34

6.7K 794 47
                                    

Author POV

Jennie telah memperhatikan Lisa sejak dia pergi darinya. Dia melihat bagaimana bartender menjadi genit terhadap si pirang dan bagaimana Lisa menolaknya tanpa sadar. Senyum kecil terbentuk di bibirnya tanpa dia sadari.

Beberapa teman sekelas Jennie berkumpul di sekelilingnya membuatnya kehilangan Lisa dari pandangannya. Mereka semua mengucapkan selamat ulang tahun padanya. Jennie tidak punya pilihan selain berterima kasih kepada mereka masing-masing. Pembicaraan kecil yang mereka lakukan membuat kucing itu sedikit kesal. Jadi, dia memutuskan untuk mengucapkan selamat tinggal dan kembali ke meja tempat teman-temannya berada.

Jennie harus melewati balkon dalam perjalanan kembali. Dia terkejut dan menghentikan langkahnya saat dia melihat sesuatu di sana. Dia diam-diam pergi lebih dekat ke tempat itu dan matanya melebar, mulutnya menganga.

Kucing itu menyaksikan bagaimana Lisa dan Nayeon saling melahap bibir. Jennie mengernyitkan alisnya saat menyaksikan adegan manis yang dialami pasangan itu. Benjolan tumbuh tepat di tenggorokannya yang membuatnya menelan ludah. Ada sensasi kesemutan yang terjadi tepat di dadanya yang dia tidak tahu bagaimana menjelaskannya.

"Kupikir dia jatuh cinta padaku. Kenapa dia mencium kelinci itu?" Jennie berkata pada dirinya sendiri dengan penuh kekesalan.

"Kau mendorongnya pergi, ingat." Seseorang berkata datang dari belakangnya yang membuat kucing itu melompat kaget.

"Sialan Jisoo. Kau membuatku takut!" Kata Jennie sambil memegangi dadanya dan mencoba bernapas dengan normal. Jisoo terkekeh tapi itu tidak berlangsung lama. Wajahnya menjadi serius saat matanya melesat ke arah pasangan itu.

"Kenapa kau begitu kesal? Bukankah ini yang kau inginkan? Lisa berusaha melupakanmu." kata Jisoo.

Bahkan Jennie tidak bisa menjelaskan pada dirinya sendiri mengapa dia merasa seperti ini. Memang benar ini yang dia inginkan tapi kenapa ada bagian dari dirinya yang keberatan?  Ketika Jisoo tidak mendengar apa-apa dari kucing itu, dia perlahan mengalihkan pandangannya ke arahnya. Jisoo menemukan Jennie sedang menatap lantai dengan mata penuh kebingungan. Seringai terbentuk tepat di bibirnya sebelum berbicara.

"Kau cemburu?" Ucap Jisoo yang membuat Jennie mengangkat kepalanya dan menatap Jisoo dengan tatapan jijik. Tatapan itu membuat Jisoo tertawa terbahak-bahak yang menambah kekesalan Jennie. Kucing itu melangkah keluar mengabaikan seringai menggoda dari yang terakhir.

"Itu konyol. Kenapa aku harus cemburu?" Jennie bergumam pada dirinya sendiri. Tapi dia tidak bisa menghilangkan fakta bahwa dia memang merasakan sesuatu. Ketika Jennie sampai di meja mereka, dia dengan cepat mengambil minuman Hanbin dan mengosongkannya dalam satu gelas.

Semuanya menatap Jennie dengan mata terbelalak. Kucing itu menyilangkan tangannya dan menjatuhkan dirinya di samping Hanbin. Pria itu menatapnya dengan mata khawatir tetapi dia hanya tersenyum padanya. Senyum yang semua orang tahu itu tidak palsu.

"Apa yang terjadi?" Rosè berbisik kepada Jisoo ketika dia melihat gadis itu memasang seringai nakal.

"Mereka terjadi." Kata Jisoo dan melihat ke suatu tempat. Rosè mengikuti matanya dan berakhir pada Lisa dan Nayeon yang berjalan berdampingan. Mantel Lisa yang tadinya berusia 11 tahun kini terbungkus di bahu Nayeon. Mereka tersenyum satu sama lain saat mereka berjalan menuju meja.

"Apakah mereka..." Rosè berbisik lagi pada Jisoo tetapi Jisoo memberinya tatapan "Aku tidak tahu". 

"Apakah kau tidak memperhatikan sesuatu yang aneh?" kata Jisoo.

Tapi sebelum Rosè bisa mencari sesuatu, Sehun menyapa pasangan itu dengan gurauan. "Apakah kau sudah selesai bermesraan?" Ucap Sehun sambil mengernyitkan dahinya.

HOMOPHOBIC [JENLISA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang