4 👧

1.6K 70 0
                                    

Pagi ini mendung menghampiri salah satu kota di Indonesia. Padahal sekarang hari senin tetapi karena mendung membuat sebagian siswa yang berstatus masih pelajar enggan untuk beranjak meninggalkan kasur tercinta mereka.

Ada saja yang mengatakan bahwa ketika mendung itu situasi yang sangat pas buat tidur. Dan kalimat tersebut juga yang membuat Nesha enggan meninggalkan kasurnya. Kasur lebih segalanya menurut Nesha.

Tetapi gedoran dari balik pintu dan teriakan surga-Nya telah memenuhi seluruh penjuru rumah yang mana Nesha sudah tidak kuat untuk berpura pura tidur atau gendang telinganya akan rusak setelah ini.

"IYA MAH NESHA UDAH BANGUN" Teriak Nesha dia tidak mau memabukkan pintu di saat kondisinya masih rebahan di atas kasur atau pidato panjang akan dia terima nantinya.

Nesha duduk sebentar di atas kasurnya sambil menatap televisi yang ada di depannya. Ketika sudah hampir 10 menit dia bergegas menuju kamar mandi tanpa melihat jam dinding yang bertengger di atas televisi.

30 menit kemudian dia sudah keluar menggunakan seragam biru putihnya tinggal memoles wajahnya supaya tidak terlihat pucat.  Dan posisi rambut yang di ikat setengah.

Kesan cantik dan natural yang selalu melekat di diri Nesha membuat semua orang yang memandangnya tak pernah bosan.

Ketika sedang menggunakan jam berwarna hitam yang kontras dengan warna kulitnya yang putih. Nesha membelalakkan matanya jam sudah menujukkan pukul 7 lewat 15 menit.

KYAAA...

Teriaknya tanpa menyadari bahwa suara membuat orang orang yang ada di bawah terkejut bukan main dan langsung berlari menuju pintu pink di lantai 2. Sedangkan seseorang yang di dalam tengah grusa grusu mencari kaos kaki dan dasinya. Kaos kakinya memang terkesan sirik dengannya bagaimana tidak ketika sedang terburu buru sekarang malah di cari nggak ada tapi ketika mamahnya yang mencari langsung ketemu. Dasar tukang sensi!.

Sedangkan suara gedoran pintu dan teriakkan teriakkan yang memanggil namanya dari luar membuat Nesha semakin pusing di buatnya.

"Nesha kamu nggak papa nak"

"Buka pintunya Nesha"

Nesha yang sudah jengah mendengar teriakan mamahnya seketika menyahut "Nesha nggak papa mah. Bentar lagi Nesha turun".

Dan kaos kaki yang di carinya tak kunjung ketemu akhirnya Nesha mengambil acak kaos kakinya tanpa memperdulikan dasinya nanti.

Dan akhirnya drama di rumah pun selesai sekarang jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi yang mana posisi gerbang sudah di kunci.

Nesha memandang satmyu gerbang di depannya.

" Ayolah pak bukain gerbangnya nanti Nesha kasih seblak deh. Makanan favorite Nesha itu masa bapak nggak mau" Tawarnya kepada satpam yang sedang berdiri di balik gerbang dengan raut wajah datar.

Pak Sarip namanya beliau sudah sangat hafal dengan Nesha gadis kelas 2 jurusan IPS 3 yang selalu datang di saat gerbang sudah di tutup. Dulu pak Sarip pernah berfikir mungkin Nesha telat bangun pagi karena tidur terlalu malam tetapi hal itu terus di lakukan sampai sekarang dan Nesha pun selalu mengiming imingi dengan sesuatu yang pak Sarip sedang inginkan.

Entahlah Nesha sedang punya masalah apa pak Sarip tak begitu tau.

"Ayo atuh pak bukain yah anak cantik mau masuk nih" Bujuk Nesha sekali lagi.

Dan pak Sarip tanpa sepatah katapun meningalkan Nesha yang terus memanggil manggil namanya.

Nesha tak kehabisan akal di memutari sekolah dan sampailah dia di belakang gedung sekolah.

Kakinya dengan lincah naik ke atas pagar dan meloncat dengan selamat.

"Sedari tadi kek kan nggak bikin tenggorokan aus gara gara teriakin pak Sarip" Gerutu Nesha sambil mengibas ngibaskan roknya yang sedikit kotor.

"Ekhm"

Deheman dari belakang membuat Nesha merasakan bulu kuduknya berdiri dan merinding di sekujur tubuhnya.

Nesha langsung membalikkan tubuhnya dan menampilkan cengiran khasnya.

"Eh kembarannya nyi blorong" Cicit Nesha

"Apa kamu bilang? " Ujar guru tersebut sambil menjewer telinga Nesha dengan keras.

"Ah sakit bu lepas lepas ibu salah denger. Saya bilang ibu secantik Nyi Roro Kidul" Kata Nesha sambil memegangi kedua telinganya yang sedang di jewer.

"Secantik apa dia" Tanya guru tersebut sambil melepaskan 1 jeweran telinga Nesha.

"Cantik banget dia bu saya yang cewek aja merasa insecure kalo di sandingin sama dia. Kalo ibu nggak percaya search aja deh di google pasti banyak fotonya"

Dan jeweran tersebut pun langsung terlepas

"Kamu ngapain disini?" Tanya beliau lagi.

"Nyari tikus saya bu. Tikus yang buat praktek saya lari kesini tadi" Ujar Nesha dengan berpura pura menyibak rumput rumput yang ada di bawahnya.

"Tikus"

"KYA TIKUS" Ujar guru tersebut dan berlari pontang panting.

"Heh" Beo Nesha sambil melihat gurunya berlari ke arah sekolah.

"Bodo ah yang penting gue selamat" Ujarnya dan langsung melangkahkan kakinya dengan santai ke arah kantin.

Ketika sudah sampai Nesha langsung mengambil buku khusus jadwalnya.

"Hari senin pelajarannya pak Arif.  Em ah"

Nesha langsung melangkah kan kakinya ke penjual bakso

"Pak bakso satu yah sama teh manis hangat" Pesan Nesha

"Okeh neng" Ujar tukang bakso yang bernama Didi.

Dan ketika pesanan pun jadi Nesha langsung membayarnya dan membawanya ke kelas.

Nesha mengetuk pintu dengan susah payah dan seketika pandangan teman temannya pun langsung tertuju padanya.

Nesha dengan santainya berjalan menuju ke arah meja guru yang terdapat pak Arif yang juga sedang menatapnya.

"Pak ini ada titipan dari istri bapak katanya mendung mendung gini paling enak makan yang anget anget" Ujar Nesha sambil meletakkan nampan tersebut di hadapan pak Arif.

Dan respon teman teman nya tengah menahan tawa. Bukan hanya sekali dua kali tetapi sering dan itu menjadi hiburan tersediri bagi teman sekelas Nesha.

Meskipun kadang guru guru pada memarahi kelakuan Nesha tapi tak urung mereka tetap mengizinkan Nesha mengikuti kelasnya dan memakan makanan yang di bawa oleh Nesha. Bagaimanapun Nesha selalu membawa makanan favorite para gurunya.

Kebiasaan yang setiap hari Nesha lakukan tak kala datang terlambat ke sekolah.

Meskipun kelakuan Nesha sedikit tidak beres tetapi para guru mengakui Nesha memiliki otak yang mendukung dan selalu membawa pulang piala untuk sekolahnya.

Nesha dengan segala tingkah absurd nya yang dapat membuat tawa seisi kelas.

GAVRILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang