28.

256 29 0
                                        

"Nih Li indomie rendang." Kata Bian sambil meletakkan sepiring indomie rendang kesukaan Lia.

"Sett dah gue yang temen dari awal masuk sekolah kaga pernah tuh dipesenin sampe dibawain mie gitu." Julid Chandra melihat Bian membawakan sepiring mie untuk Lia.

"Demi ayang yakan apapun rela aku lakukan." Timpa Haje yang ikut menggoda Bian dan Lia.

"Minumnya mana masa cuma mie doang seret lah." Rendika pun ikut menggoda Bian dan Lia.

"Kaum jomblo sirik amat." Jawab Bian yang santai duduk disebelah Lia.

"Makasih Bi." Kata Lia yang menerima sepiring indomie favoritnya.

"Aduh manggilnya udah bi bi, kalau lo apa Chan Babi? HAHAHAHAH"

"Anjir itu mah lo je panggilannya babi, gue mah honey bunny sweetie ya ga yang?" Gurau Chandra dengan menaik turun kan alisnya dan melihat Gabby.

"Ngomong sama siapa lo? Banner?" Jawab Gabby yang lelah menanggapi Chandra.

"Loh Klar si Elang mana kok gue ga keliatan." Tanya Lia yang tidak melihat batang hidung Elang, padahal tadi mereka berangkat ke sini barengan.

"Ada, lagi telfon tuh di depan kayanya sama saudaranya sih." Jawab Klara seadanya.

"Eh saudaranya Elang emang kapan sih dateng?" Tanya Catty yang mulai penasaran dengan saudara Elang yang dari luar kota.

"Gausa kepo, gue lebih cakep daripada saudaranya Elang." Kata Haje yang menyentil pelan kening Catty.

"Apasih ay, orang nanya doang." Catty pun cemberut karena disentil oleh Haje.

"Gatau, kapan emang Ren?" Tanya Klara tiba-tiba pada Rendika.

"Gue juga gatau pastinya sih, tapi kalau ga salah besok apa lusa gitu."

"Lo tau darimana Ren? Penyusup lo ya di keluarga 'E" Tuduh Chandra yang langsung menampilkan wajah seriusnya.

"Gigi loh penyusup orang dia sendiri yang ngomong di grup katanya mau dateng besok kalau ga lusa, makanya si Elang sibuk telfon."

"Lah emang iya?"

"Iya anjir makanya punya grup tuh dibaca, jangan buat pap pas boker doang."

"Chan jorok banget anjir." Celetuk Lia.

"Wee boong banget anjir si Rendika, mana ada gue pap pas boker adanya pap kegantengan Chandra doang."

"Jangan kan lo pada, gue aja dikasih pap dia waktu bangun tidur masih ada ilernya."  Keluh Gabby yang ikut menggoda Chandra.

"Anjir yang jangan dispill disini lah."

"Chan lo mah kasih pap yang bener kek, segala pap lagi ileran." Goda Klara yang kini ikut menggoda Chandra si biang kerok.

"Ga gitu, kan katanya orang cakep tuh kalau bangun tidur nah gue pengen kaya gitu cuma gatau kalau ileran." Jelas Chandra dengan nada yang sedikit frustasi.

"Minimal cuci muka gosok gigi lah Chan."

"Anjir udah ah malu gue, lo sih Ren yang mulai." Chandra pun menabok Rendika karena menganggap Rendika lah yang memulai obrolan ini sehingga ia dibully.

"Apasih anjir nabok-nabok, kenal lo?"

"Anjing." Kesal Chandra yang digoda habis-habisan oleh teman-temannya.

"HAHAHAHAH baru ini gue liat Chandra sekusut ini" Tawa yang lain pun pecah melihat tampang Chandra yang malu campur frustasi. Tenang saja perlakuan seperti ini sering Chandra dapatkan dan ia baik-baik saja juga tidak menganggap ini sebagai bullying.

Ditengah becandaan mereka Elang tiba-tiba duduk di sebelah Klara dan menyomot pop ice milik Klara.

"Elang lo beli sendiri kek." Kesal Klara.

"Haus Klar cape gue ngomong sama sepupu kaya tai ayam lama banget nyambungnya."

"Eh iya kapan dia dateng besok apa lusa?" Tanya Rendika.

"Besok, makanya tadi dia ribet mau kesini doang udah kaya pindah negara."

"Eh guys sorry deh motong, kalau boleh tau nama saudara lo siapa dah lang?" Tanya Catty.

"Varo"

VIRTUAL •END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang