinya.