Sudah beberapa hari sejak Lia dan Rigel tidak berbalas pesan. Mungkin lebih tepatnya Rigel lah yang tidak membalas pesan Lia. Ntah apa alasannya yang jelas sampai sekarang Rigel belum membalas pesannya.
"Lo kenapa Li diem mulu, lagi sariawan?" Tanya Catty yang heran melihat Lia yang biasanya asik makan cemilan kini hanya melihat ponsel dan tidak ada keinginan untuk makan.
"Hm? Gapapa." Kata Lia singkat yang kemudian memilih untuk menyimpan ponselnya dan berhenti memikirkan Rigel untuk sejenak.
"Hai ladies tunjukkan pesonamu." Chandra disertai kalimat sapaan yang ajaib.
Gabby, Klara, Lia dan Catty tentunya sedikit bosan dengan keberadaan Chandra yang sering tiba-tiba muncul baik itu sendiri maupun bersama teman-temannya.
"Lo tuh ga diajak Chan dateng mulu heran." Celetuk Catty yang jengah dengan keberadaan Chandra yang sering tiba-tiba.
"Dih lo mah emang ga ngajak gue, tapi my Baby Gabby ini yang ngajak. Ya ga ay?" Kata Chandra yang menaik turunkan alisnya dengan melihat Gabby.
"Apaan orang gue ga ngajak lo." Sewot Gabby.
Memang benar Gabby tidak mengajak Chandra, dia hanya menjawab pertanyaan Chandra tentang keberadaannya.
"Rendika mana kok gaada?" Tanya Lia tiba-tiba yang membuat mereka kaget.
"Ada ape nih kok tiba-tiba nanyain Rendika?" Tanya Haje yang langsung memasang ekspresi curiga.
"Apasih cuma nanya."
"Oh jadi kamu cuma nanyain Rendika? Ga ngeliat disini udah ada aku loh Lia." Ceplos Bian tiba-tiba yang membuat semuanya kaget mendengar kalimat yang emm sedikit menggelikan.
PLAK
Bunyi bagian belakang kepala Bian yang ditampol oleh Elang.
"Gue tau lo berguru sama Chandra Haje tapi tolong alaynya kaga usah ditiru juga." Kata Elang geli mendengar kalimat Bian.
"Tuhkan emang virus lo tuh gampang menyebar Chan."
"Heh kucing bukan cuma gue yaa yang nyebarin, cowo lo juga tuh." Cerocos Chandra.
"Tapi cowo gue ga banyak lo yang banyak!"
"Mana ada sama aja ga ada banyak atau dikit!"
"Ya jelas beda lo tuh emang a el a ye alias alay!"
"Ga ada pok-"
"Diem deh, gue cuma nanya Rendika ngapa jadi bahas virus alay sih?"
Omongan Chandra terpotong oleh kalimat Lia. Sebenarnya tidak ada yang salah, hanya saja Chandra sedikit kaget dengan nada dingin yang dilontarkan Lia. Belum pernah mereka mendengar nada dingin itu baru kali ini saja.
Elang yang tau bahwa mood Lia sedang jelek langsung saja menjawab dimana keberadaan Rendika.
"Ada di perpus katanya mau ngurusin olimpiade." Kata Elang.
"Oh oke makasih." Jawab Lia yang langsung pergi. Tidak ada respon dari mereka ketika melihat Lia pergi meninggalkan kantin.
"Udah keliatan muka Lia badmood malah berantem perkara virus alay." Celetuk Gabby yang langsung melanjutkan kegiatannya memakan bakso.
"Tinggal jawab doang segala diribetin." Lanjut Klara yang sebenernya dia juga geram, hanya ingin menanyakan keberadaan Rendika saja tapi diributkan seakan-akan Lia ada sesuatu dengan Rendika.
"Tapi gue cuma ngelanjutin yang tadi." Jawab Klara dengan nada sedikit bersalah.
"Lagian aneh tumben banget Lia nyariin Rendika padahal ga ada apa-apa." Kata Haje dengan nada julid andalannya.
"Partner Olimpiade ga ada apa-apa ya?" Cetus Klara.
"Kok lo tau? Jadi Lia cuma bilang ke lo doang? Ga ke gue?"
"Kalau lo lupa tadi pas jalan ke kantin Lia udah bilang kalau dia sama Rendika jadi partner Olimpiade. Mungkin lo ga denger karena sibuk mainin hp." Jelas Gabby dengan tenang.
"Yauda kan Lia juga udah nemuin Rendika, gausa dibahas lagi yang ada ntar makin berantem lo pada." Tegas Elang dengan nada dewasanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
VIRTUAL •END✓
FanfictionBerkenalan dengan seseorang dari sosial media? Hal apa yang dapat kamu harapkan? Memiliki kisah percintaan seperti cerita fiksi? Atau malah cerita buatan yang merujuk pada kebohongan untuk menarik hati lawannya. #1 Jenlia #1 Lia (27 November 2022)