15 👧

586 30 0
                                    

Nesha merasakan sinar matahari pagi yang menyengat ke arah matanya, membuatnya mau tidak mau harus bangkit dari kasurnya.

Tapi tunggu, dimana dia sekarang? Kenapa kamarnya yang bernuansa pink hello kitty berubah menjadi putih putih seperti ini.

Matanya menatap kesegala penjuru ruangan, tak kala netranya menatap seseorang yang tengah tertidur pulas hanya dengan selimut membuat Nesha melihat kebawah dirinya tidak memakai sehelai benang pun kecuali slimut putih yang tengah dia remas sekuat tenaga, berusaha menahan agar air matanya tidak turun keluar.

Tangannya dengan bergetar mencoba membangunkan Nathan yang masih bermimpi indah tanpa menyadari sakitnya Nesha sekarang.

Sebuah panggilan tidak cukup membuat Nathan bangun akhirnya sekuat tenaga Nesha mencubit pipi tangan membuat cowok tersebut tersentak bangun.

"Gue mau pulang" ucap Nesha dengan suara yang bergetar menahan tangis

"Sha gue bisa jelasin, semalam maaf gue-"

Nathan berusaha meraih tangan Nesha yang sedang berusaha turun dari kasur tinggi tersebut tapi langsung di tepia sama Nesha bahkan ketika tadi Nesha berbicara sama sekali tidak menatap mata Nathan, pandangannya hanya fokus ke depan memandang ombak yang berlarian di sana.

"GUE MAU PULANG!" Teriak Nesha ketika lagi lagi Nathan berusaha meraih tangannya.

Nathan mundur setelah mendengar teriakan Nesha "ok kita pulang".

Selama dalam perjalanan yang mereka tempuh hanya kekosongan yang menyapa mereka, tidak ada lagi Nesha yang selalu bawel bertanya hal konyol bahkan menyanyi dengar suara keras, menertawakan meme di Twitter yang kemudian selalu di tunjukan kepada Nathan.

Sesekali Nathan melihat ke arah gadis itu yang Nathan tau Nesha sedang berusaha keras untuk tidak menangis di depannya terlihat dari getaran di tubuhnya dan pandangan nya yang selalu melihat ke arah jendela.

Setelah menempuh perjalanan yang lumayan macet apalagi sekarang pagi hari dimana setiap bahu jalan terasa penuh sesak oleh orang orang yang memburu waktu, dan di depan rumah ber cat putih mobil hitam terparkir di depannya. Nesha turun dengan perlahan dia akui selangkangan nya terasa sangat sakit ketika harus di paksa jalan cepat seperti biasanya.

Tanpa sepatah kata apapun Nesha langsung masuk ke dalam gerbang tanpa memperdulikan suara Nathan yang masih berusaha ingin menjelaskan sesuatu kepadanya.

Sebelum masuk Nesha berusaha sekuat tenaga untuk berusaha tegar seperti tidak terjadi apa apa. Di hapusnya air mata yang berada di pelupuk matanya dan berusaha latihan jalan normal semata mata agar mamahnya tidak curiga. Apalagi semalam dia tidak pulang mau menjelaskan apa dirinya nanti.

Arini selaku mamah Nesha tengah duduk di ruang keluarga sambil menyuapi adik Nesha gadis mungil berumur 2 tahun yang sekarang sudah pintar berceloteh.

"Eh itu embak nak" ujar Arini ketika mendengar salam Nesha kemudian Nesha menghampiri Arini dan Meisya adiknya yang tangannya sekarang Ter ulur bermaksud meminta di gendong kakaknya.

"Acaranya seru ya sampai sampai mata kamu merah gara gara kurang tidur, istirahat dulu sana gih nanti siang tolong bantuin mamah jagain adek bentar yah"

Nesha bahkan belum mengatakan apapun tetapi sepertinya ini semua berkat Anika, Nesha harus membelikan seblak sebagai tanda trima kasih karena dirinya tidak perlu menjelaskan apapun sekarang kepada mamahnya.

"Iya udah Nesha ke atas dulu ya mah, nanti naik aja ke kamar kalo butuh bantuan. Dadah embul" ujar Nesha sebelum benar benar pergi di ciumnnya Anneth yang membuat gadis tersebut menangis karena melihat dirinya pergi.

Suaranya perlahan lahan mulai menghilang tak kala dirinya sudah di atas dari jauh di lihatnya adiknya masih sesenggukan di dalam pelukan mamahnya.

GAVRILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang