25.

280 36 0
                                        

Lia memasuki kelas dengan muka murung. Rasanya keputusan yang diambil cukup berat. Melupakan seseorang yang ia sayangi dengan secepat itu tidak lah muda, bahkan untuk dibayangkan saja sepertinya tidak bisa. Namun, kalau ia tidak melupakan Rigel bagaimana dengan perasaannya yang akan terus berharap kepada Rigel.

"CANTIK! KIW" Goda Chandra yang memanggil Lia.

"Apasih Chan masih pagi." Kata Lia tidak mood, dia langsung duduk di kursinya dengan menelungkupkan wajahnya di lengannya.

"Hayoloh Chan anaknya lagi ga mood lo godain." Kata Rendika.

"Hayoloh Chan ngambek dianya." Kata Catty yang juga ikut menggoda Chandra.

"Makanya orang lagi ga mood jangan digodain." Kata Bian dingin yang langsung menghampiri kursi Lia dan pelan-pelan mengusap kepala Lia, "Kenapa hm?" Tanya Bian lembut.

Dari jauh, lebih tepatnya di kursi milik Catty yang ada segerombolan pasukan bucin dan teman-teman Lia.

"Anjrit baru ini gue liat sisi kalem dan lembut Bian." Kata Haje pelan kepada teman-temannya.

"Namanya juga lagi jatuh cinta masa ga boleh kalem, beda cerita kalau si Chandra mah."

"Lo pengalaman Gab?" Goda Rendika yang diikuti tawa yang lain.

Kembali ke Bian dan Lia, Lia masih tetap menelungkupkan kepalanya disela-sela lengannya. Merasakan nyamannya elusan kepala dari Bian.

"Hei mau cerita ga? Apa masih nyaman gue elusin gini?" Goda Bian sedikit, ia berusaha memancing agar Lia merespon.

"Lagi ga mood becanda Bian." Balas Lia malas-malasan.

"Mau gimana biar moodnya balik lagi?"

"Ga gimana-gimana biarin aja nanti juga balik sendiri."

"Ga bisa dibiarin dong harus dibalikin ini moodnya." Kata Bian yang masih setia mengusap kepala Lia.

Clara dan Elang baru saja memasuki kelas melihat Lia yang menelungkupkan kepala dan Bian yang tengah mengusap kepalanya.

"Ini susu coklat pesenan lo Bi." Kata Elang yang memberikan susu coklat pesanan Bian.

"Yo, thanks ya."

"Cepet jadi." Kata Klara yang kemudian menepuk pundak Bian.

"Kata orang kalau minum atau makan makanan manis bisa naikin mood, jadi gue beliin lo susu coklat siapa tau bisa." Kata Bian yang kemudian memberikan susu tersebut kepada Lia.

"Lagi ga mood minum."

"Ayo coba dulu sebentar aja kalau emang ga bisa balikin mood gue tinggal deh biar lo sendiri."

Lia pun mau kemudian ia mengangkat kepalanya fan menerima susu dari Bian.

"Makasih." Katanya yang kemudian meminum susu itu. Awalnya wajah Lia masih biasa saja, namun setelah beberapa teguk wajahnya berubah memunjukkan bahwa mood buruknya sudah menghilang.

Bukan ini bukan sulap atau sebagainya, pada dasarnya Lia memang suka dengan coklat dan minuman manis jadi mudah saja membuat baik moodnya. Ah iya jangan lupakan ini merupakasan salah satu saran dari temannya.

"Gimana moodnya enakan?" Tanya Bian.

"Hehehe makasih ya Bi, lumayan enakan." Jawab Lia yang moodnya sudah lumayan membaik.

"Bagus kalau gitu." Kata Bian yang masih setia mengusap kepala Lia, sepertinya itu akan menjadi kebiasaan baru dan favoritnya.

Bel masuk sudah berbunyi, sudah saatnya pasukan bucin untuk kembali ke kelas masing-masing.

"Gue balik kelas, kalau ada apa-apa chat aja atau bilang ke temen lo." Kata Bian yang langsung mengikuti pasukan bucin lainnya.

"Kenceng juga gas lo Bi." Kata Rendika kepada Bian.

VIRTUAL •END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang