7 👧

1K 51 2
                                    

"Maaf sayang hari ini mama lupa jemput kamu" Suara seorang perempuan di sebrang sana.

Gadis tersebut pun mengembangkan pipinya tanda kesal.

"Yah mama kalo nggak niat jemput bilang dong dari awal,  kan biar Nesha naik angkot"

"Ya udah pulang aja naik angkot sekarang, mamah lagi ada urusan sebentar"

"Tapi ma-"

Tut.

Panggilan telepon yang di putuskan secara sepihak semakin membuat Nesha dongkol.

Dia sudah menunggu mamahnya sampai sekarang jam 5 sore,  mana ada angkot jam segini. Di tambah keadaan sekolah sudah mulai sepi. Yang tersisa hanya ada beberapa siswa yang sedang mengikuti ekstrakurikuler.

"Ah gojek" Pikirnya kemudian membuka HP dan langsung mati seketika.

"Astaga gue lupa cas HP gue. Sial banget deh hari ini. Mana udah sore lagi"

Yap. HP Nesha lowbet karena tadi ketika jam pelajaran ternyata ada beberapa mata pelajaran yang kosong hal tersebut di manfaatkanlah untuk menonton film dengan teman teman sekelasnya tanpa memikirkan daya batrenya yang sekarang membuatnya menyesal. Mau di cas tidak bawa charger.

Nesha melihat sekeliling berharap ada seseorang yang dapat di mintainya tolong. Tapi kembali melihat keadaan sekitar yang sepi membuat Nesha melangkahkan kakinya untuk berjalan ke jalan raya,  berharap ada satu atau dua angkot yang masih beroperasi di sore ini.

"Kalo tau kaya gini mending gue tadi bawa motor aja" Gerutu Nesha sambil berjalan dengan langkah gontai.

Dia cape,  ingin segera sampai rumah. Ingin makan, ingin mandi, ingin maraton drakor sama anime lagi.

Astaga membayangkan dirinya tengah rebahan di atas kasur dengan cemilan dan tontonan yang di sukainya membuat Nesha begitu semangat untuk segera pulang. Tapi bagaimana caranya?.

Berjalan beberapa ratus meter gari gerbang sekolahnya Nesha melihat di depan segerombolan preman yang sedang duduk duduk sambil tertawa di atas jembatan.

Alarm di kepala Nesha memperingatkan bahwa di depannya adalah bahaya yang harus di hindari.

"Puter balik puter balik" Ujar Nesha dalam hati sambil memutar langkahnya untuk kembali kesekolah.

Tetapi niatnya sepertinya akan pupus,  karena salah satu dari 5 preman tersebut,  mengetahui adanya Nesha di sekitar mereka. Alhasil preman tersebut berjalan menghampiri Nesha.

"Eh eneng ko balik lagi sih. Kenapa nggak jalan lurus lagi aja" Ujar preman tersebut sambil mencengkram pergelengan tangan Nesha membuat gadis tersebut meringis.

"Ah saya ada barang yang tertinggal di sekolah bang,  em boleh tolong lepasin tangan saya" Ujar Nesha sambil meringis kesakitan pasalnya tangannya begitu kuat memegang lengannya.

"Oh ya udah di ambil besok aja. Sekarang mending gabung sama kita kita duduk di sana yok kita main main sebentar" Ujar satu preman lagi yang menghampiri Nesha.  Preman kedua memiliki tubuh yang lebih besar dari ke 4 kawannya yang lain dengan kepala yang licin. Sudah di pastikan bahwa dia adalah ketuanya.

"Enggak mau bang makasih"

"Udah ayoklah. Kita bakal seru seruan bareng kok"

"NGGAK MAU. TOLONGGG" Teriak Nesha dengan histeris. Dia membayangkan hal yang tak seharusnya dia bayangkan sekarang.

"Teriak aja neng nggak bakal ada yang denger kok" Ujar preman yang memegang pergelangan tangan Nesha.

Nesha merutuki dalam hati,  dia sekarang menyesal sekolah di sekolah yang jauh dari jalan raya.

"Tolong Nesha Tuhan" Ujar Nesha dalam hati. Air mata tak kuasa dia bendung akhirnya lolos juga.

"Yah dia nangis dong bos" Ujar temennya. Dan hal tersebut membuat 3 temannya yang masih duduk di jembatan ikut menghampiri kedua temannya dengan Nesha.

"Nggak papa makin seksi" Ujar preman botak tersebut.

Preman tersebut mendekat ke arah Nesha,  Nesha sulit bergerak karena di sudah di kelilingi oleh ke 5 preman tersebut di tambah dirinya yang mungil.

Nesha melihat sekeliling nya kemudian mendapatkan celah untuk kabur.

Nesha mengambil ancang ancang untuk menendang selangkangan bos preman tersebut. Dan berhasil.

"AAAKHHH. Bich sialan" Ucao vis tersebut sambil memegang selangkangan nya yang terasa ngilu.

"Bawa dia" Ujarnya lagi.

"Ah lepasin" Teriak Nesha. Dua tangannya sekarang di tarik oleh 2 preman di tangan kanannya dan 2 lagi di tangan kirinya.

Nesha mencoba memberontak tetapi tenaganya tak sepadan dengan mereka ber 4.

"NATHAN TOLONG GUE HIKS" Teriak Nesha ketika melihat motor Nathan yang akan keluar dari gerbang sekolah.

Nesha tidak tau pasti Nathan mendengarnya atau tidak karena Nathan mengarahkan motornya ke arah kanan sedangkan dirinya di arah kiri.

"NATHAAANNN" Teriak Nesha sekali lagi. Tetapi masih belum berhasil dan sekarang dirinya di paksa untuk masuk ke mobil.

"NATHAN HIKS TOLONG GUE" Teriakan Nesha seperti tidak ada artinya lagi sekarang di tambah petir yang sudah mulai terdengar menandakan hujan akan singgah sore ini.

GAVRILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang