14 👧

617 24 0
                                    

Ini bukan malam minggu ataupun besok tanggal merah, tetapi sepanjang mata Nesha melihat jauh kedepan banyak pasang muda mudi yang bergandengan tangan.

Saking asyiknya Nesha melihat sekeliling sampai tidak sadar bahwa motor yang mereka naiki sudah berhenti bersuara. Nathan melihat Nesha yang masih saja asyik dengan dunianya sendiri. Tangan cowok tersebut ter ulur menyentuh tangan Nesha yang berada di pinggangnya, membuat gadis tersebut tersentak.

"Apa kenapa?" Tanya Nesha bingung.

Nathan terkekeh "udah sampai".

Nesha melihat sekeliling benar mereka sudah sampai karena dari yang Nesha lihat sekarang mereka sedang berada di parkiran terbukti dari banyaknya kendaraan roda dua maupun roda empat, yang berjejer hampir memenuhi setiap sudut parkiran itu.

"Yok turun" ajak Nathan di ikuti Nesha di belakang nya.

"Ini dimana?" Tanya Nesha dengan sedikit memperhatikan tempat yang sepertinya baru dia singgahi untuk pertama kali.

Nathan menoleh sebentar ke arah Nesha, dia masih bimbang dengan keputusannnya ini.

"Ini di selatan kota kita" jawab Nathan sambil menggandeng tangan Nesha.

Telinga mereka sama sama mendengar deru ombak yang saling bersautan, pandangan Nesha selalu tertuju ke depan sekarang di depannya sebuah laut lepas menghadang mereka dengan suara ombak yang begitu merdu juga pasir pantai yang halus.

Nesha seketika berjongkok untuk melepaskan sepatunya, dia ingin bermain pasir meskipun ini di malam hari tapi tak menyurutkan semangatnya.

Nathan hanya melihat Nesha dalam dia, baru kali ini dia jalan sama wanita yang tidak memikirkan menjaga image, apapun yang membuatnya bahagia maka dia akan lakukan.

"Nathan ayok sini"

Tanpa Nathan sadari Nesha sudah berada di bibir pantai dengan kaki yang sudah basah membuat gadis itu senang bukan main.

"Dingin" ketika sudah sampai di samping Nesha cowok tersebut dengan peka nya melepaskan jaket yang di kenalannya dia sampirkan di bahu Nesha, membuat Nesha merasakan panas yang tiba tiba menjalar di pipinya.

"So sweet bener" goda Nesha upaya supaya dia tidak terlihat salting di depan Nathan, sedangkan cowok jangkun itu hanya terkekeh kecil seperti respon biasanya.

"Duduk yuk" ajak Nathan tak lupa sambil menarik tangan Nesha.

Kakinya cukup lelah karena sudah hampir berjalan di pinggir pantai selama 30 menit. Nesha pun tak menolak karena dia juga sebenarnya menahan rasa lapar yang sedari tadi di rasakannya. Sejak dari rumah dia belum makan malam karena tidak keluar dari kamar hanya karena bingung memilih baju yang cocok seperti apa untuk kencannya malam ini.

Terdapat restoran cepat saji yang tak jauh dari bibir pantai, dengan tema outdoor dan nuasa yang temaram membuat resto tersebut menjadi tempat yang romantis apalagi hampir seluruh pengunjung nya bergandengan, hampir tidak ada bangku yang tersisa. Untung mata sipit Nesha mampu menemukan bangku yang sedikit tidak banyak orang di sekitarnya.

"Mas" panggil Nathan dengan mengangkat satu tangannya, setelah melihat pelayan tidak jauh dari nya.

"Selamat malam mas, silahkan di pilih" ujar sang pelayan sambil memberikan daftar menu yang ada di resto tersebut.

Nathan melihat Nesha dan daftar menu bergantian "mau makan apa?".

Nesha masih melihat lihat daftar menu sebelum menjawab "pengen seblak sama es cream".

"Big no. Harus pake nasi!"

Larangan Nathan membuat bibir Nesha tertekuk lesu.

Nathan menghela nafas "seblaknya besok yah kita cari yang paling enak di sini. Sekarang makan nasi dulu ok"

Bujukan maut Nathan membuat Nesha seketika mengangguk, gadis tersebut mudah sekali luluh hanya karena seblak.

"Nasi goreng Pete aja mas satu sama nasi goreng biasa, terus minumnya jus alpukat sama mangga" jawab Nathan yang langsung di tulis oleh pelayan.

"Baik mohon tunggu sebentar" kemudian pelayan pergi ke belakang untuk menyiapkan hidangan mereka.

Nesha tersenyum ke arah Nathan "tau dari mana aku suka Pete sama jus alpukat".

"Semua tentang Lo gue tau" jawab serius Nathan matanya tak lepas melihat ke arah Nesha yang tiba tiba merasakan pipinya kembali panas.

"Em gue ke toilet sebentar kebelet soalnya"

Tanpa menunggu jawaban dari Nathan Nesha langsung saja pergi tak lupa kepergiannya pun masih di lihat oleh Nathan.

Cowok tersebut lambat laun menampilkan seringai yang jarang bahkan hampir tidak pernah di tunjukkan kepada siapapun kecuali seseorang yang tau kepribadian dirinya itupun hanya 1 orang.















🌻🌻🌻

GAVRILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang